Pahami Bahaya Diminished Ovarian Reserve (DOR) yang Berdampak pada Fertilitas Perempuan

 

Diminished Ovarian Reserve (DOR) hadir sebagai kondisi di mana ovarium kehilangan potensi reproduksi normalnya, hal ini tentu akan berdampak negatif pada kesuburan wanita. DOR memiliki banyak faktor termasuk penuaan, penyakit, atau cedera. Melalui sebuah penelitian menyatakan bahwa distribusi kelainan pada pihak wanita yang paling banyak ditemukan adalah kelainan pada ovarium, yang diikuti oleh faktor tuba dan uterus. faktanya salah satu penyebab infertilitas pada wanita antara lain rendahnya cadangan ovarium atau biasa disebut dengan Diminished Ovarian Reserve (DOR). 

Memahami DOR dan Prognosis untuk Fertilitas

Bagaimana sister memahami maksud dari arti cadangan ovarium rendah untuk kesuburan? hal ini berkaitan dengan keadaan seorang perempuan dengan DOR yang tidak diobati hingga mengalami kesulitan hamil. 

Selain itu pasien dengan DOR akan mengalami risiko tingkat keguguran tinggi dari setiap diagnosis infertilitas. Ini karena sekitar 95% kualitas embrio berasal dari telur. Embrio dengan kualitas buruk lebih kecil kemungkinannya untuk berkembang dan ditanam di dalam rahim, dan lebih cenderung menyebabkan keguguran bahkan ketika implantasi.

Ketahui Gejala dan Diagnosis DOR

Sebagian besar wanita dengan DOR tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa mungkin mengalami perubahan siklus menstruasi, seperti siklus yang lebih pendek dari biasanya. Ketika menopause mendekat, gejala seperti hot flashes, kesulitan tidur, dan kekeringan vagina bisa muncul.

Diagnosis DOR biasanya dilakukan melalui serangkaian tes yang mengukur cadangan ovarium dan kualitas sel telur. Tes ini termasuk pengukuran hormon Follicle Stimulating Hormone (FSH), Estradiol, dan Anti-Müllerian Hormone (AMH) yang merupakan indikator penting dari cadangan ovarium.

juga dilakukan ultrasonografi transvaginal yang digunakan untuk menghitung jumlah folikel antral yang terlihat di ovarium].

Hasil dari pengecekan dapat dilihat jika FSH di atas 12 mIU/mL maka akan dianggap sebagai tanda awal penurunan cadangan ovarium, sedangkan AMH dapat dilakukan untuk memberikan gambaran lebih baik mengenai jumlah sel telur yang tersedia.

Pengobatan DOR 

Sudah banyak kebaruan yang hadir sebagai alternatif dan hadir untuk pengobatan DOR, diantaranya adalah stimulasi ovarium terkoordinasi (COH), Metode ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah sel telur yang dihasilkan dalam satu siklus dengan menggunakan hormon stimulasi ovulasi.

Selain itu juga ada In Vitro Fertilization (IVF) IVF Prosedur ini melibatkan pengambilan sel telur dari ovarium dan fertilisasi di laboratorium sebelum dimasukkan kembali ke rahim.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang DOR dan pengobatan yang tepat, banyak dari perempuan yang dapat sister dan paksu dapati yang berhasil menemukan cara yang tepat dan sesuai untuk mengatasi tantangan kesuburan terutama pada kasus DOR. Untuk itu dapat mulai diupayakan dan berkonsultasi pada ahlinya sehingga permasalahan ini dapat diatasi dengan baik. Untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagris.id

Referensi

  • https://www.columbiadoctors.org/treatments-conditions/diminished-ovarian-reserve
  • Utami T (2012). Faktor Penyebab Infertilitas Primer di Klinik Infertilitas Permata Hati RSUP dr. Sardjito Periode 1 September 2011 – 31 Desember 2011. Yogyakarta: Medical Faculty Universitas Islam Indonesia.
  • https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4681731/
  • https://fertility.womenandinfants.org/services/women/diminished-ovarian-reserve
  • https://www.onefertilitykitchenerwaterloo.com/low-ovarian-reserve-dor-causes-symptoms-treatment/
  • https://hellodoktor.com/kesihatan-wanita/wanita-lain/masalah-kesuburan/
  • https://prostem.co.id/en/diminished-ovarian-reserve/