
Sister dan paksu MDG pernah membahas bagaimana hormon yang diberikan saat IVF bisa berpengaruh ke kesehatan mental. Nah, dalam program bayi tabung (IVF/ICSI), perempuan diberikan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) setiap hari untuk merangsang ovarium supaya menghasilkan lebih banyak sel telur. Targetnya, sekitar 5 sampai 15 oosit (sel telur) dalam satu siklus.
Tapi, tidak semua perempuan merespons obat ini dengan cara yang sama. Respons terlalu rendah bisa bikin jumlah dan kualitas sel telur tidak mencukupi. Sebaliknya, respons terlalu tinggi malah bisa memicu sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), kondisi yang cukup berisiko. Kedua situasi ini sama-sama bisa menyebabkan siklus IVF dibatalkan, lho.
Cara Menyesuaikan Dosis FSH
Awalnya, dosis FSH diberikan berdasarkan usia saja. Tapi sekarang, pendekatan lebih personal mulai digunakan. Dosis bisa disesuaikan berdasarkan Hormon Anti-Müllerian (AMH), Jumlah Folikel Antral (AFC), Kadar FSH di hari ke-2 atau ke-3 haid (bFSH). Pendekatan ini dikenal sebagai strategi berbasis tes cadangan ovarium atau ovarian reserve test (ORT).
Sebuah tinjauan Cochrane terbaru di tahun 2023 yang mencakup 26 studi dengan lebih dari 8500 wanita membahas tentang ini. Studi-studi ini membandingkan berbagai strategi pemberian dosis FSH, baik yang disesuaikan secara individual maupun yang standar.
Hasilnya bagaimana? bahwa Mengatur dosis FSH berdasarkan tes cadangan ovarium (ORT) mungkin tidak terlalu banyak meningkatkan peluang untuk mendapatkan kehamilan berkelanjutan atau kelahiran hidup dibandingkan dengan dosis standar. Namun, pendekatan berbasis ORT bisa membantu mengurangi risiko terjadinya sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS) yang tingkatnya sedang atau berat. Untuk risiko OHSS berat saja, masih belum ada cukup bukti yang bisa memberikan kesimpulan pasti. Kalau biasanya peluang kehamilan dengan dosis standar ada di angka 25%, pendekatan berbasis ORT bisa sedikit menaikkan peluang itu menjadi 25%–31%. Sedangkan untuk risiko OHSS sedang atau berat, pendekatan ini bisa menurunkan angka kejadian dari 5% menjadi sekitar 2%–5%.
Meskipun menjanjikan, penyesuaian dosis FSH berdasarkan tes cadangan ovarium belum terbukti secara meyakinkan meningkatkan hasil kehamilan. Namun, strategi ini berpotensi menurunkan risiko komplikasi seperti OHSS. Penyesuaian dosis FSH berdasarkan tes cadangan ovarium (ORT) memang menawarkan pendekatan yang lebih personal dalam program IVF/ICSI.
Namun, dari hasil tinjauan studi terbaru, strategi ini belum terbukti secara kuat mampu meningkatkan peluang kehamilan berkelanjutan atau kelahiran hidup dibandingkan dengan pemberian dosis standar. Meskipun begitu, penggunaan ORT tetap punya manfaat, yaitu berpotensi mengurangi risiko terjadinya sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS) sedang hingga berat.
Jadi sister dan paksu melalui penjabaran ini dapat dipahami secara keseluruhan bahwa pendekatan berbasis ORT mungkin lebih berguna untuk meningkatkan keamanan siklus IVF daripada secara langsung meningkatkan peluang kehamilan. Bagaimana menarik bukan? tapi tetap saja sister dan paksu harus berkonsultasi dengan dokter selama menjalankan program IVF. Informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
Ngwenya, O., Lensen, S. F., Vail, A., Mol, B. W. J., Broekmans, F. J., & Wilkinson, J. (2024). Individualised gonadotropin dose selection using markers of ovarian reserve for women undergoing in vitro fertilisation plus intracytoplasmic sperm injection (IVF/ICSI). Cochrane Database of Systematic Reviews, (1).