Gaya Hidup dan Stres: Faktor Penting dalam Kesuburan Pria

Infertilitas tidak hanya menjadi masalah perempuan, tetapi juga pria. Diperkirakan sekitar 50% kasus infertilitas pada pasangan disebabkan oleh faktor dari pihak pria, terutama akibat gangguan pada proses spermatogenesis atau pembentukan sperma.

Dalam beberapa tahun terakhir, para ahli mulai memberi perhatian lebih pada faktor gaya hidup yang dapat diubah (modifiable lifestyle factors) karena terbukti berperan besar dalam menurunkan kualitas sperma. Yuk pelajari lebih lanjut!

Faktor Infertilitas pada Pria

  • Penuaan yang memengaruhi fungsi reproduksi
  • Stres psikologis baik dari pekerjaan, kehidupan sehari-hari, maupun peristiwa besar seperti bencana atau konflik
  • Pola makan yang tidak sehat
  • Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga berlebihan
  • Konsumsi kafein berlebihan
  • Paparan panas berlebih di area skrotum (misalnya penggunaan air panas terlalu sering atau pakaian terlalu ketat)
  • Paparan radiasi dari telepon genggam

Stres dan Kualitas Sperma

Bahkan dalam sejumlah penelitian menunjukkan bahwa stres psikologis memiliki dampak langsung pada kualitas sperma. Tekanan mental yang dialami seorang pria, baik karena masalah pribadi maupun pasangan, dapat memengaruhi hormon reproduksi dan akhirnya menurunkan kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.

Selain stres, gaya hidup sehari-hari juga sangat menentukan. Pola makan yang tidak seimbang, kurang tidur, aktivitas fisik yang minim, hingga kebiasaan seperti merokok dan minum alkohol dapat memperburuk kondisi infertilitas. Bahkan, suhu skrotum yang terlalu tinggi misalnya karena sering berendam air panas atau penggunaan laptop di pangkuan dalam waktu lama diketahui dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma.

Pentingnya Perubahan Gaya Hidup

Penurunan kesuburan pria akibat gaya hidup dan faktor lingkungan kini dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius di abad ini. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya komprehensif untuk mencegah infertilitas, misalnya melalui:

  • Edukasi dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya kesehatan reproduksi
  • Perbaikan pola makan dengan nutrisi seimbang
  • Aktivitas fisik yang teratur dan sesuai
  • Dukungan psikologis untuk mengurangi stres
  • Penggunaan nutraseutikal atau antioksidan yang terbukti dapat membantu kualitas sperma

Infertilitas pria bukanlah takdir semata, tetapi sering kali berhubungan erat dengan gaya hidup yang bisa diubah. Dengan menerapkan pola hidup sehat, menjaga kesehatan mental, serta menghindari faktor risiko yang merugikan, pasangan dapat meningkatkan peluang untuk hamil secara alami maupun melalui program medis. Lebih dari sekadar kehamilan, perubahan gaya hidup ini juga akan memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasangan di masa depan. Informasi menarik lainnya jangan lupa follow Instagram @menujuduagaris.id

Referensi

  • Ilacqua, A., Izzo, G., Emerenziani, G. P., Baldari, C., & Aversa, A. (2018). Lifestyle and fertility: the influence of stress and quality of life on male fertility. Reproductive Biology and Endocrinology, 16(1), 115.