Endometriosis Bisa Menggerus Kesuburan: Saatnya Kenal Fertility Preservation

 

Buat sebagian perempuan, endometriosis bukan sekadar nyeri haid biasa. Kondisi ini bisa menyerang ovarium, bikin cadangan sel telur menipis, dan memperbesar risiko infertilitas bahkan pada usia muda. Dilain sisi sekarang sudah ada solusi yang makin dikenal dan makin realistis seperti fertility preservation atau peliharaan kesuburan. Yuk, kita bahas kenapa ini penting banget buat kamu yang punya endometriosis!

Kenapa Endometriosis Bisa Ganggu Kesuburan?

Endometriosis dengan kadar berat bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan ovarium. Kalau sampai muncul kista di kedua ovarium (bilateral endometrioma), atau kamu pernah operasi berulang, maka risiko menurunnya cadangan sel telur (ovarian reserve) makin besar.

Bahkan tanpa operasi pun, peradangan akibat endometriosis bisa berdampak ke cadangan sel telur yang kamu punya. Kondisi ini nggak selalu langsung kelihatan, tapi bisa berujung pada:

  • Respons hormon yang makin rendah saat stimulasi IVF

  • Sulit hamil secara alami

  • Bahkan risiko menopause dini (premature ovarian failure)

Operasi Bukan Solusi Satu-Satunya (dan Bisa Berdampak ke Ovarium)

Saat kista endometriosis diangkat, cadangan sel telur juga bisa ikut terangkat. Data menunjukkan, kadar hormon AMH bisa turun hingga 30% setelah pengangkatan satu sisi endometrioma, dan sampai 44% kalau kedua sisi ovarium terlibat. Ini alasan kenapa pasien endometriosis wajib dikasih informasi soal pelestarian kesuburan sebelum tindakan apa pun dilakukan.

Apa Itu Fertility Preservation?

Fertility preservation (FP) adalah upaya menyimpan potensi kesuburan untuk masa depan. Beberapa pilihan FP antara lain:

  • Pembekuan sel telur (oocyte freezing)
    Direkomendasikan menyimpan 10–15 sel telur untuk usia ≤35 tahun, dan lebih dari 20 sel telur untuk yang >35 tahun.

  • Pembekuan embrio (kalau sudah punya pasangan atau pakai donor sperma)

  • Pembekuan jaringan ovarium (biasanya untuk kasus khusus dan bisa dilakukan sebelum terapi medis ekstrem).

Meski demikian konsultasi ke dokter kandungan yang paham masalah endometriosis dan infertilitas adalah langkah pertama. Sister bisa cek kadar AMH dan USG antral follicle count untuk tahu seberapa besar cadangan sel telur saat ini. Kalau kamu memang butuh operasi, pastikan dilakukan dengan teknik fertility-sparing alias yang meminimalkan kerusakan jaringan ovarium yang sehat.

Meski endometriosis bisa menggerus kesuburan tapi dengan persiapan dan pengetahuan yang tepat, sister tetap punya kendali atas pilihan reproduksimu. Informasi menarik lainnya jangan lupa follow Instagram @menujuduagaris.id

Referensi

  • Carrillo, L., Seidman, D. S., Cittadini, E., & Meirow, D. (2016). The role of fertility preservation in patients with endometriosis. Journal of assisted reproduction and genetics, 33(3), 317-323.
  • Rangi, S., Hur, C., Richards, E., & Falcone, T. (2023). Fertility preservation in women with endometriosis. Journal of Clinical Medicine, 12(13), 4331.