
Hormon Anti-Mullerian (AMH) menjadi salah satu indikator yang penting dalam menilai kesuburan terutama pada perempuan. Hormon AMH diproduksi oleh sel-sel granulosa di dalam folikel ovarium dan berfungsi untuk mengatur perkembangan folikel serta memberikan gambaran mengenai cadangan ovarium. Untuk itu MDG akan membahas, karena memahami peran AMH dapat membantu sister yang merencanakan kehamilan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam program hamil. Untuk itu baca sampai habis ya!
Apa itu Anti-Mullerian Hormone (AMH)
AMH adalah hormon yang diproduksi oleh folikel kecil di ovarium yang mengandung sel telur yang belum matang. Hormon ini memberikan gambaran tentang cadangan sel telur, yang berarti hormon ini merupakan bagian untuk mengetahui potensi kesuburan mereka. Kadar AMH yang tinggi menunjukkan jumlah sel telur yang lebih banyak, sedangkan kadar AMH yang rendah dapat menunjukkan berkurangnya cadangan. Kemudian seperti apa jumlah kadar AMH? berikut level perhitungan AMH berdasarkan usia.
Level Perhitungan AMH
Kadar AMH “normal” bervariasi tergantung pada usia, tetapi panduan umumnya adalah:
20-24 tahun: 29,27 – 48,55 pmol/L
25-29 tahun: 26,42 – 42,13 pmol/L
30-34 tahun: 20,71 – 34,99 pmol/L
35-39 tahun: 10,71 – 24,99 pmol/L
40-44 tahun: 3,57 – 15,71 pmol/L
45 tahun ke atas: di bawah 7,14 pmol/L
Melihat level dari angka tersebut memberikan informasi untuk dapat mempertimbangkan perawatan kesuburan, karena kadar AMH yang lebih tinggi dapat menunjukkan respons yang lebih baik terhadap stimulasi IVF. Meski demikian sister dengan AMH yang rendah tidak selalu berarti tidak bisa hamil karena masih banyak faktor yang menjadi penyebab infertilitas.
Hubungan Kadar AMH dan Kesuburan
Hal yang perlu kita ketahui bahwa wanita usia reproduksi akan memiliki kadar AMH normal antara 1,0 dan 4,0 ng/mL. Sedangkan kadar AMH yang paling baik untuk stimulasi IVF berkisar antara 1,0 hingga 3,5 ng/mL.
Dengan mengetahui kadar AMH dapat memberikan wawasan mengenai jumlah sel telur yang tersisa di ovarium, apakah ovarium itu mungkin menua dengan kecepatan yang lebih cepat, dan seberapa efektif sister merespons obat penyuntikan kesuburan.
Namun, hal kadar AMH tidak dapat memprediksi kehamilan berhasil. Faktor-faktor lain juga harus dipertimbangkan, seperti usia, jumlah dan motilitas sperma, merokok, kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, atau masalah kesehatan lainnya, seperti ovulasi yang tidak teratur, tuba falopi yang tersumbat, endometriosis, jaringan parut panggul, dan sebagainya.
Setelah pemaparan tersebut, sister dapat mengetahui ternyata hormon AMH memainkan peran krusial dalam memahami kesehatan ovarium dan kesuburan. Dengan mengetahui apa itu hormon AMH dan bagaimana pengaruhnya terhadap program kehamilan, tentunya sister dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam perencanaan. Langkah lebih lanjut sister dapat melakukan konsultasi dengan dokter untuk tes hormon AMH dan mendapatkan panduan yang tepat untuk situasi yang sister hadapi. Untuk informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagaris.id.
Referensi
- https://www.medparkhospital.com/en-US/disease-and-treatment/anti-mullerian-hormone-test
- https://www.apricityfertility.com/uk/blog/can-you-increase-your-amh-levels
- https://www.morulaivf.co.id/id/blog/hormon-amh-anti-mullerian-hormone/