
Sperma pada pria normalnya dapat dihasilkan lebih dari 15 juta per 1 ml air mani. Namun, pada pengidap oligospermia, sperma akan kurang dari jumlah normal. Oligospermia dikategorikan menjadi beberapa kelompok, seperti ringan, sedang, hingga berat sesuai dengan jumlah sperma yang ada. Mengapa ini bisa terjadi dan seperti apa metode yang tepat untuk menangani. MDG akan membahas lebih lanjut baca sampai habis ya!
Cara Baru Mendeteksi Oligospermia melalui MicroRNAs
Yang sering diketahui oleh sister dan paksu deteksi ini dilakukan melalui analisis semen ia hadir sebagai tes yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi kesuburan pria. Sayanya deteksi ini masih memiliki banyak kekurangan.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Daneshmandpour dkk dengan judul “MicroRNAs association with azoospermia, oligospermia, asthenozoospermia, and teratozoospermia: a systematic review” menemukan alternatif baru mereka mencoba menemukan penanda molekuler baru untuk mendeteksi cacat sperma.
Hal ini dilakukan melalui MicroRNAs (miRNA) yang hadir sebagai molekul kecil dalam sel yang berperan dalam mengatur ekspresi gen. Berbagai penelitian telah mengkonfirmasi bahwa miRNA berperan dalam menentukan beberapa karakteristik sperma, termasuk jumlah sperma, motilitas, dan morfologi.
Penyebab Oligospermia
Setidaknya ada 3 faktor, diantaranya adalah faktor medis, lingkungan dan gaya hidup. faktor medis diantaranya adalah varikokel, ejakulasi retrograde, gonore dan HIV, tumor dan kelainan genetik. Sedangkan pada faktor lingkungan seperti paparan logam berat dan bahan kimia industri dan paparan radiasi. Sedangkan pada gaya hidup seperti penyalahgunaan ganja dan kokain, merokok, minuman alkohol, stress emosional, hot tub, obesitas dan duduk terlalu lama.
Cara mengatasinya ini dilihat sesuai dengan penyebab yang ditimbulkan, contohnya pada permasalahan seksual makan solusi yang ditawarkan adalah melalui penanganan seksual. Selain juga dapat dilakukan penanganan infeksi melalui penggunaan antibiotik. Juga konsumsi obat-obatan dan terapi hormon yang terakhir adalah tindakan operasi jika dibutuhkan
Oligospermia adalah masalah kesehatan reproduksi yang kompleks dengan berbagai penyebab. Mengidentifikasi faktor-faktor ini sangat penting untuk menentukan strategi pengobatan yang tepat. Untuk itu sister dan paksu disarankan berkonsultasi agar memiliki ketepatan penanganan. Untuk informasi menarik lainnya sister dapat follow Instagram @menujuduagris.id
Referensi
- Daneshmandpour, Y., Bahmanpour, Z., Hamzeiy, H., Mazaheri Moghaddam, M., Mazaheri Moghaddam, M., Khademi, B., & Sakhinia, E. (2020). MicroRNAs association with azoospermia, oligospermia, asthenozoospermia, and teratozoospermia: a systematic review. Journal of assisted reproduction and genetics, 37, 763-775.
- https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-kelainan-sperma-oligozoospermia-dan-cara-mengatasinya
- https://www.alodokter.com/ketahui-penyebab-oligospermia-dan-cara-mengatasinya