Memahami Fungsi Mitokondria dalam Meningkatkan Kualitas Spermatozoa

 

Mitokondria juga disebut sebagai “pembangkit tenaga sel,” karena hadirnya memainkan peran vital dalam berbagai fungsi seluler, termasuk dalam proses reproduksi pria. Dalam konteks spermatozoa, mitokondria bertanggung jawab untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk motilitas dan viabilitas sperma. MDG akan menjabarkan topik ini lebih dalam, baca sampai habis ya!

Memahami Fungsi Spermatozoa

Spermatozoa atau sel sperma adalah hasil produksi dari testis yang terdiri dari beberapa sel germinal yang sudah matang. Spermatozoa bersama dengan plasma seminalis berkomposisi dari cairan yang dikeluarkan pada saat seorang pria mengalami ejakulasi disebut sebagai semen

Spermatozoa hadir sebagai sel yang sangat terspesialisasi dengan struktur unik yang terdiri dari semua elemen yang diperlukan untuk berbagai tahap pembuahan dan untuk berkontribusi pada perkembangan embrio awal. 

Spermatozoa dewasa terdiri dari bagian depan, leher, dan ekor atau flagel. Kepala terdiri dari akrosom yang mengandung enzim yang diperlukan untuk interaksi gamet dan nukleus yang membawa genom haploid yang diwariskan kepada keturunan. Leher mengandung sentriol proksimal yang ketika dibawa ke oosit, berperan dalam mengatur pembelahan sel embrio. 

Selain itu, spermatozoa menyediakan komponen yang diperlukan untuk aktivasi oosit, fosfolipase C-zeta, serta berbagai protein dan RNA dimana memiliki dampak epigenetik pada perkembangan embrio awal. 

Hubungan Mitokondria dengan Spermatozoa

Selubung mitokondria menghasilkan Adenosin trifosfat (ATP) yang diperlukan untuk fungsi sperma. Lebih jauh, literatur ilmiah berteori bahwa struktur ini juga memiliki peran protektif bagi genom mitokondria karena motilitas spermatozoa sangat bergantung pada jumlah dan fungsi mitokondria. Dimana setiap spermatozoa mengandung sekitar 70-80 mitokondria di bagian tengahnya, dan setiap mitokondria memiliki satu salinan DNA mitokondria (mtDNA). 

Mutasi atau kerusakan pada mtDNA dapat mengganggu produksi ATP, sehingga mempengaruhi kemampuan sperma untuk bergerak dengan efektifkan kekakuan flagela dan melindungi terhadap stres osmotik. Hubungan antara struktur mitokondria dan infertilitas pria telah menunjukkan bahwa struktur flagela midpiece mempengaruhi motilitas dan metabolisme sperma.

Cara Meningkatkan Mitokondria Pada Pria

Selain mengatur pola makan dan nutrisi, juga dapat melalui  suplemen sering kali menjadi komponen penting dari strategi terapi nutrisi yang dipersonalisasi, Suplemen yang dapat membantu meningkatkan fungsi mitokondria diantaranya adalah:

Asetil-L karnitin: Membantu mengangkut asam lemak ke mitokondria untuk produksi energi

Asam alfa-lipoat: Bertindak sebagai antioksidan yang kuat

COQ10: dalam bentuk suplemen

NAD+: mendukung produksi energi dan perbaikan sel

PQQ: meningkatkan biogenesis mitokondria

Cara lainnya dapat melakukan Puasa intermiten (IF) menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan mitokondria, mendukung peningkatan, juga dapat melakukan olahraga. Dengan mengetahui materi ini MDG berharap sister dan paksu dapat lebih paham dan mulai menjaga keseimbangan kesehatan demi kebaikan keberlangsungan fertilitas. Informasi menarik lainnya sister dapat akses di Instagram @menujuduagris.id. 

Referensi