Density Gradient Centrifugation (DGC) hadir sebagai salah satu teknik yang digunakan dalam prosedur reproduksi berbantu, lebih khusus ketika sedang dilakukan intracytoplasmic sperm injection (ICSI). Peran DGC berfungsi untuk memisahkan dan menyiapkan sperma dengan kualitas terbaik dari sampel yang lebih besar, yang sangat penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan ICSI. MDG akan membawakan topik ini baca sampai habis ya!
Mengapa Density Gradient Centrifugation (DGC) Dilakukan?
Infertilitas faktor pria merupakan penyebab umum infertilitas pada pasangan, dengan cacat sperma ditemukan pada 40–50% kasus infertilitas klinis. Injeksi sperma intrasitoplasma (ICSI) merupakan modalitas pengobatan yang efisien untuk subjek infertilitas faktor pria dengan kualitas sperma yang buruk dan mereka yang gagal dalam siklus fertilisasi in vitro (IVF) konvensional.
Pemilihan spermatozoa yang akan digunakan untuk ICSI didasarkan pada penilaian embriologis, yang memilih spermatozoa motil dengan morfologi terbaik yang tersedia. Sedangkan fungsi sentrifugasi gradien densitas (DGC) digunakan di sebagian besar pusat IVF untuk mencuci semen mentah untuk ICSI. Pencucian spermatozoa dapat berpengaruh pada aktivitas dynein ATPase, yang berperan dalam motilitas.
Sebuah penelitian dengan judul “The Effect of Sperm Washing with Density Gradient Centrifugation Method to Specific Activity of Dynein ATPase in Infertile Male with Asthenozoospermia” menemukan Ditemukan adanya peningkatan rerata dari konsentrasi, morfologi, kelajuan, dan persentase spermatozoa motil progresif pada kelompok asthenozoospermia setelah DGC dibandingkan dengan sebelum DGC. Aktivitas spesifik dinein ATPase juga mengalami peningkatan yang bermakna pada kelompok setelah DGC dibandingkan dengan kelompok sebelum DGC.
Perbandingan Metode DGC dan MACS
Studi perbandingan antara DGC dan teknik pemisahan sperma lainnya seperti magnetic-activated cell separation (MACS) menunjukkan bahwa kombinasi MACS dan DGC dapat memberikan hasil klinis yang lebih baik. Dalam satu penelitian, kelompok yang menggunakan MACS diikuti oleh DGC menunjukkan tingkat fertilisasi dan kualitas embrio yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya menggunakan DGC.
Density Gradient Centrifugation merupakan alat penting dalam meningkatkan keberhasilan ICSI, terutama bagi pasangan dengan masalah kesuburan akibat faktor pria. Meskipun hasilnya bervariasi tergantung pada kualitas sperma awal dan metode pemisahan yang digunakan, DGC tetap dapat dipertimbangkan untuk pilihan paksu dan sister. Informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4250460/
- Avendano C, Franchi A, Duran H, Oehninger S. DNA fragmentation of normal spermatozoa negatively impacts embryo quality and intracytoplasmic sperm injection outcome. Fertil Steril. 2010;94(2):549–57. doi: 10.1016/j.fertnstert.2009.02.050.
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8808254/
- Al Rasyid, F. A. (2019). Pengaruh Pencucian Sperma dengan Metode Density Gradient Centrifugation Terhadap Aktivitas Spesifik Dinein ATPase Pada LakiLaki Infertil Astenozoospermia= The Effect of Sperm Washing with Density Gradient Centrifugation Method to Specific Activity of Dynein ATPase in Infertile Male with Asthenozoospermia.
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8808254/