Ketahui Jenis Pekerjaan yang Dapat Menyumbang Penurunan Produksi Sperma

Baik sister dan paksu yang bekerja selain mendapatkan keuntungan, juga berpotensi dihadapkan dengan resiko yang tinggi terutama berkaitan dengan dampak pada infertilitas. Hal ini tentu harus dipahami, agar dapat mengurangi resiko yang ada di masa depan. MDG akan menjelaskan lebih lanjut seperti apa sebuah pekerjaan berpengaruh pada infertilitas. Baca sampai habis ya!

Ritme Pekerjaan dalam Ruang Suhu Tinggi

Spesialis okupasi RSU Bunda Jakarta, Dr Kasyunnil Kamal MS SpOK mengungkapkan, pajanan dan efek yang mungkin ditimbulkan di lokasi pekerjaan, di antaranya adalah paparan panas. Baik bersumber dari matahari maupun mesin, keduanya berpotensi menurunkan jumlah sperma, motilitas atau kecepatan gerak sperma ke dalam indung telur, dan perubahan pada bentuk sperma.

Pada cahaya berupa Radiasi di tempat kerja seperti radiasi pengion bermuatan listrik diketahui dapat menyebabkan ketiadaan sperma dalam cairan semen (azoospermia). Bahkan, radiasi non pengion elektromagnetik dengan energi rendah seperti pada inframerah dan gelombang mikro, dapat juga menurunkan jumlah motilitas sperma.

Hal tersebut dapat ditemui di beberapa pekerjaan pria yang menimbulkan gangguan infertilitas, antara lain, pengemudi profesional jarak jauh, pekerja pabrik bahan kimia, tukang las, bahkan pekerja kantoran sekalipun.

Tidak hanya itu jenis pekerjaan yang mengharuskan pria menggunakan baju terproteksi khusus juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, kebiasaan duduk terlalu lama tanpa diimbangi konsumsi air putih.

Jadi apa yang Dapat dilakukan?

Pertama dapat melakukan olahraga, meski demikian menurut beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Joskow 2016 dengan judul “The Impact of Intense Exercise on Semen Quality” dengan temuan bahwa aktivitas fisik yang intensif dapat mempengaruhi konsentrasi air mani, serta jumlah spermatozoa yang motil dan morfologinya normal. Latihan dengan intensitas yang lebih tinggi dan dengan beban yang meningkat dikaitkan dengan perubahan yang lebih mendalam pada kualitas air mani.

Selain itu juga dapat mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, hal ini seperti konsumsi vitamin yang mengandung vitamin B12, vit C, kacang-kacangan, likopen, membatasi kafein dan alkohol. Selama bekerja paksu juga diperlukan untuk mengelola stress, dan bila perlu dapat mengkonsumsi suplemen.

Setelah mengetahui pembahasan kali ini, menunjukkan bahwasanya menjaga kesehatan reproduksi adalah hal penting bagi pria, terutama bagi paksu dan sister yang sedang merencanakan kehamilan. Untuk itu setidaknya paksu mulai untuk memperhatikan lingkungan kerja dan melakukan langkah-langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan reproduksi. Informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagris.id

Referensi

  • https://www.republika.co.id/berita/oekmkh13/jenis-pekerjaan-pengaruhi-kesuburan-pria
  • Jóźków, P., & Rossato, M. (2017). The impact of intense exercise on semen quality. American journal of men’s health, 11(3), 654-662.
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/cara-meningkatkan-kualitas-sperma