
Bagi manusia, likopen tidak bisa diproduksi sendiri, sehingga harus diperoleh dari makanan. Sumber utama likopen adalah tomat dan produk olahannya, yang menyumbang lebih dari 85% asupan harian di banyak negara. Menariknya, olahan tomat (seperti puree atau saus) justru lebih kaya likopen yang mudah diserap dibanding tomat segar, karena proses pemanasan membantu melepaskan likopen dari matriks makanan.
Bagaimana Tubuh Menyerap Likopen?
Likopen adalah senyawa larut lemak, sehingga penyerapannya lebih baik bila dikonsumsi bersama makanan berlemak sehat, seperti minyak zaitun atau alpukat. Setelah makanan dikunyah dan diproses oleh enzim pencernaan, likopen dilepaskan dari jaringan buah dan masuk ke usus kecil. Di sana, ia bergabung dengan asam empedu dan lemak membentuk misel, kemudian diserap oleh sel usus (enterosit).
Proses ini dapat terjadi melalui difusi pasif maupun bantuan protein transporter khusus, seperti SR-B1 (Scavenger Receptor Class B Type 1), yang juga berperan dalam penyerapan karotenoid lain seperti lutein dan beta-karoten. Setelah diserap, likopen masuk ke sistem limfatik, lalu dialirkan ke darah melalui lipoprotein, dan akhirnya disimpan di hati, kelenjar adrenal, serta jaringan lemak.
Faktor yang Mempengaruhi Kadar Likopen
Banyak hal bisa memengaruhi kandungan dan ketersediaan likopen, antara lain:
- Faktor pertumbuhan tanaman: jenis varietas, kematangan buah, iklim, cahaya, dan kualitas tanah.
- Proses pengolahan & penyimpanan: suhu, paparan cahaya, dan oksigen.
- Faktor tubuh & gaya hidup: usia, jenis kelamin, kadar lemak darah, status hormonal, indeks massa tubuh, hingga kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
Secara umum, konsumsi likopen harian berkisar 0,5–5 mg di Eropa, sedangkan di Amerika bisa mencapai lebih dari 7 mg per hari. Angka ini bisa meningkat hingga 20 mg jika pola makan kaya tomat dan buah berwarna merah-oranye.
Likopen dan Perannya dalam Kesehatan Reproduksi
Likopen dikenal sebagai salah satu antioksidan terkuat dari golongan karotenoid. Senyawa ini bekerja dengan cara menetralisir radikal bebas yang berlebihan dalam tubuh. Radikal bebas bukan hanya mempercepat proses penuaan, tapi juga merusak sel, termasuk sel-sel reproduksi. Itulah mengapa likopen kini mulai dilirik dalam kaitannya dengan kesuburan pria maupun wanita.
Pada pria, stres oksidatif menjadi salah satu penyebab utama menurunnya kualitas sperma. Kerusakan DNA sperma dapat menghambat terjadinya pembuahan, bahkan meningkatkan risiko keguguran. Beberapa studi menunjukkan suplementasi likopen mampu memperbaiki motilitas, jumlah, dan bentuk sperma. Efek protektif ini diduga berasal dari kemampuannya melindungi membran sperma dan DNA dari kerusakan oksidatif.
Sementara pada sister, dengan kondisi seperti PCOS dan endometriosis sering dikaitkan dengan tingginya stres oksidatif dan peradangan. Likopen dengan sifat antioksidan sekaligus antiinflamasi berpotensi memberi perlindungan tambahan pada ovarium, sehingga mendukung pematangan sel telur yang lebih baik. Selain itu, selama kehamilan, radikal bebas berlebih di plasenta berhubungan dengan komplikasi seperti preeklampsia. Kehadiran likopen diyakini bisa membantu mengurangi risiko tersebut melalui mekanisme protektif terhadap sel-sel plasenta.
Meski begitu, tantangan utama dari likopen adalah bioavailabilitas—seberapa besar senyawa ini dapat diserap tubuh. Produk tomat yang sudah dipanaskan seperti pasta tomat atau saus memiliki bioaksesibilitas lebih tinggi dibanding tomat mentah. Hal ini membuka peluang bahwa dengan pengolahan yang tepat, manfaat likopen terhadap kesehatan reproduksi bisa lebih optimal.
Dengan kata lain, likopen bukan hanya baik untuk jantung atau metabolisme, tapi juga menjanjikan sebagai nutrisi pendukung dalam menjaga kesuburan dan kehamilan sehat. Namun, bukti klinis jangka panjang masih perlu diperkuat agar potensinya benar-benar bisa diterapkan dalam praktik kesehatan reproduksi modern. Informasi menarik lainnya jangan lupa follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Kulawik, A., Cielecka-Piontek, J., & Zalewski, P. (2023). The importance of antioxidant activity for the health-promoting effect of lycopene. Nutrients, 15(17), 3821.