
Hormon perangsang folikel, atau disebut Follicle Stimulating Hormone (FSH), menjadi salah satu hormon yang berperan penting dalam sistem reproduksi manusia. Ia diproduksi oleh kelenjar pituitari, FSH memiliki fungsi utama dalam mengatur perkembangan folikel di ovarium pada wanita dan proses spermatogenesis di testis pada pria. MDG kali ini akan menjabarkan lebih lanjut mengenai pembahasan FSH, baca sampai habis ya!
Definisi FSH
Terlebih dahulu sister perlu tau apa itu hormon perangsang folikel (FSH) ia merupakan hormon yang diproduksi dan dilepaskan oleh kelenjar pituitari yang berperan dalam perkembangan seksual dan reproduksi. Hormon ini juga mempengaruhi fungsi ovarium dan testis.
Fungsi FSH pada Fertilitas
Pada pria FSH, bersama dengan testosteron, diperlukan untuk mempertahankan jumlah dan fungsi sperma normal. Penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan FSH tidak hanya menurunkan jumlah sperma tetapi juga mempengaruhi kualitas sperma yang tersisa.
Sedangkan pada perempuan, FSH merangsang sel granulosa dalam folikel ovarium untuk mensintesis aromatase, yang mengubah androgen yang diproduksi oleh sel teka menjadi estradiol. FSH dan hormon lain yang disebut hormon luteinisasi (LH) membantu mengendalikan siklus menstruasi (menstruasi). FSH membantu ovulasi saat sel telur dilepaskan setiap bulan oleh ovarium. Jumlah FSH bervariasi sepanjang siklus menstruasi. Kadar tertingginya terjadi sebelum ovulasi. Lalu kira-kira berapa normal FSH yang ada pada tubuh, dan bagaimana dampaknya jika tidak normal
Dampak dan Solusi pada Kadar FSH yang Tidak Normal
Sebuah studi tentang kadar FSH hari ke-3 dan hasil fertilisasi in vitro (IVF) menunjukkan bahwa orang dengan kadar FSH hari ke-3 lebih rendah dari 15 mili-international unit per milliliter (mIU/mL) memiliki peluang lebih baik untuk hamil dengan upaya IVF jika dibandingkan dengan orang dengan kadar FSH antara 15 mIU/ml dan 24,9 mIU/ml. Sedangkan bagi orang dengan kadar FSH lebih dari 25 mIU/ml, tingkat kehamilan lebih rendah.
Untuk itu penting memeriksa kadar FSH, karena melalui tes ini dapat membantu mengetahui penyebab infertilitas, mendiagnosis kondisi yang terkait dengan disfungsi ovarium atau testis dan membantu dalam diagnosis kondisi hipofisis atau hipotalamus, yang dapat memengaruhi produksi FSH, Selain itu sister dan paksu dapat mulai menjaga keseimbangan hormon ini.
Dimulai dengan tidur yang cukup, mengelola stres, mengkonsumsi makanan sehat berserat tinggi, lemak sehat, dan hindari konsumsi gula berlebih, jika diperlukan dapat menggunakan suplemen sesuai resep dokter.
Setelah melihat informasi tersebut, kita jadi lebih paham ternyata Hormon perangsang folikel (FSH) memainkan peran sentral dalam sistem reproduksi. Dengan fungsinya yang vital dalam pertumbuhan folikel dan produksi sperma, pemahaman tentang kadar dan fungsi hormon ini sangat penting, baik paksu dan sister jangan lupa untuk tes kadar FSH agar tidak salah langkah untuk keputusan yang akan diambil, informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagris.id
Referensi
- Nieschlag E, Simoni M, Gromoll J, Weinbauer GF. Role of FSH in the regulation of spermatogenesis: clinical aspects. Clin Endocrinol (Oxf). 1999 Aug;51(2):139-46.
- https://my.clevelandclinic.org/health/articles/24638-follicle-stimulating-hormone-fsh
- https://www.healthdirect.gov.au/follicle-stimulating-hormone
- https://www-mountsinai-org.translate.goog/health-library/tests/follicle-stimulating-hormone-fsh-blood-test?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sge#:~:text=Hasil%20Normal,12%2C4%20IU/L)
- https://my-clevelandclinic-org.translate.goog/health/articles/24638-follicle-stimulating-hormone-fsh?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sge&_x_tr_hist=true