Mengenali Period Poverty di Indonesia sebagai Wujud Ketimpangan Gender

Period poverty, atau kemiskinan menstruasi hadir sebagai masalah global yang dihadapi oleh banyak perempuan dan remaja di seluruh dunia. Hal ini berkaitan dengan kekurangan akses terhadap produk menstruasi yang layak, pendidikan tentang menstruasi, dan fasilitas sanitasi yang memadai.

Pada fenomena ini perlu sister ketahui, karena awal mula reproduksi dimulai dari masa menstruasi jika masa ini terganggu maka akan berpotensi pada masa yang akan datang bahkan sampai kepada ketidakpahaman tentang fertilitas, untuk itu ketahui lebih lanjut yuk! Baca sampai akhir ya! 

Memahami Period Poverty

Period Poverty atau kemiskinan menstruasi adalah kondisi di mana individu yang menstruasi, terutama perempuan, mengalami kesulitan dalam mengakses produk menstruasi yang diperlukan, seperti pembalut, tampon, atau cawan menstruasi. Masalah ini juga mencakup kurangnya akses ke fasilitas sanitasi yang memadai, seperti toilet bersih dan air untuk mencuci. Menurut United Nations Population Fund (UNPF), sekitar 500 juta orang di seluruh dunia tidak memiliki akses yang memadai untuk mengelola kebersihan menstruasi.

Period Poverty di Indonesia

Stigma masyarakat  turut  andil  dalam  permasalahan  ini.  Bagaimana pembicaraan yang  berkaitan dengan kesehatan reproduksi masih dianggap tabu dan berdampak pada pembatasan ruang aman dan akses terhadap permasalahan yang krusial ini. UNICEF bahkan menemukan bahwa 25 persen remaja perempuan di Indonesia tak pernah berdiskusi tentang menstruasi sebelum mereka mendapatkannya. Artinya, topik menstruasi masih dianggap tabu. Akibatnya, informasi seputar kesehatan menstruasi pun tak tersebar secara merata.

Data juga menemukan, sebanyak 2 dari 3 perempuan di daerah urban dan 41 persen perempuan dari wilayah pedesaan yang mengganti pembalut setiap 4-8 jam sekali. Padahal, normalnya pembalut harus diganti saat terasa penuh. Keadaan tersebut adalah bentuk dari period poverty

Di Indonesia masalah tersebut tidak hanya menjadi masalah akses terhadap produk sanitasi, tetapi juga mencerminkan ketimpangan gender yang lebih luas dalam masyarakat. Keterbatasan akses  terhadap  produk  menstruasi  dan  fasilitas  sanitasi yang  memadai  lebih lanjut akan  berdampak signifikan pada kesehatan, pendidikan, dan partisipasi sosial perempuan. 

Solusi untuk Period Poverty

  1. Pendidikan dan kesadaran, dengan tidak menganggap tabu dan secara eksplisit diajarkan melalui pendidikan tentang menstruasi di sekolah dan masyarakat. 
  2. Akses ke produk menstruasi, baik organisasi non-pemerintah dan pemerintah perlu bekerja sama untuk menyediakan produk menstruasi gratis atau dengan harga terjangkau, terutama di daerah yang kurang beruntung. 
  3. Meningkatkan fasilitas sanitasi, diperlukannya program infrastruktur sanitasi yang baik di sekolah dan tempat umum sangat penting. 
  4. Dukungan kebijakan, pemerintah dapat mengembangkan kebijakan terutama dalam Kebutuhan Hidup Layak (KHL) untuk mendukung akses universal ke produk menstruasi dan pendidikan kesehatan reproduksi. 

 

Period poverty harusnya hadir sebagai isu serius yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan perempuan di seluruh dunia. dengan memahami period poverty maka kedepannya baik perempuan maupun laki-laki akan menjadi semakin memahami pentingnya reproduksi dan menjadi tau tentang fungsi-fungsi biologis lainnya. Untuk informasi menarik lainnya bisa melalui Instagram @menujuduagaris.id

Referensi

Hennegan, J., Shannon, A. K., Rubli, J., Schwab, K. J., & Melendez-Torres, G. J. (2019). Women’s and girls’ experiences of menstruation in low-and middle-income  countries: A systematic review and qualitative metasynthesis. PLoS Medicine, 16(5), e1002803

https://www.konde.co/2022/01/potret-period-poverty-susahnya-perempuan-akses-sanitasi-saat-menstruasi/

https://www.konde.co/2024/02/period-poverty-sediakan-pembalut-stop-stigma-sebagai-perempuan-kotor-karena-menstruasi/?tztc=1

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20231017144515-255-1012321/mengenal-period-poverty-yang-disorot-di-tengah-ramai-pembalut-reject

https://www.researchgate.net/publication/376224803_Literatur_Review_Penyebab_dan_Dampak_Period_Poverty_di_Indonesia