Fertility Bootcamp MDG & Sunfert: Memahami Faktor Kesuburan Pria

 

 

Bootcamp Fertilitas MDG Sunfert yang ke-3 sukses diselenggarakan pada tanggal 18 Oktober 2024 dengan tema “Faktor Kesuburan Pria.” Acara ini menghadirkan Dr. Eeson Sinthamoney, seorang spesialis fertilitas. Acara ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta dari berbagai negara melalui platform Zoom.

Acara dibuka oleh Mizz Rosie founder  Menuju Dua Garis dan Chef Ken, yang berbagi pengalaman pribadi mereka sebagai “pejuang dua garis” dalam menghadapi masalah fertilitas. Chef Ken secara terbuka menceritakan tentang kondisinya yang mengalami infertilitas sperma jenis OAT (Oligozoospermia, Asthenozoospermia, Teratozoospermia). Dengan membagikan pengalaman ini, mereka berharap dapat memberikan motivasi kepada komunitas “Menuju Dua Garis.” Chef Ken menyampaikan pesan kepada para suami agar tidak merasa sedih atau kecil hati, menekankan bahwa mereka tidak sendirian. “Fokuslah pada solusi dan cara untuk mencapainya,” katanya.

Selanjutnya, Dr. Eeson Sinthamoney memberikan materi mendalam tentang infertilitas pada pria, yang mencakup berbagai aspek seperti:

– Memahami anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria

– Pengaturan hormon dan komposisi cairan mani

– Karakteristik semen dan kelainan pada sperma

– Penyebab utama dan penyebab lain yang kurang umum dari infertilitas pria

– Faktor genetik, diagnosis, dan pilihan pengobatan untuk infertilitas pria

– Teknik pengambilan sperma secara bedah pada pasien azoospermia

– Prognosis untuk infertilitas pria

Dalam kesimpulannya sebelum sesi tanya jawab, Dr. Eeson menekankan pentingnya tidak meremehkan masalah infertilitas pria, dengan menyatakan, “Ini bukan masalah kecil, kebanyakan terkait genetika, perlu dilakukan tes lebih lanjut, dan jangan membuang waktu.”

Sesi tanya jawab berlangsung sangat menarik dengan antusiasme tinggi dari para peserta, yang terbukti dengan lebih dari 150 pertanyaan yang diajukan melalui Slido. Salah satu pertanyaan menonjol datang dari seorang peserta bernama Zuwita, yang menanyakan tentang kasus azoospermia dengan kadar FSH, LH, dan prolaktin yang tinggi, inhibin rendah, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, dan hasil USG testis yang tidak menunjukkan adanya sumbatan. Ia ingin mengetahui apa penyebab dari kondisi tersebut.

Acara ini berhasil memberikan informasi yang sangat berharga serta membangun rasa kebersamaan di antara para peserta. Untuk informasi menarik lainnya jangan lupa follow Instagram @menujuduagris.id dan @sunfertindonesia