Azoospermia sebagai Infertilitas Struktural bagi Pria

 

Azoospermia hadir sebagai kondisi medis yang ditandai dengan tidak adanya sperma dalam ejakulasi pria. Kondisi ini merupakan penyebab utama infertilitas pria dan dapat menjadi sumber tekanan emosional dan psikologis yang signifikan bagi mereka yang mengalaminya. Dengan hampir 15% populasi yang terkena infertilitas dan 1% pria yang menghadapi azoospermia, MDG pada kesempatan ini akan membahas tentang salah satu kasus infertilitas terstruktur.  Baca sampai habis ya!

Pengertian dan Jenis Azoospermia  

Setidaknya ada 2 jenis, pertama adalah azoospermia obstruktif pada jenis ini disebabkan oleh penyumbatan di saluran organ reproduksi pria, seperti epididimis atau saluran sperma vas deferens. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan tersebut adalah, cedera, infeksi atau peradangan, kista, operasi di bagian panggul, Prosedur vasektomi, cystic fibrosis yang menyebabkan penyumbatan akibat lendir di vas deferens terakhir adalah ejakulasi retrograde yaitu kondisi ketika air mani tidak keluar dari penis tetapi masuk ke saluran kemih.

Sedangkan jenis kedua adalah, azoospermia non obstruktif terjadinya disebabkan oleh gangguan hormon, atau kelainan genetik yang membuat pria tidak bisa menghasilkan sperma sama sekali. Seperti hipogonadisme dan hiperprolaktinemia, kelainan genetik atau kromosom, seperti sindrom Klinefelter syndrome Kallmann, serta Y-chromosomal microdeletions.

Azoospermia  sebagai infertilitas struktural

Kepastian patofisiologi dari azoospermia tidak selalu diketahui. Dr. Eeson melalui bootcamp MDG dengan Sunfert menunjukkan fakta terkait Azoospermia dikategorikan menjadi infertilitas struktural, kemungkinan dari penyebabnya juga beragam seperti akibat kelainan struktur dan fungsi testis, yang dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut: Torsio testis, Tidak adanya testis (anorchia), Kriptorkismus, testis gagal memproduksi sperma sertoli cell-only syndrome, peradangan pada testis (orchitis), tumor atau kanker testis, varikokel, penyakit tertentu, seperti diabetes dan gagal ginjal, efek samping obat-obatan, Efek samping paparan radiasi seperti akibat radioterapi atau kemoterapi.

Adakah Peluang Hamil untuk Azoospermia?

Pertanyaan ini dijawab melalui forum Bootcamp yang diadakan MDG dan Sunfert, Dr. Eeson turut menjawab jika “Untuk azoospermia dengan jenis obstruktif seperti penyumbatan Vas deferens dengan ukuran testis dan follicle-stimulating hormone (FSH) normal maka peluang untuk hamil tinggi, begitu juga dengan azoospermia jenis non obstruktif yang memiliki FSH 10-15, Tetapi jika FSH lebih dari 30 maka kemungkinan akan sulit, meski demikian Dr Eeson menegaskan faktor yang paling penting pada peluang hamil bergantung pada umur pasangan.

Melihat dari azoospermia ia hadir sebagai kondisi serius yang memerlukan perhatian medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Setelah sister dan paksu mengetahui penyebabnya akan dapat digunakan untuk pendekatan yang sesuai. Untuk informasi menarik lainnya dapat dilihat melalui Instagram @menujuduagris.id.

Daftar Isi

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK578191/
  • https://www.alodokter.com/azoospermia