Bentuk Rahim Bisa Beda, dan Itu Bisa Pengaruhi Kesuburan

 

 

“Kok belum hamil-hamil, padahal haid lancar dan hasil lab bagus?”
Kadang jawabannya bukan di hormon atau sel telur tapi bisa jadi dari bentuk rahim. Banyak perempuan nggak menyadari kalau mereka punya anomali rahim alias kelainan bentuk rahim bawaan yang bisa menghambat kehamilan. Misalnya rahim terbagi dua (septate), rahim ganda (didelphys), atau rahim dengan bentuk tidak normal lainnya.

Masalahnya, kondisi ini sering luput terdeteksi karena gejalanya minim dan pemeriksaannya belum jadi standar di banyak tempat. Padahal, anomali rahim termasuk salah satu penyebab infertilitas yang bisa diatasi kalau dideteksi sejak awal.

Kenapa Sering Terlewat?

Sebelumnya, proses diagnosis anomali rahim masih punya banyak celah mulai dari klasifikasi bentuk rahim yang kurang jelas, Metode pemeriksaan yang bervariasi dan alat yang digunakan tidak selalu akurat

Karena itu, sering terjadi salah diagnosis baik overdiagnosis, underdiagnosis, maupun misdiagnosis. Dan ini berpengaruh langsung pada strategi program hamil.

Rekomendasi Pemeriksaan yang Lebih Akurat

Kini, sudah ada pendekatan yang lebih sistematis dan disepakati secara luas. Panduan ini menekankan pentingnya memilih jenis pemeriksaan berdasarkan kondisi pasien:

  1. Untuk perempuan tanpa keluhan: Pemeriksaan awal cukup dengan USG 2D dan pemeriksaan ginekologi rutin.
  2. Untuk yang punya riwayat infertilitas, keguguran berulang, atau menstruasi yang tidak normal: USG 3D direkomendasikan karena bisa menampilkan bentuk rahim secara lebih detail dan akurat.
  3. Untuk kasus yang kompleks atau hasil yang belum jelas: MRI dan endoskopi (seperti histeroskopi atau laparoskopi) digunakan untuk memastikan diagnosis.
  4. Untuk remaja yang sejak awal mengalami gejala mencurigakan: Disarankan kombinasi USG 2D, USG 3D, MRI, dan pemeriksaan endoskopi.

Cara Mengukur Bentuk Rahim dengan Benar

Salah satu penilaian penting dalam mendeteksi kelainan rahim adalah mengukur ketebalan dinding rahim. Titik ukurnya dihitung dari garis antara dua saluran tuba (interostial line) ke dinding luar rahim, dalam potongan gambar dari arah depan (koronal). Jika gambar ini tidak tersedia, bisa digunakan rata-rata ketebalan dinding depan dan belakang dari arah longitudinal.

Kenapa Ini Penting untuk Program Hamil

Beberapa bentuk rahim, seperti rahim septate, memang bisa diatasi lewat tindakan bedah kecil yang memperbaiki bentuk rahim dan secara signifikan meningkatkan peluang hamil. Tapi itu hanya bisa dilakukan kalau diagnosisnya tepat. Karena itu, deteksi anomali rahim tidak boleh diabaikan dalam evaluasi awal infertilitas.

Tidak semua masalah kesuburan berasal dari hormon atau sperma. Struktur rahim juga memegang peran penting dalam keberhasilan kehamilan. Deteksi dini kelainan bentuk rahim bisa jadi kunci penting dalam program hamil, terutama bagi pasangan yang sudah lama menunggu tanpa hasil yang jelas. Jadi jangan sampai luput dan lakukan pemeriksaan untuk kasus ini ya sister! informasi menarik lainnya jangan lupa follow Instagram @menujuduagaris.id

Referensi:
Grigoris F. Grimbizis, Attilio Di Spiezio Sardo, Sotirios H. Saravelos, Stephan Gordts, Caterina Exacoustos, Dominique Van Schoubroeck, Carmina Bermejo, Nazar N. Amso, Geeta Nargund, Dirk Timmerman, Apostolos Athanasiadis, Sara Brucker, Carlo De Angelis, Marco Gergolet, Tin Chiu Li, Vasilios Tanos, Basil Tarlatzis, Roy Farquharson, Luca Gianaroli, Rudi Campo, The Thessaloniki ESHRE/ESGE consensus on diagnosis of female genital anomalies, Human Reproduction, Volume 31, Issue 1, January 2016, Pages 2–7, https://doi.org/10.1093/humrep/dev264