Growth Hormone (GH) dan Kesehatan Reproduksi Perempuan

 

Growth hormone (GH) yang diproduksi oleh kelenjar pituitari punya peran besar dalam mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme sel di berbagai jaringan tubuh. Tapi ternyata, hormon ini juga berperan penting dalam sistem reproduksi perempuan, lho, penasaran penjelasan lebih lanjutnya ngga? Yuk baca sampai habis ya!

Peran GH dalam Sistem Reproduksi

Bayangin sistem reproduksi perempuan itu kayak sebuah orkestra. Nah, GH (hormon pertumbuhan) adalah konduktornya. Dia nggak main alat musik secara langsung, tapi dia ngatur irama dan tempo semua pemain biar selaras. IGF-1 itu kayak asisten konduktor yang bantu menjaga ritme. Pemain musiknya? Ya itu tadi folikel, sel telur, hormon-hormon kayak FSH dan LH, sampai rahim. Kalau GH dan IGF-1 bekerja dengan baik, maka orkestra ini bisa menghasilkan simfoni yang indah: yaitu peluang kehamilan yang sehat.

Penelitian menunjukkan bahwa GH dan reseptornya ditemukan dalam ovarium dan rahim. GH bekerja sama dengan IGF-1 (Insulin-like Growth Factor 1), yang juga dihasilkan karena aktivitas GH. Keduanya bantu proses-proses penting seperti aktivasi folikel yang masih tidur, pematangan sel telur, produksi hormon dari ovarium, sampai membantu rahim agar siap menerima embrio.

GH juga bantu sel-sel di ovarium (sel granulosa) supaya lebih responsif terhadap hormon reproduksi utama seperti FSH dan LH. Artinya, GH ini ikut memperkuat kerja hormon-hormon lain yang mempersiapkan tubuh untuk kehamilan.

Dampak Kekurangan GH terhadap Kesuburan

Ketika kadar GH menurun karena faktor usia atau karena mutasi genetik, fungsi reproduksi bisa ikut terganggu. Akibatnya, bisa muncul masalah seperti cadangan ovarium yang rendah, respon ovarium yang kurang saat menjalani program bayi tabung (ART), sampai kegagalan implantasi.

GH ini juga ditemukan dalam cairan folikel di ovarium perempuan, dan jumlahnya berkaitan dengan kualitas sel telur, bentuk embrio, dan kemampuan embrio untuk berkembang. Melihat hal ini tidak jarang jika diantara kita membutuhkan solusi untuk melakukan suntik hormon. Seperti prosedur yang dilakukan saat melakukan program bayi tabung. 

GH sebagai Terapi Tambahan untuk Infertilitas

Karena faktanya pemberian GH di laboratorium terbukti bisa meningkatkan produksi hormon, mencegah kematian sel, membantu pematangan sel telur, dan memperbaiki kualitas embrio. Bahkan GH juga berperan penting di rahim, karena membantu proses implantasi dengan membuat rahim lebih “ramah” untuk kehamilan.

Meski masih butuh pengamatan lebih lanjut, ternyata sudah ada banyak harapan bahwa pemberian GH bisa bantu perempuan dengan masalah kesuburan, terutama yang mengalami kegagalan implantasi berulang atau respon ovarium yang buruk dalam program bayi tabung. Tapi tentu saja sister dan paksu tidak akan sembarangan menerima suntik hormon, karena akan disesuaikan dengan kondisi kalian dan seberapa membutuhkannya suntik ini. Dan semua prosedur ini akan sister dan paksu lalui sesuai dengan arahan dokter. Untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu jangan lupa follow Instagram @menujuduagaris.id

Referensi

  • Chang, C. W., Sung, Y. W., Hsueh, Y. W., Chen, Y. Y., Ho, M., Hsu, H. C., … & Chang, H. M. (2022). Growth hormone in fertility and infertility: mechanisms of action and clinical applications. Frontiers in Endocrinology, 13, 1040503.