Hai sister dan paksu, kalian pernah dengar sel punca. Ia kini hadir dan turut menjadi pilihan pengobatan yang menjanjikan untuk infertilitas karena berbagai karakteristiknya yang luar biasa, seperti diferensiasi multiarah, angiogenesis, regulasi imun, dan stimulasi parakrin.
Dalam pengobatan infertilitas, sel punca bekerja dengan bermigrasi ke jaringan reproduksi yang mengalami kerusakan, lalu berdiferensiasi dan berintegrasi dengan sel somatik tanpa sifat tumorigenik. Sel punca juga berperan dalam perkembangan folikel dan pengaturan fisiologi organ reproduksi, termasuk ovulasi dan regresi luteal. Wah bagaimana sister dan paksu menarik bukan? Yuk bahas lebih lanjut bersama MDG!
Mekanisme Kerja Sel Punca dalam Pengobatan Infertilitas
Transplantasi sel punca dapat membantu memulihkan fungsi endokrin dengan mengeluarkan faktor anti-inflamasi serta meningkatkan jumlah sel Treg, yang berperan dalam penekanan imun.
Sel punca dewasa diisolasi dari berbagai jaringan tubuh, seperti sumsum tulang, jaringan adiposa, jeli Wharton, darah tali pusat, cairan ketuban manusia, dan darah tepi. Laporan terbaru menunjukkan bahwa sel punca dapat membantu mengatasi infertilitas yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
Pahami Jenis Sel Punca yang dapat Digunakan dalam Pengobatan Infertilitas
Sel Punca Sumsum Tulang
Sel punca sumsum tulang mengandung dua jenis utama sel punca, yaitu sel punca hematopoietik (HSC) dan sel punca mesenkimal (BMMSC). Kedua jenis sel ini banyak digunakan dalam bidang pengobatan regeneratif dan rekayasa jaringan, termasuk untuk pengobatan infertilitas.
Sel Punca Hematopoietik
Transplantasi sel punca hematopoietik (HSC) telah lama digunakan untuk mengobati leukemia. Namun, dalam konteks infertilitas, penggunaannya masih jarang direkomendasikan secara individual. Beberapa penelitian menemukan bahwa kegagalan ovarium dapat menjadi komplikasi serius akibat transplantasi sel punca hematopoietik alogenik. Selain itu, penelitian pada tikus menunjukkan bahwa penyakit graft-versus-host (GVHD) dapat merusak fungsi organ reproduksi.
Meskipun demikian, mobilisasi sel punca dengan G-CSF diketahui dapat menurunkan apoptosis dan meningkatkan proliferasi sel spermatogenik, sehingga dapat mempertahankan struktur testis selama pengobatan busulfan. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas HSC dalam memperbaiki fungsi organ reproduksi.
Sel Punca Mesenkimal Sumsum Tulang (BMMSC)
Dalam beberapa dekade terakhir, sel punca mesenkimal (MSC) semakin mendapat perhatian di bidang biomedis. MSC mudah diekstraksi dari berbagai jaringan tubuh dan dapat berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel sesuai dengan kebutuhan pengobatan tertentu. Beberapa penelitian klinis menunjukkan bahwa terapi berbasis MSC berpotensi mengobati berbagai gangguan degeneratif, autoimun, dan genetik. Namun, potensi MSC yang tinggi dalam pertumbuhan dan metastasis tumor masih menjadi perhatian dalam bidang kedokteran regeneratif.
Nah setelah mengetahui jenis-jenis dan kegunaan sel-punca dan harapan dalam pengobatan infertilitas laki-laki menunjukkan hasil yang menjanjikan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme kerja dan keamanan terapi ini. Penasaran bagaimana terapi ini dilakukan, MDG akan bahas lebih lanjut ya nantinya. Untuk itu jangan sampai ketinggalan untuk follow Instagram kami di @menujuduagaris.id.
Referensi
- Wu, J. X., Xia, T., She, L. P., Lin, S., & Luo, X. M. (2022). Stem cell therapies for human infertility: advantages and challenges. Cell Transplantation, 31, 09636897221083252.