Laparoskopi, Pemeriksaan untuk Meningkatkan Peluang Kehamilan? 

Sister sudah tahu laparoskopi? Sebagian orang mengira laparoskopi hanya digunakan untuk pembedahan medis saja. Nyatanya, tindakan medis ini juga berguna untuk mengevaluasi kesuburan rahim Sister, lo!

Bagi yang belum tahu, laparoskopi adalah prosedur pemeriksaan dan pengobatan untuk mengecek kondisi perut atau panggul. Laparoskopi sering disebut operasi lubang kunci, karena tindakannya menggunakan alat berbentuk tabung tipis atau laparoskop. Alat ini memiliki kamera dan lampu di bagian ujungnya.

Sebelum melakukan tindakan, biasanya dokter akan melakukan sayatan 2-3 m di perut. Hal ini bertujuan untuk memasukkan alat laparoskop. Dengan bantuan laparoskop, dokter bisa melihat bagian dalam perut dengan layar monitor yang terhubung kamera laparoskop. Bila ada permasalahan dokter bisa melakukan tindakan medis lebih lanjut.

Lalu, apa saja kegunaan dan keunggulan laparoskopi? Berikut beberapa penjelasannya:


Kegunaan Laparoskopi

Secara umum laparoskopi dilakukan untuk mendiagnosis masalah yang ada di perut pasien. Mulai dari gangguan usus, tumor perut, hati, hingga pankreas. Pemeriksaan ini dilakukan jika USG, MRI, dan CT SCAN kurang memberikan informasi yang akurat. Biasanya dokter akan mengambil sampel jaringan dari organ tertentu untuk melakukan pemeriksaan, atau melakukan tindakan pengobatan.

Tidak hanya itu saja. Kegunaan laparoskopi juga dapat digunakan untuk mendiagnosis kesuburan maupun mengobati permasalahan organ dalam wanita. Ada beberapa permasalahan rahim yang menyebabkan infertilitas dan bisa ditangani dengan pemeriksaan laparoskopi: endometriosis, kista ovarium, mioma uteri, penyumbatan saluran tuba, hingga histeroskopi.

Mungkin kamu bertanya-tanya, siapa yang perlu melakukan prosedur reproduksi ini. Pemeriksaan laparoskopi sangat dianjurkan untuk pasangan yang mengalami infertilitas. Nantinya, pemeriksaan laparoskopi dapat mendiagnosis permasalahan yang menyebabkan infertilitas hingga melakukan pengobatan.

Sebuah penelitian dalam jurnal Fertility and Sterility (2017), menemukan jika kegunaan laparoskopi dapat meningkatkan kehamilan. Khususnya pada wanita yang mengalami infertilitas karena penyumbatan saluran tuba.  Berdasarkan penelitian, wanita yang menjalani laparoskopi peluang kehamilannya lebih tinggi daripada yang tidak menjalani operasi. Hal ini karena laparoskopi bisa membersihkan saluran tuba wanita. Sehingga, peluang kehamilan kamu lebih besar, deh!

Berdasarkan penelitian dalam Journal of Minimally Invasive Gynecology (2018) juga menemukan kegunaan laparoskopi bisa meningkatkan peluang kehamilan untuk wanita PCOS. Lantaran laparoskopi bisa mengurangi resistensi insulin maupun meningkatkan kualitas sel telur pada wanita gangguan PCOS.

Tidak kalah penting, kegunaan laparoskopi juga dapat mengatasi masalah endometriosis. Seperti yang Sister ketahui, endometriosis adalah gangguan kehamilan yang ditandai tumbuhnya jaringan endometrium di luar rahim. Kalau tidak segera ditangani, kondisi ini menyebabkan infertilitas.

Namun, Sister tidak perlu khawatir berlebih. Sebab, sebuah penelitian dari Human Reproduction (2019) menemukan kalau laparoskopi dapat memperbaiki kualitas sel telur dan fungsi ovarium yang disebabkan oleh endometriosis. Dengan begitu, Sister memiliki peluang kehamilan lebih besar dari sebelumnya.

Keuntungan Laparoskopi

Dilakukan dengan sayatan di perut atau panggul, terkadang prosedur ini membuat pasien ketakutan dengan pemeriksaan laparoskopi. Sebab khawatir kalau bekas sayatan tidak cepat hilang atau menyebabkan infeksi. Justru sebaliknya, laparoskopi dikenal dengan bekas luka yang lebih cepat hilang dan minim risiko infeksi.

Hal tersebut karena ukuran sayatan laparoskopi lebih kecil dibandingkan operasi terbuka yang lain. Tak heran kalau pemulihan tindakan ini lebih cepat. Biasanya, pasien bisa kembali beraktivitas normal setelah 1-2 minggu pascaoperasi.

Laparoskopi memiliki keuntungan lebih daripada operasi terbuka (konvensional) yang pemulihannya memakan waktu 4-6 minggu. Bahkan, tak sedikit pasien operasi konvensional yang mengalami demam dan infeksi luka pascaoperasi. Hal ini karena sayatan operasi konvensional cukup lebar di kulit perut. Meski begitu, perbedaan ini juga bergantung dengan keadaan pasien, ya!

Persiapan sebelum Laparoskopi

Sebelum melakukan tindakan laparoskopi, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, Sister! Kamu harus konsultasi ke dokter untuk memastikan pemeriksaan ini menjadi pilihan terbaik untuk mengatasi kondisi medis yang kita alami. Sehingga, kamu dan pasangan siap menerima manfaat maupun risiko pascaoperasi.

Selain itu, kamu juga harus menjaga kesehatan dengan baik sebelum melakukan laparoskopi. Misalnya, mengonsumsi makanan bergizi dan menghindari rokok beberapa minggu sebelum laparoskopi. Hal ini untuk mencegah komplikasi dan mempercepat pemulihan.

Beberapa jam sebelum tindakan laparoskopi kamu disarankan untuk puasa makan dan minum. Hal ini bertujuan untuk memastikan perut kamu dalam kondisi kosong saat tindakan dilakukan.

Tidak boleh kelewatan, kamu juga harus menyiapkan diri secara psikologis. Kalau tujuan pemeriksaan laparoskopi untuk meningkatkan kesuburan, yakinkan diri kalau harus tenang dan tidak cemas. Karena setelah masalah kesuburan teratasi, kamu bisa mempersiapkan promil lebih baik lagi.

Itulah beberapa hal tentang laparoskopi yang bermanfaat untuk menunjang kesuburan maupun kesehatan. Kalau tujuan laparoskopi untuk mengecek kesuburan, pastikan kamu sudah berdiskusi dengan pasangan, ya!

 

Buat Sister yang masih ragu, semoga setelah baca artikel ini membuat kalian tetap semangat Menuju Dua Garis. Jangan lupa follow akun Instagram @menujuduagaris untuk mendapat dukungan mental dari sesama pejuang dua garis biru.