
Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) adalah salah satu gangguan endokrin yang paling umum terjadi pada perempuan usia reproduksi. Gangguan ini ditandai oleh ketidakseimbangan hormon, menstruasi tidak teratur, dan adanya kista pada ovarium. Namun, dampaknya tidak hanya terbatas pada aspek fisik atau biologis, tetapi juga berpengaruh pada kondisi psikologis.
PCOS sering kali menimbulkan tekanan emosional pada sister, dan penting untuk memahami bahwa selain dampak fisik, gangguan ini juga memiliki implikasi yang signifikan terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan sosial. Untuk itu MDG kali ini akan membahas lebih dalam mengenai hubungan antara PCOS dan kesehatan mental.
Memahami PCOS dan Kesehatan Mental
PCOS merupakan kondisi kesehatan yang kompleks dan tidak terbatas hanya pada masalah ginekologis. Sebagai gangguan endokrin, PCOS melibatkan ketidakseimbangan hormon, terutama kelebihan androgen, resistensi insulin, dan gangguan ovulasi.
Secara klinis, PCOS didiagnosis berdasarkan kriteria Rotterdam, yang mencakup:
- Hiperandrogenisme (kelebihan hormon androgen yang dapat menyebabkan jerawat, pertumbuhan rambut berlebih, atau kebotakan pola pria)
- Gangguan ovulasi (siklus menstruasi tidak teratur atau tidak adanya ovulasi)
- Ovarium polikistik (adanya banyak folikel kecil dalam ovarium yang terdeteksi melalui USG)
Meskipun konsekuensi fisik dari PCOS telah banyak diteliti, dampaknya terhadap kesehatan mental masih sering diabaikan. Penelitian yang berjudul “The Invisible Struggle: The Psychosocial Aspects of Polycystic Ovary Syndrome” menemukan bahwa PCOS tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.
Mengapa PCOS Berdampak pada Kesehatan Mental?
- Stigmatisasi dan Kesalahpahaman Sosial Banyak mitos dan stereotip yang berkembang di masyarakat tentang PCOS, seperti anggapan bahwa PCOS hanya berkaitan dengan kesuburan atau disebabkan oleh pola hidup yang buruk. Kesalahpahaman ini dapat menyebabkan stigma dan diskriminasi, yang membuat penderita merasa semakin terisolasi dan kurang dipahami.
- Tekanan Sosial dan Budaya Dalam beberapa budaya, standar mengenai kesuburan, citra tubuh, dan peran gender dapat semakin memperburuk dampak psikologis PCOS. Ekspektasi sosial mengenai feminitas dan kemampuan reproduksi seringkali menambah beban emosional, membuat penderita merasa kurang berharga atau tidak sesuai dengan norma yang ada.
- Gangguan Hormonal dan Pengaruhnya pada Mood Kadar hormon yang tidak seimbang pada penderita PCOS dapat memengaruhi keseimbangan neurotransmitter dalam otak, yang berperan dalam mengatur emosi dan suasana hati. Hiperandrogenisme dan resistensi insulin juga dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan.
- Perubahan Citra Diri dan Kepercayaan Diri Gejala PCOS seperti peningkatan berat badan, jerawat, dan pertumbuhan rambut berlebih dapat berdampak pada citra diri dan kepercayaan diri seseorang. Banyak perempuan dengan PCOS merasa tidak nyaman dengan perubahan fisik yang terjadi, yang pada akhirnya dapat menurunkan kesejahteraan emosional mereka.
PCOS bukan hanya masalah kesehatan fisik, tetapi juga berpengaruh besar terhadap kesehatan mental. Tekanan sosial, stigma, serta perubahan hormonal yang menyertainya dapat meningkatkan risiko gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi. Oleh karena itu, pendekatan terhadap PCOS harus bersifat holistik, tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga memperhatikan dampak psikososialnya.
Bagi sister yang merasa tertekan akibat PCOS, penting untuk mencari dukungan, baik dari tenaga medis maupun dari komunitas yang memahami perjuangan ini. Jangan ragu untuk berbicara dan mencari solusi yang tepat demi kesejahteraan fisik dan mental yang lebih baik. Informasi menarik lainnya sister dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi:
- Dewani, D., Karwade, P., & Mahajan, K. S. (2023). The Invisible Struggle: The Psychosocial Aspects of Polycystic Ovary Syndrome. Cureus, 15(12).
- Karsten, M. D. A., Wekker, V., Groen, H., Painter, R. C., Mol, B. W. J., Laan, E. T. M., … & Hoek, A. (2021). The role of PCOS in mental health and sexual function in women with obesity and a history of infertility. Human Reproduction Open, 2021(4), hoab038.