
Deteksi dan pemantauan ovulasi penting bagi fertilitas perempuan karena masa ini dinilai efektif untuk program alami, Masa subur dimulai sekitar 3–5 hari (masa hidup sperma) sebelum ovulasi dan berlanjut hingga sekitar 1–2 hari (masa hidup oosit) setelah ovulasi.
Melihat hal tersebut untuk itu penting bagi sister dan paksu untuk mempertimbangkan kebutuhan dalam mengidentifikasi masa subur ini, MDG akan menjabarkan metode untuk mengetahui masa subur menurut para ahli dan juga apa saja penghambatnya, untuk itu baca sampai habis ya!
Metode-metode Untuk Mengetahui Ovulasi
Metode pertama adalah Luteinizing, Penelitian yang dilakukan oleh Guermandi dkk menggunakan metode Luteinizing Hormone (LH) mengamati masa subur melalui urine yang diuji menggunakan LH strip test.
Metode kedua adalah Standard days menurut penelitian Lundgren dengan menentukan masa subur pada satu siklus menstruasi pada hari ke-8 hingga hari ke-10 sebagai penanda masa puncak kesuburan wanita. Metode ini sesuai dengan siklus menstruasi antara 26-32 hari, namun metode ini kurang efektif karena perubahan hormone dan gaya hidup membuat siklus berubah-ubah dengan akurasi hasil pembacaan 78%.
Metode ketiga adalah peak day, menurut Porucznik dkk metode peak day adalah metode yang baru dalam monitor ovulasi. Menurut Porucznik dkk metode Peak Day adalah metode yang baru dalam monitor ovulasi. Metode ini memandu wanita untuk mengidentifikasi masa subur dengan estimasi hasil ovulasi menggunakan kalender khusus. Kalender ini berfungsi untuk mengidentifikasi lendir servik dalam identifikasi hari masa subur.
Apa Saja Penghambat Ovulasi
Meski demikian selain metode mengetahui ovulasi, sister dan paksu juga kerap dihadapkan dengan hambatan yang ada diantaranya adalah:
Hipotiroidisme, hadir sebagai gangguan yang dapat terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah sedikit. Gejala hipotiroidisme tergantung pada tingkat keparahannya, seperti mudah merasa lelah, otot melemah, dan siklus haid tidak teratur.
Hipertiroidisme, disebut sebagai tiroid yang terlalu aktif karena mampu memproduksi dan melepaskan hormon tiroid dalam jumlah tinggi. Gejalanya dapat berupa detak jantung yang cepat, berat badan menurun, nafsu makan menurun, dan cemas.
Sindrom ovarium polikistik (PCOS), masalah hormon yang terjadi selama masa reproduksi wanita. Tanda dan gejalanya, seperti siklus haid tidak teratur, jerawat parah, dan pertumbuhan rambut berlebih.
yang terakhir adalah kegagalan ovarium prematur, hal ini terjadi ketika ovarium berhenti berfungsi sebagaimana mestinya sebelum usia 40 tahun. Gejalanya meliputi sulit untuk hamil, vagina kering, dan menstruasi terlambat.
Setelah sister dan paksu mengetahui bagaimana metode dan hambatan pada ovulasi, langkah selanjutnya adalah pahami kasus secara signifikan terkait fertilitas yang sister dan paksu, karena ini berpengaruh pada keputusan yang tepat dalam penerapan pemilihan metode ovulasi. Untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- https://ciputrahospital.com/ovulasi-adalah-tanda-subur-apakah-gejala-awal-kehamilan/
- https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD010287.pub4/full
- Wicaksana, I. S., Setiawidayat, S., & Effendy, D. U. (2020). Metode Hidden Markov Model Untuk Pemantauan Masa Subur Wanita Berbasis Android. JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering, 1(01), 26-39.
- M. Ersyari, R. Wihardja, Dan M. Dardjan, “Determination Of Ovulation In Women Using Saliva Ferning Test,” Padjadjaran J. Dent., Vol. 26, No. 3, 2014.
- Parmawati, “Merencanakan Atau Mencegah Kehamilan Secara Efektif Dan Efisien Dengan Monitor Ovulasi?: Studi Literatur,” 2015.