
Pubertas adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada perempuan, salah satu tanda pubertas yang ditunggu-tunggu adalah menarche alias haid pertama. Tapi, bagaimana kalau haid tak kunjung datang? nah kondisi ini disebut sebagai amenore primer. MDG ingin membahas ini terutama bagi orang tua yang memiliki anak
Lalu kapan sih kira-kira Amenore Primer Disebut Tidak Normal? Amenore primer terjadi jika:
Usia sudah 15 tahun, tetapi belum haid meskipun tanda-tanda pubertas lain sudah muncul.
Usia 13 tahun, tetapi belum ada tanda-tanda pubertas sama sekali.
Sudah lebih dari 3 tahun sejak payudara mulai berkembang, tapi masih belum haid.
Sudah 5 tahun sejak payudara mulai berkembang (jika mulai sebelum usia 10 tahun), tapi belum haid juga.
Penyebab Amenore Primer Amenore primer
Banyak diagnosa yang memungkinkan terjadi dan ini bisa terlibat dari banyaknya faktor, di antaranya:
Gangguan di Otak (Hipotalamus atau Hipofisis), Masalah hormon GnRH yang mengatur haid, Sindrom Kallmann (gangguan penciuman dan produksi hormon), Stres berat, diet ekstrem, atau olahraga berlebihan hingga Tumor atau kelainan pada otak yang mengatur hormon reproduksi.
Faktor lainnya juga bisa jadi ada masalah pada Ovarium (Indung Telur) dimana adanya
Sindrom Turner (gangguan kromosom yang mempengaruhi perkembangan ovarium). Ovarium tidak berfungsi dengan baik (disgenesis gonad). hingga gangguan reseptor hormon FSH/LH.
Faktor lainnya juga bisa karena gangguan hormon lain seperti hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid). Kelebihan hormon prolaktin. Juga sindrom Cushing (kelebihan hormon kortisol).
Yang terakhir juga memungkinkan adanya kelainan struktur organ reproduksi, seperti sindrom MRKH (rahim dan vagina bagian atas tidak terbentuk). Hymen (selaput dara) terlalu tebal atau ada sekat di vagina yang menghalangi darah menstruasi keluar
Bagaimana Cara Mengetahui Penyebabnya? Untuk mengetahui penyebab amenore primer, dokter biasanya akan melakukan:
- Wawancara medis untuk mengetahui riwayat kesehatan dan perkembangan pubertas.
- Pemeriksaan fisik untuk menilai tanda-tanda pubertas.
- Tes darah untuk mengukur kadar hormon (FSH, LH, estrogen, tiroid, prolaktin).
- USG panggul untuk melihat kondisi rahim dan ovarium.
- MRI otak jika dicurigai ada masalah pada hipotalamus atau hipofisis.
- Tes kromosom untuk mendeteksi kelainan genetik seperti sindrom Turner.
Bagaimana Cara Mengatasi Amenore Primer?
Tentu saja dalam hal ini penanganan amenorea primer tergantung pada penyebabnya:
Contohnya jika disebabkan oleh masalah hormon otak terapi hormon pengganti (estrogen dan progesteron) bisa membantu memulai pubertas. Atau jika karena kelainan ovarium seperti sindrom turner, pemberian hormon estrogen bertahap diikuti progesteron untuk membantu perkembangan karakteristik seksual sekunder.
Setelah memahami penjelasan singkat di atas, kalian jadi tahu bahwa amenore primer hadir sebagai salah satu kondisi yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan hormon hingga kelainan organ reproduksi. Tentu saja kelainan ini jika tidak dideteksi lebih lanjut akan membahayakan, dan berdampak pada infertilitas di masa dewasa. Untuk itu segera membutuhkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai. Jika mengalami tanda-tanda amenore primer, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter agar mendapatkan penanganan terbaik! Untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Seppä, S., Kuiri-Hänninen, T., Holopainen, E., & Voutilainen, R. (2021). Management of endocrine disease: diagnosis and management of primary amenorrhea and female delayed puberty. European Journal of Endocrinology, 184(6), R225-R242.