
Tahukah sister jika selama kehamilan, tubuh akan mengalami peningkatan metabolisme tubuh dan peningkatan sekresi hormon-hormon demi memenuhi kebutuhan janin intrauterin, dan salah satu hormon yang meningkat adalah hormon tiroid. Bagaimana jika hormon ini meningkat berlebih apakah akan berdampak pada kehamilan, MDG akan menjabarkan lebih lanjut. Baca sampai habis ya!
Memahami Hormon Tiroid dan hipotiroid
Selama kehamilan terjadi peningkatan metabolisme tubuh dan peningkatan sekresi hormon untuk memenuhi kebutuhan intrauterine dimana salah satu hormon tersebut adalah hormon tiroid. Tentu hormon ini memiliki fungsi, salah satunya adalah untuk perkembangan normal otak dan sistem saraf bayi. Dimana selama trimester pertama, janin bergantung pada suplai hormon tiroid ibu. Kemudian pada sekitar 12 minggu, kelenjar tiroid janin mulai bekerja sendiri, tetapi kelenjar tiroid belum menghasilkan hormon tiroid yang cukup pada 18 hingga 20 minggu kehamilan.
Sedangkan hipertiroid pada kehamilan didefinisikan sebagai peningkatan kadar hormon tiroid yaitu T4 bebas (fT4) atau T4 dan penurunan kadar thyroid stimulating hormone (TSH), tanpa disertai peningkatan serum autoimunitas tiroid (TRab). Hipotiroid hadir sebagai sebuah kelainan yang membuat metabolisme tubuh melambat.
Berdasarkan guideline American Thyroid Association, kehamilan dapat mempengaruhi hormon tiroid dan disfungsi tiroid yang tidak terobati (hipertiroid atau hipotiroid) hal ini berhubungan dengan peningkatan komplikasi dan luaran yang buruk.
Fakta Ibu Hamil dan Hormon Tiroid
Sedikitnya 2–3% wanita mengalami gangguan fungsi tiroid dan sekitar 10% mengalami penyakit tiroid autoimun walaupun eutiroid. Penelitian lain menunjukan bahwa hipertiroid terjadi pada 2–17 dalam 1000 kelahiran dan 1–3% diantaranya merupakan kasus hipertiroid. Selama masa kehamilan, akan terjadi pembesaran ukuran kelenjar tiroid sebesar 10–40% dan sekresi thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3) meningkat sebesar 50%.
Sebelum mengetahui itu semua maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut, American Thyroid Association (ATA) merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan TSH, FT4 beserta dengan penanda tiroid autoimun seperti anti-TPO pada ibu hamil terutama pada trimester pertama, guna mendeteksi gangguan fungsi tiroid pada ibu sedini mungkin. Terdeteksinya gangguan tiroid yang disertai dengan hasil anti-TPO positif pada ibu hamil perlu menerima pengobatan salah satunya dengan terapi levothyroxine.
Bagaimana sister yang sedang hamil, apakah akan membayangkan untuk melakukan tes tersebut? iya dan tidaknya tetap membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut ya! hal ini dapat dikonsultasikan melalui dokter sister dan paksu. Untuk informasi menarik lainnya soster dan paksu dapat follow Instagram @menujudagaris.id
Referensi
- Suparman, E. (2021). Hipertiroid dalam Kehamilan. e-CliniC, 9(2), 479-485.
- Anggraeni, R., & EM, T. A. (2022). Manajemen Hipertiroid pada Kehamilan. Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia, 5(2), 127-34.
- https://prodia.co.id/id/artikel-detail/hipotiroid-pada-ibu-hamil-dapat-berakibat-fZ5bvA