Haid Lancar, Tapi Sulit Hamil Ternyata Mengalami Infertilitas

Bagi sebagian orang mengira bahwa haid lancar sudah pasti tidak akan dihadapkan oleh infertilitas, tapi siapa sangka jika bagi sebagian orang dapat mengalami infertilitas seperti salpingitis. Untuk itu MDG akan mencoba menunjukkan bagaimana kasus ini menjadi momok yang perlu sister ketahui, baca sampai habis ya!

Penjelasan tentang Salpingitis

Salpingitis adalah keadaan inflamasi pada tuba falopi yang tergolong dalam spektrum penyakit radang panggul (PID). Salpingitis sering disebabkan oleh penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia. Etiologi lain antara lain infeksi Gardnerella vaginalis, Escherichia coli, dan Haemophilus influenzae.

Salpingitis dan dampak pada Infertilitas

Salpingitis isthmica nodosa (SIN), yang juga disebut sebagai divertikulosis tuba fallopi, memiliki insidensi 0,6% hingga 11% pada wanita subur yang sehat dan sangat terkait dengan infertilitas dan kehamilan ektopik. 

Kehamilan ektopik ini sendiri merupakan kondisi ketika sel telur yang telah dibuahi berkembang di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Kehamilan ektopik merupakan jenis keguguran dini yang umumnya terjadi 6–8 minggu setelah periode menstruasi terakhir.

Sebelum itu mari kita pahami bagaimana anatomi tuba falopi yang digambarkan memiliki panjang 10 hingga 14 cm dan diameter luar sekitar 1 cm. Tuba fallopi digambarkan memiliki empat bagian berbeda: fimbria, infundibulum, ampula, dan isthmus (yang menghubungkan tuba falopi ke rahim). Lumen di isthmus relatif kecil (1-2 mm) dan dikelilingi oleh dinding otot berlapis tiga. Dinding ini terdiri dari lapisan tengah melingkar, diapit di antara lapisan longitudinal dalam dan luar.  

Setelah mengetahui anatomi tersebut, kehadiran SIN menyebabkan pembengkakan nodular (berdiameter hingga beberapa sentimeter) terutama di bagian isthmus hal ini dapat melibatkan semua bagian tuba fallopi lainnya.  

Melihat pengertian tersebut, dapat kita ketahui ternyata salpingitis adalah kondisi medis serius yang memerlukan perhatian segera. Dengan memahami proses tersebut tentang penyebab, gejala, dan pengobatan, sister dan paksu dapat mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan reproduksi. Dan jika mengalami gejala yang mencurigakan, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk evaluasi lebih lanjut. Untuk informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagaris.id

Referensi