
Proses dari program hamil salah satunya adalah menjaga daya tahan tubuh dan pola makan, untuk itu diperlukan penjagaan yang ekstra ketat sebelum berdampak ke yang lebih fatal. Salah satunya yang ingin MDG bahas lebih lanjut berkaitan dengan Anemia defisiensi vitamin B12 dan Folat. Untuk itu baca sampai habis ya!
Seperti apa Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Folat
Salah satu penyakit yang disebabkan kekurangan nutrisi adalah anemia defisiensi vitamin B12 dan folat. Jenis anemia tersebut disebabkan oleh tubuh kekurangan asupan vitamin B12 dan folat, sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan darah merah yang sehat dalam jumlah yang cukup. Kondisi ini ternyata berkaitan dengan infertilitas.
Pentingnya folat dalam reproduksi dapat dipahami dengan mempertimbangkan bahwa keberadaan vitamin tersebut pertama kali diduga dari upaya untuk menjelaskan anemia megaloblastik yang berpotensi fatal pada wanita hamil.
Bahkan ternyata status folat ibu yang rendah selama kehamilan dan menyusui tetap menjadi penyebab utama morbiditas ibu. Ada banyak bukti bahwa status folat ibu yang tidak memadai selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan lahir bayi rendah, sehingga menimbulkan risiko perkembangan dan hasil kesehatan yang merugikan dalam jangka panjang.
Melalui penelitian dengan judul “Effects of folate and vitamin B12 deficiencies during pregnancy on fetal, infant, and child development” ditemukan dalam konteks kesehatan ibu, kekurangan vitamin B12 klinis dapat menjadi penyebab infertilitas atau aborsi spontan berulang. Memulai kehamilan dengan status vitamin B12 yang tidak memadai dapat meningkatkan risiko cacat lahir seperti neural tube defects (NTD), dan berpotensi menyebabkan kelahiran prematur, Lebih jauh lagi, status vitamin B12 yang tidak memadai pada ibu dapat menyebabkan defisiensi langsung pada bayi jika simpanan vitamin B12 janin tidak cukup terbentuk selama kehamilan atau tidak tersedia dalam ASI.
B12 dan Folat dalam Makanan dan Cara benar Mengkonsumsinya
Meski sister dan paksu akan disarankan minum vitamin beruba Suplemen, namun setidaknya ada beberapa makanan yang dapat dikonsumsi dan dapat meningkatkan vitamin B12 pada tubuh yang kekurangan darah.
Diantaranya adalah sayuran berdaun hijau, daging merah, makanan laut, kacang-kacangan, meski makanan tersebut tidak menyembuhkan anemia, tapi hadirnya adalah meningkatkan kadar zat besi dalam darah sehingga membantu proses penyembuhan anemia. Sister dan paksu juga dapat menghindari konsumsi kafein, teh, serta makanan yang tinggi oksalat dan kan kalsium saat mengkonsumsi makanan sumber zat besi.
Bagaimana sampai sini sister dan paksu sudah menemukan gambaran, bagaimana jenis dari anemia ternyata berdampak signifikan pada infertilitas, mulai jaga pola hidup ya, untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- https://www.halodoc.com/artikel/kaitan-anemia-defisiensi-vitamin-b12-dan-folat-dengan-infertilitas?srsltid=AfmBOopz8XLPnaTqSrF2BEm6m–F4GDMvzZxF1AoHtUcRqKbcz6_Kg-V
- https://www.halodoc.com/artikel/makanan-yang-harus-dikonsumsi-pengidap-anemia-defisiensi-vitamin-b12-dan-folat?srsltid=AfmBOooapdepMcfv5sqORt_U0Wr2eWpW3s5OXEFbavbDooTq6_4oglVD
- Molloy, A. M., Kirke, P. N., Brody, L. C., Scott, J. M., & Mills, J. L. (2008). Effects of folate and vitamin B12 deficiencies during pregnancy on fetal, infant, and child development. Food and nutrition bulletin, 29(2_suppl1), S101-S111.