
Pengobatan infertilitas pria yang disebabkan oleh masalah sperma dapat dilakukan melalui berbagai metode. Salah satu teknologi canggih dalam bidang reproduksi adalah Microscopic Testicular Sperm Extraction atau mTESE. Metode ini dapat diterapkan untuk paksu yang menghadapi kesulitan mendapatkan sperma dari testis karena kondisi medulla seminiferi yang tidak normal. MDG akan membahas lebih lanjut tentang koordinasi pengambilan oosit dengan menerapkan prosedur mTESE untuk memperoleh sperma pada pria. Baca sampai habis ya!
Apa itu microsurgical testicular sperm extraction (mTESE)
microsurgical testicular sperm extraction (microTESE) adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengambil sperma dari testis pria. Prosedur ini dilakukan untuk mengatasi infertilitas pada pria, khususnya yang disebabkan oleh azoospermia non obstruktif. Lalu bagaimana jika prosedur ini dikaitkan dengan pengambilan oosit
mTESE dengan siklus pengambilan oosit segar merupakan hal yang rumit. Sehingga diperlukan sinkronisasi yang tepat antara jadwal pasien, ahli urologi reproduksi, ahli endokrinologi reproduksi, tim ruang operasi, dan ahli embriologi. Bahkan dengan perencanaan yang cermat, perkembangan folikel tidak dapat diprediksi selama stimulasi ovarium terkontrol, dan pengambilan oosit mungkin tidak dapat disesuaikan dengan tanggal mTESE segar yang dijadwalkan.
Beberapa Pertimbangan sebelum melakukan Prosedur mTESE
Melihat data yang ada mengenai hasil IVF dan kehamilan dengan oosit yang divitrifikasi sangat mendukung untuk keberhasilan prosedur ini. Sister dan paksu dapat melihat tingkat keberhasilan yang tinggi dari oosit yang divitrifikasi dan potensi keuntungan dari pemisahan prosedur.
Bagi pasien dengan cadangan ovarium yang berkurang, lebih dari satu siklus stimulasi ovarium dengan penyimpanan oosit untuk memaksimalkan jumlah oosit yang tersedia harus dipertimbangkan sebelum mTESE. Selain itu, hal yang perlu diketahui adalah bahwa sperma mungkin tidak ditemukan pada saat mTESE.
Kehadiran Kemajuan dalam vitrifikasi oosit telah membuka pintu bagi pendekatan yang lebih fleksibel dan berpusat pada pasien serta peluang untuk mengoptimalkan waktu dan koordinasi kedua prosedur tersebut. Dengan memisahkan pengambilan oosit segar dan mTESE segar, dan memanfaatkan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi dari oosit yang divitrifikasi, ternyata dapat mengurangi beban pada pasien dan tim perawatan kesehatan sambil mempertahankan, atau berpotensi meningkatkan, kemungkinan keberhasilan.
Setelah mengetahui fakta tersebut, tentunya dapat sister dan paksu pertimbgkan kembali, apa langkah yang tepat untuk dapat dipilih ya. Melakukan prosedur yang terpisah dan melihat apa saja kira-kira dampaknya, meski demikian pilihlah proses yang aman dan mengedepankan keselamatan sister dan paksu. Untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Hughes, L., Kim, H. H., & Feinberg, E. C. (2024). It’s time to re-think coordination of fresh oocyte retrievals with microscopic testicular sperm extraction (mTESE). Fertility and sterility, S0015-0282.
- https://my-clevelandclinic-org.translate.goog/health/procedures/microtese?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sge&_x_tr_hist=true