Kapan memilih Metode Induksi Ovulasi digunakan untuk Infertilitas?

 

Induksi ovulasi hadir sebagai salah satu metode yang digunakan untuk membantu perempuan yang mengalami kesulitan dalam ovulasi, yang merupakan proses pelepasan sel telur dari ovarium. Metode ini dapat digunakan bagi sister dan paksu yang mengalami masalah ovulasi sebagai penyebab infertilitas. Lebih detail MDG akan menjelaskan lebih detail bagaimana induksi ovulasi berperan dalam infertilitas. untuk itu baca sampai habis ya!

Apa yang Dimaksud dengan Induksi Ovulasi

Stimulasi atau induksi ovulasi adalah prosedur pengobatan untuk memicu pertumbuhan jumlah sel telur yang keluar setiap bulannya. Pengobatan mencakup pemberian obat yang diminum atau suntikan obat. Pengobatan ini biasanya diberikan kepada wanita yang ovulasinya tidak teratur. Ovulasi proses keluarnya sel telur dari indung telur dan siap untuk dibuahi, proses ini terjadi 14 hari sebelum periode menstruasi dimulai.

Jenis Obat Apa yang dapat Digunakan untuk Induksi Ovulasi?

Ada beberapa jenis obat yang digunakan pertama bermanfaat untuk merangsang ovarium dan pelepasan sel telur. Pertama, dapat menggunakan terapi klomifen sitrat, juga dikenal sebagai Clomid (clomiphene citrate), ia merupakan bentuk obat yang diberikan secara oral selama siklus menstruasi wanita. Namun tidak semua perempuan akan merespons klomifen sitrat. Karena bagi yang mengalami obesitas atau memiliki kondisi medis tertentu seperti hipogonadisme hipogonadotropik cenderung tidak merespons.

Kedua, mirip dengan terapi klomifen, letrozole adalah bentuk lain dari terapi induksi ovulasi. Penggunaan letrozole tidak diindikasikan oleh FDA untuk induksi ovulasi/terapi kesuburan. Mereka yang menggunakan Letrozole menggunakannya di luar label. Letrozole telah menjadi lebih populer sebagai agen induksi ovulasi dalam 5 tahun terakhir karena memiliki lebih sedikit efek samping jika dibandingkan dengan Clomiphene. Letrozole sering digunakan untuk perempuan dengan lapisan endometrium yang buruk atau mereka yang tidak merespons Clomiphene. 

Ketiga, terapi gonadotropin yang merupakan sejenis obat yang diberikan sebagai suntikan dan dirancang untuk merangsang perkembangan banyak sel telur. Obat ini jauh lebih “kuat” daripada obat oral, dan sering kali merangsang lebih banyak sel telur untuk berkembang. Jenis terapi ini dapat mengakibatkan peningkatan risiko kelahiran kembar, dan karena peningkatan risiko kelahiran kembar, beberapa kasus dari perempuan yang tidak berovulasi bukanlah kandidat yang baik untuk terapi ini. 

Pada beberapa kasus Induksi ovulasi merupakan pilihan yang efektif bagi sister dan paksu yang mengalami kesulitan hamil akibat gangguan ovulasi. setelah melihat apa saja pengobatan yang dapat dilakukan, sister dan paksu dapat menjadikan pertimbangan untuk membuat keputusan yang tepat dalam upaya mencapai kehamilan. Meski demikian tentu saja tetap sister dan paksu perlu untuk melakukan  konsultasi dengan dokter spesialis kesuburan untuk mendapatkan penilaian menyeluruh dan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing. Untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagris.id

Referensi