
Spesies oksigen reaktif atau bisa disebut (ROS) adalah senyawa yang mengandung oksigen dengan sifat reaktif tinggi, yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh. ROS termasuk berbagai bentuk seperti radikal bebas, hidrogen peroksida (H₂O₂), dan ion superoksida (O₂- −). Jika diantara kita kelebihan senyawa ini maka akan berdampak pada kesuburan, MDG akan membahas senyawa ini dan kaitannya dengan infertilitas. Baca sampai habis ya!
Definisi Senyawa Spesies Oksigen Reaktif
Spesies oksigen reaktif (ROS) adalah molekul yang mampu hidup secara independen, mengandung sedikitnya satu atom oksigen dan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Kelompok ini mencakup radikal bebas oksigen, misalnya radikal anion superoksida, radikal hidroksil, radikal hidroperoksil, oksigen tunggal, serta radikal nitrogen bebas.
Dalam kondisi fisiologis, sejumlah kecil ROS terbentuk selama proses sel, seperti respirasi aerobik atau proses inflamasi, terutama di hepatosit dan makrofag. Spesies oksigen reaktif terutama merupakan molekul pemberi sinyal. Selain itu, mereka menginduksi diferensiasi sel dan apoptosis, sehingga berkontribusi pada proses penuaan alami.
Senyawa ini terbentuk secara alami dalam proses metabolisme sel, terutama dalam mitokondria selama respirasi seluler. Meskipun ROS memiliki peran penting dalam beberapa fungsi fisiologis, seperti signaling seluler, kelebihan produksi ROS dapat menyebabkan kondisi yang disebut stres oksidatif, yang lebih lanjut berdampak pada kesuburan.
ROS dan Dampak Negatif Terhadap Kesuburan
Stres oksidatif terjadi ketika pembentukan spesies oksigen reaktif (ROS) dan spesies radikal lainnya melebihi kapasitas pembersihan oleh antioksidan karena produksi, ROS yang berlebihan dan/atau asupan yang tidak memadai atau peningkatan penggunaan antioksidan.
Ada bukti yang mendukung peran stres oksidatif dalam subfertilitas pria, termasuk penurunan motilitas sperma, jumlah sperma, dan fusi sperma-oosit. Pada wanita, beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres oksidatif dapat mempengaruhi kesuburan wanita tetapi hubungannya belum ditangani secara langsung pada wanita yang mencoba untuk hamil.
Penyebab ROS dan cara Membersihkan
Penyebab dari peningkatan produksi radikal bebas sendiri dipengaruhi oleh paparan radiasi UV yang berlebihan, kondisi stres jangka panjang, latihan fisik yang intens, diet yang tidak tepat, dan penggunaan stimulan.
ROS juga terbentuk sebagai konsekuensi dari rantai pernapasan mitokondria, tetapi juga dapat terbentuk oleh paparan eksogen seperti alkohol, asap tembakau, dan polutan lingkungan.
Bagaimana cara menangani hal tersebut? sister dan paksu mulai dapat mengkonsumsi antioksidan (termasuk vitamin C dan E) dan kofaktor antioksidan (seperti selenium, seng, dan tembaga)karena mereka mampu membuang, membersihkan, atau menekan pembentukan ROS. Jadi meski berdampak secara signifikan, sister dan paksu tentu dapat mengurangi kadarnya atau dapat menghindari penyebab dan pemicunya. Untuk informasi menarik lainnya dapat cek Instagram kami @menujuduagaris.id.
Referensi
- Lukitasari, A. (2009). Pembentukan senyawa oksigen reaktif. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 9(1), 31-39.
- Jakubczyk, K., Dec, K., Kałduńska, J., Kawczuga, D., Kochman, J., & Janda, K. (2020). Reactive oxygen species-sources, functions, oxidative damage. Polski merkuriusz lekarski: organ Polskiego Towarzystwa Lekarskiego, 48(284), 124-127.
- Ruder, E. H., Hartman, T. J., & Goldman, M. B. (2009). Impact of oxidative stress on female fertility. Current Opinion in Obstetrics and Gynecology, 21(3), 219-222.