Sisters, selama ini infertilitas atau kemandulan identik dengan kaum wanita. Padahal, menurut CNN, ada 15% kasus kemandulan di dunia dan lebih dari 50 persen di antaranya disebabkan oleh pria.
Infertilitas pada pria mengacu pada permasalahan kesuburan pria yang menyebabkan pasangan wanitanya jadi susah hamil. Dikatakan infertil atau tidak subur, ketika pasangan suami istri sudah melakukan hubungan seks selama 1 tahun tanpa alat kontrasepsi namun tak kunjung dapat menghasilkan keturunan.
Ketidakmampuan seorang pria menghasilkan keturunan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Kita akan membahas beberapa di antaranya dalam ulasan berikut ini!
Penyebab Infertilitas pada Pria
Kesuburan pria adalah sebuah proses yang kompleks. Agar bisa membuat pasangannya hamil, seorang pria harus memiliki sejumlah kriteria berikut:
- Memiliki sperma yang sehat.
Setidaknya salah satu testis harus berfungsi dengan baik dan tubuh harus memproduksi testosteron atau hormon lain untuk memicu dan mempertahankan produksi sperma yang baik, bukan sperma jelek
- Sperma harus bisa bercampur di air mani (semen).
Setelah diproduksi di testis, sperma harus bisa dibawa oleh tabung halus sampai bercampur dengan air mani dan ejakulasi keluar dari penis. Jika ini gagal, seorang pria dapat mengalami azoospermia (tidak ada sperma yang terkandung di air mani) atau oligospermia (kandungan sperma dalam air mani sangat sedikit, ditandai dengan sperma encer)
- Sperma harus bisa bergerak.
Jika pergerakan sperma (motilitas) dan fungsinya tidak normal, maka sel sperma tersebut mungkin tidak akan mencapai sel telur pasangan. Ini juga merupakan salah satu penyebab pria susah hamil.
Mandul pada pria juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis antara lain:
-
Varikokel
Varikokel adalah pembengkakan pembuluh darah yang mengeringkan testis. Ini adalah penyebab infertilitas pada pria yang masih bisa diperbaiki/disembuhkan - Infeksi
Beberapa masalah infeksi bisa mengganggu produksi sperma yang sehat atau penyebabkan penyumbatan pada saluran sperma misalnya infeksi menular seksual, epididymis dan lain sebagainya. Meskipun sebagian besar infeksi bisa menyebabkan kerusakan permanen pada testis, tapi dalam sebagian besar kasus, sperma masih bisa digunakan - Masalah ejakulasi.
Ejakulasi retrograde terjadi ketika air mani masuk ke kandung kemih selama orgasme, bukan keluar dari ujung penis. Ini bisa disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, cedera tulang belakang hingga operasi kandung kemih, uretra dan prostat - Antibodi yang menyerang sperma.
Antibodi anti-sperma adalah sel-sel kekebalan tubuh yang secara keliru mengidentifikasi sperma sebagai substansi berbahaya bagi tubuh dan berusaha untuk menghilangkannya - Tumor.
Kanker dan tumor jinak bisa berpengaruh pada organ reproduksi pria secara langsung. Lewat kelenjar yang melepaskan hormon yang berhubungan dengan kelenjar reproduksi (seperti kelenjar hipofisis) atau lewat penyebab yang tidak diketahui - Cacat kromosom.
Kelainan bawaan seperti sindrom Klinefelter (ketika pria dilahirkan dengan kromosom X tambahan) menyebabkan perkembangan abnormal pada organ reproduksinya dan berdampak pada kemandulan - Gaya hidup yang buruk.
Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan serta obat-obatan terlarang bisa menyebabkan kualitas dan kuantitas sperma berkurang, bahkan mengakibatkan mandul pada pria.
Beberapa Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Mandul pada Pria
Untuk mengatasi masalah infertilitas pada pria, langkah yang dilakukan perlu melihat penyebabnya terlebih dahulu. Pasalnya, tiap masalah membutuhkan penanganan yang berbeda. Beberapa opsi yang tersedia antara lain adalah:
- Pembedahan.
Varikokel misalnya, seringkali bisa diperbaiki dengan pembedahan atau perbaikan vas deferens yang terhambat. Vasektomi sebelumnya dapat dibalik lewat operasi pembalikan vasektomi. Jika saat ejakulasi sperma tidak ada, sperma bisa diambil langsung di testis dengan teknik pengambilan sperma - Pengobatan terhadap infeksi.
Perawatan dengan antibiotik akan membantu menyembuhkan infeksi yang terjadi di saluran reproduksi. Tapi ini tidak selalu bisa mengembalikan kesuburan - Perawatan terkait masalah hubungan seksual.
Pengobatan atau konseling bisa membantu mengatasi masalah mandul pada pria seperti disfungsi ereksi atau ejakulasi dini - Perubahan gaya hidup.
Dalam kasus infertilitas yang disebabkan karena gaya hidup yang buruk, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan perubahan kebiasaan termasuk mengatur pola makan - Perawatan dengan hormon dan obat-obatan.
Dokter mungkin akan merekomendasikan penggantian hormon atau pengobatan jika kasus infertilitas disebabkan oleh tinggi atau rendahnya kadar hormon tertentu dalam tubuh - IVF atau bayi tabung.
Teknik ini dilakukan dengan mengambil sel telur dari calon ibu untuk dibuahi sperma calon ayah yang sudah disiapkan di laboratorium. Prosedur bayi tabung mungkin akan direkomendasikan oleh dokter dengan berbagai pertimbangan khusus.
Itu dia berbagai penyebab pria susah hamil yang perlu kamu ketahui. Penting untuk diingat bahwa infertilitas baik pada pria maupun wanita bukanlah sebuah aib. Untuk mencari jalan keluar, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter mengenai kondisi kamu dan pasangan.
Lewat pemeriksaan yang menyeluruh, dokter bisa mencari tahu penyebab infertilitas. Selanjutnya, dokter dapat membuat perencanaan promil yang sesuai dengan kondisi kamu dan pasangan.