
Kalau kamu pernah dengar istilah endometriosis, mungkin bayanganmu langsung ke nyeri haid hebat atau masalah hamil. Endometriosis itu terjadi ketika jaringan yang seharusnya melapisi rahim justru tumbuh di luar rahim, misalnya di ovarium, tuba falopi, atau dinding perut. Kehadirannya bisa bikin organ reproduksi berubah posisi atau lengket satu sama lain.
Tapi, jangan semua endometriosis sama. Dokter biasanya membaginya berdasarkan grade atau tingkat keparahan:
- Grade I – Minimal: cuma beberapa lesi kecil dan adhesi tipis, nyaris nggak mengganggu organ.
- Grade II – Ringan: lesi lebih banyak, mungkin ada adhesi tipis di beberapa area, sedikit memengaruhi organ.
- Grade III – Sedang: lesi lebih besar, adhesi mulai menempel pada organ reproduksi, kemungkinan menurunkan peluang hamil.
- Grade IV – Berat: lesi luas, adhesi tebal, organ reproduksi bisa berubah bentuk signifikan, peluang hamil alami jauh lebih rendah.
Nah, pertanyaannya: kalau cuma minimal atau ringan, apakah kesuburan tetap terganggu?
Sebuah penelitian besar di Kanada mencoba menjawab pertanyaan ini. Sylvie Bérubé dan tim mengamati 331 wanita infertil usia 20–39 tahun dari 23 klinik di seluruh Kanada. Mereka dibagi menjadi dua kelompok:
- Wanita dengan endometriosis minimal atau ringan (168 wanita)
- Wanita dengan infertilitas tak diketahui penyebabnya (263 wanita)
Semua wanita tidak langsung diberi obat atau prosedur pembuahan. Mereka hanya menjalani laparoskopi diagnostik, yaitu pemeriksaan dengan kamera mini ke dalam perut, untuk melihat kondisi organ reproduksi secara langsung. Setelah itu, mereka dipantau selama 36 minggu untuk melihat siapa yang berhasil hamil secara alami dan mempertahankan kehamilan lebih dari 20 minggu.
Hasilnya cukup melegakan:
- Dari kelompok endometriosis ringan/minimal, 18,2% berhasil hamil.
- Dari kelompok infertilitas tak jelas, angkanya 23,7%.
Kalau dihitung dalam angka fecundity (kehamilan per 100 orang-bulan), hasilnya 2,52 vs 3,48. Perbedaan ini tidak signifikan secara statistik, artinya peluang hamil wanita dengan endometriosis ringan/minimal hampir sama dengan wanita infertilitas tak jelas penyebabnya.
Apa Artinya Buat Kamu, Sister?
Grade endometriosis itu penting banget. Hanya endometriosis sedang atau berat yang biasanya menurunkan kesuburan karena menimbulkan adhesi tebal dan perubahan bentuk organ. Sedangkan minimal atau ringan, peluang hamil alami tetap cukup tinggi. Jadi, kalau baru didiagnosis endometriosis Grade I atau II, jangan panik dulu. Masih ada harapan besar buat hamil.
Tips Buat Kamu yang Sedang Berjuang Hamil
- Catat siklus haid dan aktivitas reproduksi supaya gampang dilacak.
- Konsultasi rutin dengan dokter spesialis reproduksi untuk strategi terbaik.
- Jangan takut berharap; endometriosis ringan bukan penghalang utama untuk punya momongan.
Penelitian ini memberi pesan penting: endometriosis ringan tidak selalu jadi momok besar. Jadi, sister, tetap semangat dan percaya proses tubuhmu masih mendukung kemungkinan hamil.
- Referensi:
Bérubé, S., Marcoux, S., Langevin, M., Maheux, R., et al. (1998). Fecundity of infertile women with minimal or mild endometriosis and women with unexplained infertility. Fertility and Sterility, 69, 1034–1041.