
Penurunan cadangan ovarium (Diminished Ovarian Reserve, DOR) sering jadi tantangan bagi banyak perempuan yang sedang berjuang mendapatkan dua garis. Kondisi ini menunjukkan ovarium mulai berkurang kemampuannya menghasilkan sel telur yang cukup dan berkualitas. Akibatnya, peluang hamil ikut menurun baik secara alami maupun lewat IVF.
Dalam pengobatan modern, DOR sering dikaitkan dengan kadar AMH yang menurun dan FSH yang meningkat, menandakan fungsi ovarium yang melemah. Namun, dari perspektif pengobatan tradisional Tiongkok, masalah ini tidak hanya soal hormon, tapi juga aliran energi dan keseimbangan tubuh secara menyeluruh
Pendekatan “Mencegah Sebelum Sakit”
Konsep “preventive treatment of disease” sudah dikenal sejak ribuan tahun dalam pengobatan tradisional Tiongkok. Prinsipnya sederhana tapi kuat: menyeimbangkan tubuh sebelum penyakit berkembang.
Akupunktur berperan sebagai “penjaga keseimbangan” dengan cara:
- Menyeimbangkan Yin dan Yang, dua energi utama dalam tubuh.
- Melancarkan aliran darah dan energi (Qi) di meridian, terutama di area reproduksi.
- Menguatkan energi vital (Qi) agar tubuh lebih tahan terhadap stres dan gangguan.
- Menenangkan pikiran dan emosi, karena keseimbangan mental juga memengaruhi sistem reproduksi.
Dengan cara ini, akupunktur tidak hanya mengobati gejala, tapi juga memperkuat sistem tubuh dari dalam menjaga agar fungsi ovarium tidak semakin menurun.
Hubungan Meridian dan Organ Reproduksi
Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, rahim dan ovarium terhubung erat dengan beberapa jalur energi utama (meridian) seperti:
- Ren dan Chong meridian, yang mengatur aliran darah dan siklus menstruasi.
- Liver meridian, yang bertanggung jawab menjaga kelancaran aliran Qi dan darah ke organ reproduksi.
- Kidney meridian, yang dianggap sebagai “akar kesuburan,” menyimpan energi dan esensi kehidupan.
- Spleen dan Heart meridian, yang mendukung pembentukan darah dan kestabilan emosi.
Kalau salah satu dari meridian ini terganggu, aliran Qi dan darah bisa tersendat — ibaratnya seperti pipa air yang tersumbat. Akibatnya, ovarium kehilangan suplai energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk mematangkan sel telur.
Bagaimana Akupuntur Membantu?
Penelitian terbaru (Pan et al., 2023) menjelaskan bahwa akupunktur dapat memengaruhi tubuh lewat beberapa mekanisme biologis, seperti:
- Menormalkan kadar hormon reproduksi (FSH, AMH, dan estradiol)
- Memperbaiki sirkulasi darah dan oksigen di ovarium
- Mengurangi stres oksidatif dan apoptosis (kematian sel) pada sel granulosa
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas sel telur
- Memperbaiki siklus haid dan memperbaiki suasana hati
Studi-studi meta-analisis juga menemukan bahwa pasien DOR yang menjalani terapi akupunktur menunjukkan peningkatan jumlah folikel antral, ovulasi yang lebih teratur, dan peluang kehamilan yang lebih tinggi dibandingkan terapi medis tunggal.
Intinya, Akupunktur Bukan Sekadar “Tusuk Jarum”
Akupunktur bekerja sebagai terapi pendukung yang menyeimbangkan tubuh fisik dan mental agar lebih siap untuk hamil. Dengan menjaga aliran energi dan fungsi organ yang harmonis, tubuh menjadi lebih responsif terhadap pengobatan medis seperti IVF.
Pendekatan pengobatan tradisional Tiongkok mengingatkan kita bahwa kesehatan reproduksi bukan hanya tentang hormon, tapi tentang keseimbangan tubuh secara utuh dari meridian, organ, sampai pikiran. Informasi menarik lainnya jangan lupa follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi:
Pan, S.A., Murong, Z.M., Zhu, Y.L., Song, J.W., Chang, X.R., Liu, Y., & Yue, Z.H. (2023). Discussion on Relationship between Meridians and Viscera of Decreased Ovarian Reserve from the Perspective of “Preventive Treatment of Disease” by Acupuncture. World Journal of Traditional Chinese Medicine, 9(2), 111–122. DOI: 10.4103/2311-8571.378173