Tak sedikit orang awam mengira kesuburan pasangan hanya ditentukan oleh organ reproduksi dan hormon wanita saja. Padahal, kesuburan pria juga berpengaruh pada keberhasilan program hamil. Karena itu, kamu perlu mengetahui jenis-jenis hormon pada pria.
Organ reproduksi pria sudah dimiliki sejak lahir. Namun, kemampuan reproduksinya baru dimulai setelah masa pubertas, kisaran usia 9-15 tahun. Umumnya, organ reproduksi in berfungsi untuk menghasilkan sperma dan air mani, lalu memasukkan sperma ke organ reproduksi wanita agar terjadi pembuahan.
Perlu kamu ketahui, hormon reproduksi adalah zat kimia dalam tubuh yang menjalankan fungsi tubuh kamu, seperti sistem reproduksi. Pada manusia, hormon ini bertujuan untuk menjaga kesehatan seksual, melangsungkan pembuahan, dan mendukung kerja organ seksual.
Kalau biasanya hormon yang dikenal hanya testosteron dan progesteron saja, kamu perlu mengenal jenis hormon pria yang lain beserta fungsinya.Nah, berikut jenis-jenis hormon yang dimiliki pria:
Hormon Testosteron
Salah satu hormon kesuburan pria adalah testosteron. Pada pria hormon ini diproduksi di testis. Tepatnya di dalam sel-sel leydig yang ada di testis. Selain itu, sebagian kecil hormon testosteron juga diproduksi oleh kelenjar adrenal yang ada di atas ginjal.
Ketika menginjak usia pubertas, hormon testosteron memicu beberapa perubahan fisik. Mulai dari pembesaran testis, skrotum, penis yang memanjang, suara makin berat, hingga tumbuh rambut di area ketiak dan kemaluan.
Hormon testosteron juga memiliki peran penting dalam proses reproduksi. Karena testosteron bisa meningkatkan dorongan seks dan mempunyai peran penting dalam produksi sperma.
Tidak hanya itu saja, lo! Hormon testosteron juga memengaruhi kesehatan fisik pria. Di antaranya cara menyimpan lemak di tubuh, produksi sel darah merah, hingga massa otot dan tulang.
Kadar testosteron pria umur 19-39 tahun umumnya ada kisaran 300 sampai 1000 ng/dl. Sementara, pria umur 40 tahun biasanya mengalami penurunan testosteron atau sekitar 200 sampai 900 ng/dL.
Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH)
Hormon kesuburan pada pria berikutnya adalah GnRH. Sejak masa pubertas hormon ini diproduksi lebih banyak untuk memicu perubahan fisik selama pubertas.GnRH diproduksi oleh sel-sel yang ada di hipotalamus yang berada di otak. Berikutnya, gonadotropin akan dilepaskan pembuluh darah kecil yang membawa hormon menuju kelenjar pituitari, atau organ kecil di bawah otak.
Kadar GnRH umumnya meningkat sejak masa remaja. Nantinya, hormon ini juga berperan untuk merangsang produksi LH dan FSH yang dihasilkan kelenjar pituitari.
Luteinizing Hormone (LH)
LH adalah hormon kesuburan pria yang dilepaskan dari kelenjar pituitari. Hormon ini berperan untuk merangsang produksi hormon testosteron yang ada di sel leydig testis. Berikutnya, testosteron akan mendorong perubahan fisik pria, seperti pertumbuhan rambut wajah dan suara yang lebih berat. Selain itu, testosteron juga merangsang produksi sperma pria.
Kadar LH normal pada pria dewasa umumnya berada di kisaran 1,8-8,6 IU/L. Sayangnya, kelebihan kadar LH memengaruhi produksi testeoren. Hal ini mengakibatkan penurunan libido, penurunan kualitas sperma, dan infertilitas.
Follicle-Stimulating Hormone (FSH)
Tidak kalah penting,fungsi hormon FSH juga mendukung kesuburan pria. Karena hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari ini bisa merangsang pertumbuhan testis dan menghasilkan protein penting untuk kesuburan pria. Caranya dengan mendukung pembentukkan sel sperma normal dan menjaganya sampai sperma siap dilepaskan.
Sekedar informasi, kadar FSH normal pria dewasa umumnya sekitar 1,5 sampai 12,4 mIU/mL. Kadar FSH yang terlalu tinggi menunjukkan masalah dalam produksi sperma yang rendah. Selain itu, FSH yang tidak normal juga memengaruhi kadar testosteron pria.
Hormon Estrogen
Seperti halnya wanita, pria juga memiliki hormon estrogen untuk kesuburannya. Meski kadarnya cukup rendah, hormon ini berperan untuk mengontrol dorongan seks, produksi sperma, hingga kemampuan ereksi pria.
Umumnya kadar estrogen pada pria dewasa kurang dari 40pg/mL. Kadar estrogen yang terlalu tinggi bisa memicu disfungsi ereksi dan kualitas sperma.
Itulah beberapa jenis hormon kesuburan pada pria. Untuk memastikan keseimbangan hormon kamu bisa melakukan konsultasi pada dokter terkait. Selain itu, kamu juga perlu mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga kesehatan hormon. Mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan susu.
Bagi kamu yang sedang menjalani program hamil dengan pasangan, jangan pernah takut Menuju Dua Garis. Karena kamu bisa follow akun Instagram @Menujuduagaris.id untuk mendapat dukungan dari sesama pejuang dua garis!