
SHBG atau Sex Hormone Binding Globulin adalah protein yang diproduksi oleh hati yang mengikat dan mengangkut hormon seks dalam darah. Hormon seks yang diikat oleh SHBG adalah testosteron, estradiol, dan dihidrotestosteron (DHT). Kemudian kira-kira apa yang menjadikan gen ini penting? yuk sister jadi lebih tau dengan SHBG.
Struktur dan Sintesis SHBG
Gen SHBG terdiri atas 4.3 kilobasa (kbs), terletak pada kromosom 17 p 3.1. Gen SHBG di dalam hepatosit berperan mengkode sintesis protein SHBG. Gen SHBG di dalam hepatosit memiliki kesamaan dengan gen androgen binding protein (ABP) di sel sertoli pada testis, sehingga ABP juga disebut sebagai SHBG testis). SHBG maupun ABP dikenal sebagai protein pengikat hormon steroid seks.
Dalam sintesis protein SHBG ada 2 tahap, yaitu tahap awal dan tahap lanjutan. Pada tahap awal tersebut terjadi sintesis prekursor protein SHBG di ribosom, sedangkan tahap selanjutnya terjadi pematangan prekursor protein SHBG menjadi protein SHBG matang di dalam badan Golgi dengan proses glikosilasi.
Fungsi SHBG Pada Fertilitas
Normalnya hormon dalam tubuh manusia ada dalam keadaan bebas atau terikat protein (terikat). Hormon bebas aktif secara biologis, dan dapat memiliki pengaruh langsung pada jaringan dan organ targetnya. Sementara itu, hormon terikat tidak aktif secara biologis, dan tidak dapat bekerja pada targetnya hingga dilepaskan dari keadaan terikat. SHBG mengikat hormon seks tertentu, dan mengangkutnya ke berbagai area tubuh.
Proporsi hormon seks yang beredar dalam keadaan terikat bergantung pada kadar hormon SHBG dalam darah. Jika kadar SHBG tinggi, sebagian besar hormon seks akan terikat padanya, sehingga sebagian kecil akan bebas dan aktif secara biologis. Jika kadar SHBG rendah, sebagian kecil hormon seks dalam sirkulasi terikat protein, sehingga sebagian besar beredar dalam keadaan bebas.
Kadar SHBG yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan masalah karena mempengaruhi proporsi hormon seks yang aktif secara biologis. Ketidakseimbangan tersebut dapat mengganggu ekosistem hormonal yang rapuh yang ada di tubuh kita.
Contoh pada kasus infertilitas ketika seseorang dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan yang dikaitkan dengan sindrom metabolik, cenderung memiliki kadar SHBG yang rendah (2,5,8). Hal ini mungkin disebabkan oleh kadar androgen yang tinggi (sekelompok hormon yang mencakup testosteron) yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon seks dan menekan produksi SHBG pada orang dengan PCOS.
Apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kadar SHBG?
Sebuah penelitian telah menemukan bahwa hal-hal berikut dapat meningkatkan kadar SHBG, secara keseluruhan adalah pola makan, pertama dapat melakukan olahraga teratur, kemudian meningkatkan serat dan kurangi gula dalam makanan, sebuah studi tahun 2000 yang melibatkan pria berusia antara 40 dan 70 tahun menemukan bahwa asupan serat meningkatkan kadar SHBG, sementara asupan protein menurunkan kadarnya.
Selanjutnya adalah menurunkan berat badan, dimana sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika anak-anak yang mengalami obesitas kehilangan berat badan, kadar SHBG dapat meningkat secara signifikan.
Setelah mengetahui paparan tersebut, ternyata Globulin pengikat hormon seks (SHBG) komponen vital dalam sistem endokrin manusia yang berperan dalam mengatur ketersediaan hormon steroid seks. tidak hanya itu fungsinya juga dapat mempengaruhi komponen lain dalam tubuh, yang sister dapat cari lebih dalam mengenai hubungan SHBG dengan penyakit lainnya. dalam artikel ini setidaknya sister dan paksu mulai memahami fungsi dan regulasi SHBG, harapannya dengan begitu akan mulai hidup lebih sehat lagi untuk jangka kehidupan yang lebih baik dan berkualitas. Untuk informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagaris.id ya!
Referensi
- https://jbiomedkes.org/index.php/jbk/article/view/75
- https://ada.com/hormones/sex-hormone-binding-globulin-shgb/
- https://helloclue.com/articles/cycle-a-z/sex-hormone-binding-globulin-shbg-101
- https://www.healthline.com/health/secondary-adrenal-insufficiency#treatment