Pahami Jenis-jenis Uterine Pathologies atau Kelainan Rahim

Uterine pathologies, atau kelainan pada rahim, tentu saja memiliki dampak signifikan terhadap fertilitas terutama pada perempuan. Pada kesempatan kali ini MDG akan membahas jenis-jenis kelainan rahim mekanisme dampaknya terhadap fertilitas, serta pendekatan diagnosis dan pengobatan. Baca sampai habis ya sister!

Jenis-Jenis Uterine pathologies  atau Kelainan Rahim

Yang pertama adalah fibroid uterus atau sering disebut mioma, fibroid adalah tumor jinak yang paling umum ditemukan pada wanita usia reproduksi. Mereka dapat muncul di berbagai lokasi dalam rahim dan bervariasi dalam ukuran. Fibroid ini dapat menyebabkan masalah seperti pendarahan berat dan nyeri panggul.

Selanjutnya sister dapat mengenali apa itu polip endometrium, Polip merupakan pertumbuhan jinak yang terjadi di lapisan dalam rahim. pada jenis ini dapat menyebabkan perdarahan abnormal dan berpotensi mempengaruhi fertilisasi dimana  mengganggu proses implantasi embrio.

Ada yang disebut adenomyosis, ini adalah kondisi di mana jaringan endometrium tumbuh ke dalam dinding otot rahim, yang dapat menyebabkan nyeri hebat dan pendarahan berat, serta berpotensi mengganggu kehamilan.

Yang terakhir adalah endometriosis, meskipun bukan kelainan langsung pada rahim, endometriosis melibatkan pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim dan dapat menyebabkan adhesi serta nyeri yang mempengaruhi fertilitas. Dari dampak yang dirasakan berpotensi mempengaruhi fertilitas, seperti apa dampaknya.

Dampak Terhadap Fertilitas

Kelainan rahim dapat mempengaruhi fertilitas melalui beberapa mekanisme:

Pada fibroid besar atau disebut polip ini dapat menghalangi saluran tuba falopi, menghambat transportasi sperma atau sel telur ke lokasi fertilisasi. Fibroid juga mempengaruhi pola kontraksi uterus yang normal, sehingga mengganggu proses implantasi embrio. Kelainan ini dapat mengubah faktor-faktor yang diperlukan untuk implantasi embrio, seperti kadar sitokin dan faktor pertumbuhan lainnya.

Kemudian seperti pencegahan yang tepat

hal ini dikaitkan dengan gejala dan jenisnya:

  1. Medikamentosa, obat hormonal dapat digunakan untuk mengontrol gejala atau mengecilkan ukuran fibroid.
  2. Intervensi bedah, myomectomy (pengangkatan fibroid) atau hysterectomy (pengangkatan rahim) mungkin diperlukan jika gejala parah atau jika ada dampak signifikan terhadap fertilitas.
  3. Pendekatan non-Invasif, beberapa kasus mungkin hanya memerlukan pemantauan jika tidak ada gejala yang signifikan.

Uterine pathologies seperti fibroid dan polip endometrium memiliki potensi besar untuk mempengaruhi fertilitas wanita. sister dapat mengetahui diagnosis dini dan intervensi yang tepat agar dapat mengatasi masalah ini dan meningkatkan peluang kehamilan. Untuk informasi lainnya bisa di cek di Instagram kami @menujuduagris.id
Referensi

  • https://cdkjournal.com/index.php/cdk/article/view/208
  • https://media.neliti.com/media/publications/398781-fibroid-uterus-dan-infertilitas-4fe798c4.pdf
  •  https://umj.ac.id/kabar-kampus/2023/09/masalah-fertilitas-jadi-bahasan-mini-symposium-fkk-umj/
  • https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/download/13729/8438/41256
  • https://www.gleneagles.com.sg/id/conditions-diseases/uterine-fibroid/symptoms-causes
  • https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/perdarahan-uterus-abnormal/penatalaksanaan
  • http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-mog0983e50315full.pdf
  • https://mks-fk.ejournal.unsri.ac.id/index.php/mks/article/download/105/103/107