Memiliki masalah infertilitas menjadi kendala tersendiri bagi pasangan yang sudah menikah. Sebab banyak pasangan yang ingin segera dikaruniai buah hati. Salah satu cara untuk memperbesar peluang kehamilan adalah mengikuti program bayi tabung in vitro fertilization (IVF).
Sepintas bayi tabung bisa menjadi alternatif agar bisa cepat hamil. Karena bayi tabung dinilai memiliki peluang hamil hingga 40% untuk wanita kurang dari 35 tahun. Namun, menjalani program hamil buatan membutuhkan proses yang cukup panjang dan persiapan matang, lo! Sehingga Sister harus siap dengan konsekuensi atau rasa kurang nyamannya.
Saat menjalani program bayi tabung biasanya Sister harus mengikuti rangkaian yang terdiri dari ovulasi, pengambilan telur, pengambilan sperma, pembuahan, hingga transfer embrio. Supaya tidak salah lagi, berikut beberapa uraiannya:
Induksi Ovulasi
Tahap pertama dalam program bayi tabung adalah induksi ovulasi atau pemberian obat-obatan untuk merangsang ovulasi perempuan. Pada tahap ini dilakukan terapi hormonal untuk menstimulasi perkembangan dan pelepasan sel telur.
Ada beberapa obat-obatan atau suntikan yang digunakan untuk proses ovulasi. Untuk merangsang ovarium biasanya dokter akan memberikan suntikan Follicle-stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH). Lalu ada suntikan Human chorionic gonadotropin (hCG) yang diberikan setelah suntikan perangsang ovarium. Umumnya proses ovulasi membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 1-2 minggu.
Pengambilan Telur
Setelah melakukan induksi ovulasi tahap berikutnya adalah pengambilan telur. Proses ini dilakukan sekitar 34-36 jam setelah suntikan hormon terakhir dan sebelum terjadi ovulasi. Sebelum melakukan pengambilan telur biasanya dokter akan memberikan obat penenang dan anti nyeri untuk mengurangi rasa sakit yang muncul.
Pengambilan Sperma
Tahap bayi tabung berikutnya adalah pengambilan sperma. Pengambilan ini dilakukan saat pasien melakukan masturbasi atau langsung diambil menggunakan jarum.
Pembuahan
Setelah pengambilan telur dan sperma, berikutnya adalah tahap pembuahan. Pada tahap ini telur dan sperma disimpan dalam ruangan yang terkontrol dengan baik.
Transfer Embrio
Tahap terakhir dari bayi tabung adalah transfer embrio. Biasanya proses ini dilakukan 3-5 hari setelah embrio berhasil dibuahi. Saat transfer embrio biasanya pasien akan dibius ringan untuk mengurangi rasa nyeri. Dokter akan memasukkan selang kateter dari vagina menuju rahim, lalu embrio disuntikkan dari selang kateter.
Apakah Bayi Tabung Menyakitkan?
Pada umumnya prosedur bayi tabung melibatkan rasa ketidaknyamanan. Karena Sister harus merasakan suntikan obat-obatan dari luar perut. Selain itu, kamu juga harus siap dengan prosedur OPU untuk proses pengambilan sel telur.
Mungkin terdengar ngilu, namun jangan khawatir, sebab rasa sakit ini sifatnya subjektif, atau bergantung dengan kondisi fisik dan toleransi tubuh. Karena itu, Sister bisa mengimbangi prosedur bayi tabung dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan memperbaiki gaya hidup. Misal, melakukan olahraga.
Siap Dengan Risiko Bayi Tabung
Bagi sebagian orang mungkin merasa tidak terganggu dengan berbagai rangkaian bayi tabung jika memiliki kondisi fisik yang baik. Sementara, bagi pasangan yang memiliki riwayat penyakit atau kondisi fisik kurang sehat, kamu harus memerhatikan risiko bayi tabung. Meski jarang terjadi, bayi tabung bisa menimbulkan infeksi, kerusakan organ tubuh, hingga pendarahan.
Wanita yang melakukan prosedur bayi tabung bisa mengalami sindrom hiperstimulasi ovarium. Hal ini karena efek samping obat-obatan untuk merangsang pembentukkan sel telur di ovarium. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah kembung, nyeri ringan, sembelit, penambahan berat badan, dan rasa sakit yang tidak tertahan di perut. Selain itu, rangkaian bayi tabung yang menguras tenaga dan emosi bisa menyebabkan stres.
Pada risiko lebih lanjut, bayi tabung bisa menyebabkan keguguran, kehamilan kembar, prematur, hamil di luar kandungan, hingga kelainan di janin.
Sister, itulah beberapa tahapan dari bayi tabung yang membutuhkan persiapan fisik dan mental. Meski membuat rasa tidak nyaman, Sister jangan pernah patah semangat, ya! Sebab kamu harus percaya kalau usaha tidak pernah menghianati hasil. Makanya, demi menyambut buah hati, Sister dan pasangan harus semangat. Untuk mendapat dukungan mental dari sesama pejuang dua garis, kamu bisa follow akun @Menujuduagaris.id, ya!
Semoga bermanfaat!