Pahami Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A) Sebelum Melakukan IVF

Sister dan paksu yang sedang menjalani IVF perlu untuk mengetahui apa itu PGT-A. Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidi (PGT-A) hadir sebagai salah satu  teknologi reproduksi mutakhir yang dirancang untuk meningkatkan tingkat keberhasilan fertilisasi in vitro (IVF) ia berguna untuk menilai kesehatan kromosom embrio sebelum implantasi. MDG akan membahas bagaimana detail proses ini dilakukan agar dapat menjadi pertimbangan yang memungkin untuk sister, baca sampai habis ya!

Pahami dulu apa itu Preimplantation genetic testing for aneuploidy (PGT-A)

PGT-A, yang sebelumnya dikenal sebagai Preimplantation Genetic Screening (PGS), digunakan selama siklus IVF untuk mengevaluasi jumlah kromosom dalam embrio. Setiap embrio manusia biasanya mengandung 46 kromosom, yang tersusun dalam 23 pasang. 

PGT-A menyaring aneuploidi, yang merujuk pada jumlah kromosom yang tidak normal baik terlalu banyak ataupun terlalu sedikit yang dapat menyebabkan kondisi seperti sindrom Down, sindrom Turner, atau sindrom Edwards.

Kemajuan dalam pengujian genetik praimplantasi untuk aneuploidi (PGT-A) telah mengubah teknologi reproduksi. PGT-A memungkinkan penyaringan embrio sebelum implantasi. Ini mengidentifikasi kelainan kromosom yang dapat menyebabkan keguguran atau kelainan genetik.

Proses ini melibatkan pengambilan beberapa sel dari embrio pada tahap blastokista. Sel-sel ini kemudian dianalisis untuk mendapatkan informasi genetik. Perbaikan terkini telah membuat pengujian ini lebih cepat dan lebih akurat. Hasilnya, lebih banyak pasangan dapat membuat keputusan yang tepat tentang embrio mana yang akan ditanamkan.

Teknologi ini secara signifikan meningkatkan peluang kehamilan yang sehat. Pasangan yang menghadapi infertilitas karena masalah genetik sangat diuntungkan oleh PGT-A. Kemampuan untuk memilih embrio yang secara genetik normal mengurangi risiko yang terkait dengan komplikasi kehamilan.

Pertimbangan dan Keterbatasan

Meskipun PGT-A menawarkan banyak manfaat, sister dan paksu tetap harus tau bahwa metode ini belum tentu sempurna dan ada  keterbatasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meskipun dapat meningkatkan hasil untuk populasi tertentu, penggunaan rutinnya pada semua pasien IVF mungkin tidak dapat dibenarkan karena hasil yang bervariasi pada kelompok pasien yang berbeda. Selain itu, masih ada perdebatan mengenai efektivitasnya dalam mengurangi tingkat keguguran secara universal, karena faktor lain dapat berkontribusi terhadap keguguran di luar kelainan kromosom.

Untuk itu faktanya, semua metode sister dan paksu tetap harus disesuaikan pada kebutuhan dan permasalahan yang kalian miliki, di lain sisi sister dan paksu dapat mempertimbangkan PGT-A yang hadir hadir sebagai  kemajuan signifikan dalam teknologi reproduksi, ia turut memberikan kontrol yang lebih besar kepada calon orang tua atas peluang mereka untuk mencapai kehamilan yang sehat. Untuk informasi menarik lainnya follow Instagram @Menujuduagris.id

Referensi