Sisters, masalah infertilitas tidak hanya menjadi problem bagi kaum wanita saja. Pria pun bisa mengalami masalah yang sama. Penyebabnya beragam, mulai dari kelainan genetik, kondisi medis tertentu sampai kelainan sperma.
Kelainan sperma merupakan masalah yang umum terjadi. Faktanya, sekitar 1 dari 3 pasangan yang sedang berjuang untuk hamil mengalami masalah pada sperma.
Dalam artikel ini kita akan membahas 7 jenis kelainan sperma yang umum dialami oleh para pria dan menyebabkan ketidaksuburan. Apa saja?
1. Sperma Encer
Kelainan sperma pertama yang cukup umum dialami oleh pria dengan masalah kesuburan adalah sperma encer atau cairan semen yang encer.
Semen atau air mani sendiri merupakan cairan yang dikeluarkan lewat uretra ketika seorang pria mengalami ejakulasi. Di dalam semen terkandung sperma dan cairan dari kelenjar prostat dan organ reproduksi pria lainnya.
Dalam kondisi normal, cairan ini memiliki konsistensi yang kental dan berwarna keputihan. Tapi, beberapa kondisi bisa menyebabkan perubahan konsistensi dan warnanya menjadi lebih encer dan bening.
Air mani yang encer bisa menjadi tanda jumlah sperma yang sedikit. Artinya, kemungkinan orang tersebut mengalami masalah kesuburan. Tapi, ejakulasi air mani yang encer dan bening juga bisa menjadi kondisi sementara tanpa dan tidak berhubungan dengan kondisi kesehatan yang serius.
2. Oligozoospermia
Oligozoospermia adalah kondisi ketika seorang pria memiliki jumlah sperma yang sedikit disertai dengan masalah pada bentuk dan pergerakan sperma. Jumlah sperma dikatakan rendah jika dalam satu mililiter air mani terkandung kurang dari 15 juta sel sperma.
Oligozoospermia bisa disebabkan oleh berbagai hal antara lain:
- Varikokel (pembengkakan pada pembuluh darah vena dalam kantong zakar)
- Ketidakseimbangan hormon,
- Testis tidak turun
- Infeksi saluran reproduksi
- Kondisi lingkungan serta gaya hidup.
Memiliki jumlah sperma yang rendah bisa membuat pasangan sulit hamil secara alami. Meskipun begitu, kehamilan masih bisa terjadi. Dalam beberapa kasus, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan perubahan gaya hidup agar kondisi ini bisa diperbaiki.
3. Asthenozoospermia
Asthenozoospermia (atau asthenospermia) merupakan istilah medis untuk menunjukkan adanya penurunan motilitas (pergerakan pada sperma). Ini adalah kondisi ketika sebagian besar sperma tidak bergerak secara normal yakni tidak bergerak dalam garis lurus atau tidak bergerak sama sekali.
Karena sperma tidak bisa bergerak dengan baik, maka sel sperma tidak bisa mencapai sel telur. Inilah yang menyebabkan kehamilan sulit terjadi.
Asthenozoospermia bisa disertai dengan jumlah sperma yang rendah. Beberapa penyebab umum kondisi ini adalah karena paparan zat kimia berbahaya, konsumsi alkohol berlebihan, infeksi, masalah gizi serta efek samping penggunaan obat-obatan tertentu.
4. Teratozoospermia
Teratozoospermia atau yang disebut juga dengan teratospermia adalah kondisi ketika sperma memiliki morfologi atau bentuk yang tidak normal. Di bawah mikroskop, sperma mungkin terlihat memiliki lebih dari satu kepala atau ekor atau bentuk kepalanya aneh.
Tingkat kemampuan pria dengan teratozoospermia untuk menghasilkan kehamilan tergantung pada tingkat keparahannya. Kelainan sperma ini dianggap sebagai salah satu penyebab infertilitas pada pria. Penyebabnya bervariasi atau bahkan tidak diketahui.
Peluang keberhasilan promil untuk kasus sperma yang tidak normal tergantung pada parameter sperma yang tersisa. Pasalnya, kondisi ini juga bisa disertai dengan masalah patologi yang lain seperti jumlah sperma yang sedikit atau kemampuan gerak (motilitas) sperma yang lemah.
5. Sperma OAT
Oligoasthenoteratozoospermia atau yang dikenal juga sebagai kelainan sperma OAT adalah kondisi yang meliputi beberapa kelainan sekaligus. Kelainan tersebut adalah:
- Oligozoospermia (jumlah sel sperma yang sedikit)
- Asthenozoospermia (pergerakan sperma yang buruk) dan
- Teratozoospermia (bentuk sperma yang abnormal).
OAT merupakan penyebab paling umum dari subfertilitas yang terjadi pada pria. Subfertilitas artinya seorang tidak mandul namun juga tidak dalam kondisi prima untuk bereproduksi.
6. Azoospermia
Kelainan sperma berikutnya yang mungkin terjadi pada seorang pria yang kesulitan memiliki keturunan adalah azoospermia. Sekitar 10 persen dari pria yang infertil dan 1 persen dari seluruh populasi pria mengalami azoospermia.
Azoospermia sendiri merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebutkan kondisi tidak adanya sperma ketika seorang pria mengalami ejakulasi. Ini dapat disebabkan oleh adanya obstruktif (adanya penyumbatan yang mencegah sperma memasuki proses ejakulasi). Bisa juga bersifat nonobstruktif (disebabkan oleh penurunan produksi sperma oleh testis).
Ada berbagai hal yang mungkin bisa menyebabkan seorang pria mengalami azoospermia. Mulai dari kondisi genetik seperti sindrom Klinefelter, perawatan medis seperti kemoterapi dan radiasi, penggunaan narkotika dan lain sebagainya.
Namun dalam kebanyakan kasus, azoospermia mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak sepenuhnya kita pahami. Misalnya kondisi genetik, perkembangan testis yang buruk sejak dalam kandungan atau masa kanak-kanak atau paparan zat kimia berbahaya dari lingkungan.
7. Cryptozoospermia
Cryptozoospermia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan semen (air mani) dengan konsentrasi sperma yang sangat rendah. Seorang pria yang mengalami cryptozoospermia hanya memiliki jumlah sel sperma yang sedikit saat analisis, bahkan bisa nol (tidak ada sama sekali).
Konsentrasi yang rendah ini bisa berdampak pada kesuburan sehingga sulit bagi penderitanya untuk menghasilkan kehamilan secara alami. Cryptozoospermia sendiri dapat disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari kondisi medis, genetik dan gaya hidup.
Itulah beberapa jenis kelainan sperma pada pria yang bisa menyebabkan infertilitas. Jika kamu dan pasangan sudah lama promil mandiri namun belum berhasil, ada baiknya melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Memeriksa kondisi kamu dan pasangan memungkinkan dokter menemukan akar masalah kesuburan yang dialami. Dengan begitu, dokter bisa membantu membuat rencana promil yang cocok untuk kamu dan pasangan.