
Jambu biji (Psidium guajava L.) dikenal sebagai buah tropis yang murah, segar, dan kaya nutrisi. Kandungan vitamin C, polifenol, likopen, serat, serta mineral menjadikannya salah satu buah lokal dengan potensi besar mendukung gaya hidup sehat.
Selain menjaga imunitas, jambu biji juga memiliki antioksidan kuat yang bisa membantu melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel. Hal ini sangat penting, sebab radikal bebas bukan hanya terkait penuaan dini atau penyakit kronis, tapi juga erat kaitannya dengan masalah kesuburan. Yuk sister pelajari lebih lanjut!
Tantangan: Umur Simpan dan Limbah
Sayangnya, jambu biji mudah rusak dan cepat busuk. Proses pengolahan menjadi jus, selai, atau jelly sering meninggalkan limbah (biji, kulit, sisa pulp) hingga 30% dari total buah. Padahal, bagian ini masih menyimpan polifenol dan serat yang tinggi. Jika tidak dimanfaatkan, potensi gizi bernilai tinggi ini hanya akan terbuang.
Di sinilah fermentasi hadir sebagai inovasi. Dengan bantuan mikroorganisme seperti bakteri asam laktat (LAB), jambu biji dapat mengalami perubahan yang menguntungkan:
- Meningkatkan kandungan polifenol dan antioksidan
- Meningkatkan bioaksesibilitas likopen (lebih mudah diserap tubuh)
- Menghasilkan senyawa bioaktif baru yang mendukung kesehatan usus
- Mengurangi limbah dengan tetap memberi nilai tambah gizi
Penelitian Kaur & Ghosh (2023) bahkan menunjukkan fermentasi jambu biji mampu meningkatkan kapasitas antioksidan serta bioaksesibilitas polifenol dan likopen secara signifikan.
Kaitan dengan Infertilitas
Banyak orang mungkin belum sadar: stres oksidatif adalah salah satu faktor utama infertilitas, baik pada pria maupun wanita.
- Pada pria, radikal bebas bisa merusak membran sperma, menurunkan motilitas, bahkan menyebabkan fragmentasi DNA.
- Pada wanita, stres oksidatif dapat memengaruhi kualitas sel telur dan mengganggu proses pembuahan.
Di sinilah antioksidan berperan. Zat seperti vitamin C, polifenol, dan likopen dari jambu biji (apalagi setelah difermentasi) dapat:
- Menetralkan radikal bebas
- Melindungi sel reproduksi
- Meningkatkan kualitas sperma dan sel telur
Dengan kata lain, fermentasi jambu biji tidak hanya menambah nilai gizi dan mengurangi limbah, tetapi juga berpotensi menjadi functional food untuk mendukung kesehatan reproduksi.
Fermentasi jambu biji membuka peluang baru dalam dua sisi sekaligus: sustainability (mengurangi limbah buah) dan fertility support (melawan stres oksidatif yang mengganggu kesuburan). Sister tertarik untuk mengolah buah jambu sebagai salah satu sumber antioksidan? jangan lupa untuk informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Kaur, H., & Ghosh, M. (2023). Probiotic fermentation enhances bioaccessibility of lycopene, polyphenols and antioxidant capacity of guava fruit (Psidium guajava L). Journal of Agriculture and Food Research, 14, 100704.