Penyebab Kegagalan Bayi Tabung, Bukan Hanya Masalah Wanita

Dinilai memiliki tingkat kehamilan tinggi, program bayi tabung tidak selalu berhasil bagi sebagian pasangan. Tak heran kalau situasi ini membuat Sister sedih, kecewa, hingga frustasi ketika program dinyatakan gagal oleh dokter. Alih-alih mengkhawatirkan program bayi tabung, Sister perlu mengetahui penyebab kegagalan bayi tabung. 

 

Menariknya, sebuah jurnal dari  Human Reproduction menemukan, dari 10 ribu wanita yang menjalani IVF, tingkat keberhasilannya sekitar 20% sampai 50%. Ada juga penelitian dari jurnal jurnal Gynecological Surgery (2020) menemukan kalau tingkat keberhasilan kehamilan IVF (bayi tabung) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mencapai 33,6% per siklus. 

 

Meski memiliki peluang keberhasilan, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan gagalnya  program bayi tabung. Berikut penyebab gagalnya bayi tabung:

 

Kualitas Sel Telur

Salah satu penyebab gagalnya bayi tabung adalah kualitas sel telur. Seiring bertambahnya usia, kualitas dan kuantitas sel telur wanita semakin memburuk. Hal ini mengakibatkan proses distribusi kromosom tidak normal, kelainan kromosom, hingga matinya embrio. Tak heran kalau hal ini memengaruhi peluang kehamilan bayi tabung. 

 

Umumnya, sekitar 25% embrio dalam IVF menghasilkan kelahiran hidup. Tapi hal ini sangat bergantung pada usia Sister

 

Respon Ovarium

Penyebab kegagalan bayi tabung juga disebabkan oleh minimnya respon ovarium. Kadang kala, ovarium wanita tidak bisa merespon obat IVF kesulitan menghasilkan banyak sel telur. 

Biasanya kasus ini lebih sering terjadi pada wanita usia di atas 37 tahun atau wanita yang mempunyai follicle stimulating hormone (hormon FSH) cukup tinggi. Sehingga wanita mengalami kesulitan untuk memproduksi sel telur.

 

Kalau hal tersebut terjadi pada Sister, kemungkinan besar program IVF kamu gagal. Karena itu, Sister membutuhkan pendampingan dari profesional untuk mengobati kesuburan. 

 

Sperma tidak Normal

Jarang diketahui banyak orang, jika kualitas sperma memengaruhi keberhasilan bayi tabung. Umumnya, sperma harus bergerak agar bisa bertemu dengan sel telur. Ekor sperma harus bisa mendorong sperma lewat saluran reproduksi wanita untuk sampai ke sel telur. Hal ini menunjukkan kalau sperma berperan penting pada proses pembuahan. 

 

Sperma abnormal ditandai dengan jumlah terlalu sedikit hingga kualitasnya yang kurang bagus. Tak heran kalau kondisi sperma menjadi penyebab kegagalan bayi tabung.

 

Disfungsi Implantasi

Kegagalan bayi tabung bisa saja disebabkan oleh disfungsi implantasi. Umumnya, embrio normal akan menempel di lapisan uterus wanita. Namun dalam kondisi ini, disfungsi implantasi justru mencegahnya. 

Umumnya, disfungsi implantasi disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari autoimun, polip rahim, infeksi rahim, endometrium, maupun adanya permukaan yang menonjol ke dalam rongga uterus wanita. 

 

Pemilihan Embrio

Penyebab kegagalan bayi tabung juga disebabkan oleh kualitas embrio. Kualitas embrio bisa diukur dalam beberapa parameter. Mulai dari perkembangan, morfologi, genetik, hingga metabolisme. Biasanya, embrio yang tidak bisa ditanam setelah dipindahkan ke rahim menjadi penyebab kegagalan yang paling sering terjadi. 

 

Kelainan Kromosom

Kelainan kromosom dalam embrio juga menjadi penyebab kegagalan bayi tabung. Kelainan ini biasanya bersifat genetik atau diturunkan dari salah satu orangtua. Karena itu, kelainan ini sulit sekali dicegah. Bahkan, seiring bertambahnya umur wanita dan pria juga meningkatkan risiko kelainan kromosom. 

 

Perlu Sister ketahui, kelainan kromosom bisa menghambat proses implantasi. Meski pembuahan sudah berhasil, kelainan embrio juga memicu keguguran.

 

Gaya hidup kurang sehat

Selama ini Sister dan pasangan sudah menjalani gaya hidup yang sehat belum? Ternyata, penyebab kegagalan bayi tabung bisa karena kebiasaan merokok dan minum alkohol. Karena perokok mempunyai potensi keguguran lebih besar dari pasangan yang tidak merokok.

 

Tidak hanya itu saja, lo! Biasanya dokter juga akan menganjurkan Sister untuk mencapai berat badan ideal untuk meningkatkan peluang kehamilan. Karena itu, kamu harus mengurangi konsumsi alkohol dan minuman manis yang tinggi kalori. Kita bisa menggantinya dengan makanan gizi seimbang. Mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga biji-bijian.

 

Masalah Teknis

Meski jarang terjadi, masalah teknis juga bisa menggagalkan program bayi tabung kamu. Karena itu, sebelum melakukan prosedur IVF, kamu harus mencari tahu rumah sakit tepercaya dengan dokter yang sudah kompeten di bidangnya. Sehingga kamu dan pasangan memiliki peluang cukup besar untuk menjalani prosedur bayi tabung. 

 

Itulah beberapa penyebab kegagalan bayi tabung yang harus kamu waspadai sejak dini. Untuk menyambut buah hati, jangan lupa lakukan yang terbaik, ya! Tidak boleh lupa, kamu bisa follow akun Instagram @Menujuduagaris.id untuk mendapat dukungan dari sesama pejuang dua garis. 

Semoga membantu!