Dari Tidur ke Kesuburan: Mengungkap Peran Melatonin dalam Menjaga Kesehatan Reproduksi Pria

 

Image by gpointstudio on Freepik

Kesehatan reproduksi pria seringkali dilihat dari sudut pandang umum seperti pola makan, aktivitas fisik, dan genetika. Padahal ada loh elemen yang jarang dibahas seperti pentingnya kualitas tidur dan hubungannya dengan produksi hormon & sperma. Baru-baru ini, penelitian banyak menyoroti bagaimana peran melatonin dalam pelestarian kesuburan pria dan sistem reproduksi pria. Lalu apa aja yang bisa para paksu lakukan untuk meningkatkan melatoninnya? Simak terus sampai habis ya.

Dalam kesempatan kali ini MDG akan mengajak paksu mengeksplorasi bagaimana melatonin berperan dalam kesehatan reproduksi pria, menghubungkan kualitas tidur dengan kesuburan, dan memberikan wawasan tentang bagaimana menjaga keseimbangan hormon ini dapat mendukung kesehatan reproduksi yang optimal.

Sebelum itu, berkenalan dulu yuk sama apa Itu melatonin?

Melatonin sendiri merupakan hormon yang diproduksi secara alami oleh kelenjar pineal, yaitu salah satu kelenjar yang ada di dalam otak. Dalam kondisi normal, tubuh akan memproduksi melatonin lebih banyak di sore dan malam hari, perannya adalah untuk membantu tubuh agar dapat beristirahat dan tidur nyenyak.

Selain perannya yang jelas dalam regulasi tidur, Ternyata melatonin juga berperan dalam berbagai fungsi fisiologis lainnya, termasuk sistem kekebalan tubuh dan pengaturan ritme sirkadian atau jam biologis yang berkaitan dengan proses tubuh, seperti: pola tidur, pelepasan hormon, nafsu makan dan pencernaan. Oke lalu apa kira-kira hubungan melatonin dengan fertilitas/ atau kesuburan.

Melatonin dan Kesehatan Reproduksi

Faktanya melatonin memiliki peran yang cukup andil terutama pada kesehatan reproduksi, Penelitian Sanjaya dkk (2023) menemukan bahwa kualitas tidur berpengaruh terhadap parameter sperma, proses pembuahan, dan siklus menstruasi. Dengan begitu melatonin dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas tidur, bagaimana ia berkontribusi mendorong pemeliharaan hormon testosteron yang sehat.

Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Navid dkk (2017) yang menunjukkan bahwa melatonin memiliki peran dalam spermatogenesis atau proses pembentukan sel sperma, efisiensi pembaruan diri atau self-renewal dan proliferation efficiency of mouse SSCs, bahkan fungsi testis. Hal tersebut semakin memperlihatkan bagaimana pentingnya peran melatonin dalam reproduksi pria .

Tidak hanya itu paksu, yang perlu kalian tahu bahwa melatonin juga sudah diuji sebagai krioprotektan dalam strategi fertility preservation (FP) pada pria, dan bisa sebagai antioxidant dan anti-inflammatory reagent dalam pengobatan toksisitas/kerusakan reproduksi pria. Ignacio Dkk (2015) Menemukan melalui penelitiannya bahwa Suplemen melatonin eksogen berkorelasi positif dengan kualitas sperma manusia dan mencegah kerusakan DNA yang disebabkan oleh stres oksidatif pada sperma manusia; perlu dicatat bahwa melatonin sangat penting untuk mencapai keberhasilan kehamilan alami dan/atau fertilisasi in vitro/injeksi sperma intrasitoplasma.

Melalui temuan-temuan tersebut menjadi semakin jelas bahwa melatonin dapat membantu mengatur siklus hormon dengan meningkatkan kualitas tidur pada pria, yang pada jangka panjang dapat berkontribusi pada kesehatan reproduksi yang lebih baik. Lalu apa saja yang perlu dilakukan oleh paksu setelah mengetahui fakta tersebut?

Strategi untuk Menjaga Keseimbangan Melatonin

Dalam hal ini perlu mengubah pola kehidupan, karena melatonin yang bagus bergantung pada pola hidup yang dilakukan oleh paksu selama beraktivitas. Kamu dapat mulai dengan menerapkan hal-hal berikut:

1. Menjaga Pola Tidur yang Teratur

Mengatur pola tidur yang konsisten dan memastikan tidur yang cukup setiap malam dapat membantu mempertahankan tingkat melatonin yang sehat. Cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan pada akhir pekan.

2. Lingkungan Tidur yang Mendukung

Pastikan lingkungan tidur yang gelap, sejuk, dan tenang. Paparan cahaya biru dari layar elektronik dapat mengganggu produksi melatonin, jadi paksu bisa mulai membatasi penggunaan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur.

3. Konsumsi Makanan dan Suplemen yang Mendukung

Beberapa makanan seperti ceri, pisang, dan kacang-kacangan dapat membantu meningkatkan produksi melatonin secara alami. Dalam beberapa kasus, suplemen melatonin juga dapat dipertimbangkan dengan ukuran yang dianjurkan 3–5 mg sebanyak 1 kali sehari, tetapi sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum memulai suplemen baru.

Baik dari paparan tersebut, sudah jelas bukan ternyata melatonin memainkan peran penting yang seringkali terabaikan dalam kesehatan reproduksi pria. Dengan menghubungkan kualitas tidur dengan fungsi hormonal dan kesehatan sperma, melatonin dapat menjadi bagian yang penting untuk realisasi kesuburan yang optimal. Jangan lupa untuk cek konten menarik lainnya di instagram kami ya tentunya di @menujuduagaris.id.

Referensi

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-melatonin

B. Ignacio, M. Fabian, M. Ana María, O. Agueda, L. Graciela, J. Maria Isabel, et al., Exogenous melatonin supplementation prevents oxidative stress-evoked DNA damage in human spermatozoa, J. Pineal Res. 57 (3) (2015) 333–339.

Navid, S., Abbasi, M., & Hoshino, Y. (2017). The effects of melatonin on colonization of neonate spermatogonial mouse stem cells in a three-dimensional soft agar culture system. Stem Cell Research & Therapy, 8, 1-10.

Sun, T. C., Li, H. Y., Li, X. Y., Yu, K., Deng, S. L., & Tian, L. (2020). Protective effects of melatonin on male fertility preservation and reproductive system. Cryobiology, 95, 1-8.

Sanjaya, A., Meidiansyah, R., & Sartika, R. A. D. (2023). Pengaruh kualitas tidur terhadap kesuburan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 22(4).