
FABM paling sering disebut sebagai perencanaan keluarga alami natural family planning (NFP), yang didefinisikan oleh WHO sebagai “metode perencanaan untuk menghindari kehamilan dengan mengamati tanda dan gejala alami dari fase subur dan tidak subur dari siklus menstruasi”. Metode ini juga sebagai jalan suksesnya kehamilan dengan mengetahui secara detail maka perencanaan kehamilan dapat dilaksanakan. MDG akan menjelaskan lebih lanjut bagaimana metode ini dapat dilakukan. Baca sampai habis ya!
Memahami Fertility Awareness-Based Methods (FABM)
Metode Fertility Awareness-Based Methods (FABM) adalah kelas metode kontrasepsi yang penggunanya menentukan kesuburan harian mereka berdasarkan data fisiologis pribadi sister. Prinsip kontrasepsi yang mendasari FABM adalah bahwa seseorang dapat mengurangi kemungkinan kehamilan. Sedangkan program kehamilan menaikkan kehamilan dengan definisi tersebut bagi yang ingin memprogram kehamilan untuk tidak melakukan hubungan seksual atau menggunakan metode berbasis koitus (kondom, diafragma, tutup serviks, penarikan, spermisida, spons, dan film) pada hari-hari subur. Dan dapat melakukan hubungan seksual pada hari-hari subur.
Apa saja Jenis kategori FABM
Untuk melakukan hal tersebut diperlukan banyak metode setidaknya ada enam jenis atau kategori FABM yang berbeda, berdasarkan biomarker atau indikator kesuburan yang digunakan untuk mengidentifikasi ovulasi dan masa subur. diantara metode ada Ini termasuk metode cairan serviks (lendir), metode basal body temperature (BBT), metode hormon urin, metode simpto-termal, metode simpto-hormonal, dan metode berbasis kalender (yaitu, berbasis panjang siklus).
Terakhir, metode amenore laktasi adalah metode alami yang efektif yang dapat digunakan wanita dalam 6 bulan pertama pasca persalinan selama dia belum mengalami menstruasi kembali dan bayinya disusui secara eksklusif di payudara.
Efektivitas FABM dalam Mencapai Kehamilan
Untuk implementasi pada mencapai kehamilan program FABM berperan secara efektif dalam membantu pasangan mencapai kehamilan. Dengan melihat jendela subur yang berlangsung sekitar 5 hari sebelum ovulasi hingga 24 jam setelah ovulasi. Tingkat keberhasilan kehamilan per siklus dapat berkisar antara 20% hingga 40%, tergantung pada karakteristik populasi, usia, dan frekuensi hubungan seksual selama periode subur.
Penggunaan juga memiliki kelebihan diantaranya adalah biaya rendah karena tidak memerlukan alat kontrasepsi mahal, aman karena menghindari penggunaan hormon atau obat-obatan juga fleksibilitas mudah dihentikan kapan saja jika pasangan ingin hamil
Meski demikian efektivitas metode ini sangat bergantung pada konsistensi dan ketepatan dalam mengikuti instruksi.
Setelah sister dan paksu mengetahui banyak metode, kini dapat dengan bijak menggunakan untuk kebutuhan perencanaan kehamilan. Informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Duane, M., Stanford, J. B., Porucznik, C. A., & Vigil, P. (2022). Fertility awareness-based methods for women’s health and family planning. Frontiers in Medicine, 9, 858977.
- Simmons, R. G., & Jennings, V. (2020). Fertility awareness-based methods of family planning. Best Practice & Research Clinical Obstetrics & Gynaecology, 66, 68-82.
- https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners/article/download/15315/12115/48878
- https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/fertility-awareness
- Simmons, R. G., & Jennings, V. (2020). Fertility awareness-based methods of family planning. Best Practice & Research Clinical Obstetrics & Gynaecology, 66, 68-82.