CBAVD & Prosedur PESA dan ICSI: Kenapa Gerak Sperma Penting Banget?

 

Banyak faktor penyebab infertilitas, terkadang dari faktor perempuan tapi juga bisa jadi dari laki-laki. Salah satu kondisi bawaan yang cukup sering jadi penyebab tapi jarang disadari dia adalah Congenital Bilateral Absence of the Vas Deferens (CBAVD). Ini adalah kondisi bawaan di mana saluran vas deferens sebagai jalur utama keluarnya sperma tidak terbentuk sejak lahir. 

Akibatnya, sperma nggak bisa keluar lewat ejakulasi secara alami. Dalam kasus ini tentu satu-satunya solusi adalah menggunakan prosedur seperti PESA dan ICSI. Nah MDG akan membahas secara spesifik bagaimana dua prosedur ini berperan dalam membantu kondisi CBAVD.

Pahami apa itu PESA dan ICSI

Pada kondisi ini sister dan paksu dapat memanfaatkan teknologi medis yang sudah berkembang pesat. Dalam kasus CBAVD salah satu solusi yang bisa diandalkan untuk kasus ini adalah kombinasi dua prosedur:

  • PESA (Percutaneous Epididymal Sperm Aspiration), yaitu pengambilan sperma langsung dari epididimis menggunakan jarum halus dan
  • ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection), yaitu penyuntikan satu sperma langsung ke dalam sel telur.

Meski memiliki infertilitas dimana tidak bisanya mengeluarkan sperma secara alami, tapi  yang menarik, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa motilitas sperma alias “gerak lincahnya sperma” ternyata lebih memengaruhi hasil dari program PESA-ICSI ini.

Dalam studi oleh Jixiang yang melibatkan lebih dari seratus pasangan program bayi tabung dengan sperma hasil PESA, pria dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan seberapa aktif sperma mereka bergerak. Hasilnya cukup jelas, sister. Mereka yang spermanya lebih lincah ternyata menunjukkan hasil yang jauh lebih baik di berbagai tahap penting, mulai dari proses pembuahan, perkembangan embrio, hingga kualitas embrio yang dihasilkan. Nggak cuma itu, peluang kehamilan dan kelahiran bayi sehat juga jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok dengan sperma yang geraknya lambat. Ini jadi bukti kalau motilitas sperma punya peran besar dalam menentukan keberhasilan program bayi tabung, khususnya dengan metode PESA-ICSI.

Jadi, Apa Artinya?

Buat paksu yang sedang berjuang lewat program bayi tabung, terutama dengan kondisi CBAVD, gerak sperma bukan cuma angka tambahan di hasil lab. Motilitas sperma bisa jadi penentu penting keberhasilan pembuahan, perkembangan embrio, hingga kelahiran bayi.

Artinya, saat kamu menjalani prosedur seperti PESA, diskusikan juga soal kualitas sperma terutama motilitasnya dengan doktermu. Ini bisa membantu menentukan strategi terbaik buat kamu dan pasangan.

Ingat, setiap perjalanan menuju kehamilan itu unik. Teknologi bisa bantu banyak, tapi memahami tubuh dan kondisinya adalah langkah awal yang penting. Dan kamu nggak sendiri, sister & paksu. Banyak yang sedang melalui perjuangan yang sama untuk itu saling support itu penting. Informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagaris.id

Referensi

  • Jixiang, Z., Lianmei, Z., Yanghua, Z., & Huiying, X. (2022). Relationship of sperm motility with clinical outcome of percutaneous epididymal sperm aspiration–intracytoplasmic sperm injection in infertile males with congenital domestic absence of vas deferens: a retrospective study. Zygote, 30(2), 234-238.