
Banyak perempuan dengan endometriosis yang khawatir tidak bisa hamil. Tapi faktanya, beberapa dari mereka tetap bisa hamil secara alami tanpa bantuan teknologi reproduksi. Kabar baik, bukan?
Meski begitu sister harus tau ada satu hal penting yang perlu diperhatikan terkait kehamilan dengan endometriosis karena ternyata bisa punya risiko yang lebih tinggi dibandingkan perempuan tanpa kondisi ini. Kira-kira berdampak ke apa? bahas lebih lanjut yuk!
Resiko Kehamilan pada Wanita Endometriosis
Sebuah penelitian di Italia yang melibatkan lebih dari seribu kehamilan menemukan bahwa ibu hamil dengan endometriosis lebih sering mengalami kelahiran prematur dan bayinya lebih sering harus dirawat di ruang perawatan intensif khusus bayi (NICU).
Apa Saja Risikonya?
Dibandingkan perempuan tanpa endometriosis, ibu hamil dengan kondisi ini berisiko lebih tinggi mengalami:
- Persalinan sebelum usia kandungan 37 minggu (prematur)
- Persalinan sangat prematur sebelum 34 minggu
- Bayi lahir dengan kondisi yang membutuhkan perawatan intensif di NICU
Itu artinya, meski bisa hamil secara alami, kondisi endometriosis tetap membawa tantangan tersendiri selama kehamilan.
Kalau Ada Adenomiosis Juga, Resikonya Lebih Tinggi
Tidak hanya endometriosis, bagi sister juga akan menghadapi risiko jadi lebih besar jika memiliki adenomiosis, yaitu kondisi ketika jaringan lapisan rahim tumbuh ke dalam otot rahim. Bagi sister dengan adenomiosis yang cukup berat, risiko kehamilan seperti:
- Plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir),
- Kebutuhan untuk melahirkan secara sesar, dan
- Kelahiran prematur
Apa yang Harus Dilakukan?
Setelah melihat semua kemungkinan tersebut mendorong kalian jadi lebih waspada terutama jika punya endometriosis dan sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan, jangan takut. Informasi ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk membuat sister lebih siap. Karena selanjutnya sister harus berkonsultasi dengan dokter kandungan, terutama yang memahami kondisi seperti endometriosis dan adenomiosis. Pemantauan lebih awal dan persiapan yang baik bisa membantu mengurangi risiko yang mungkin muncul.
Referensi
- Berlanda, N., Alio, W., Angioni, S., Bergamini, V., Bonin, C., Boracchi, P., … & Endometriosis Treatment Italian Club (ETIC). (2022). Impact of endometriosis on obstetric outcome after natural conception: a multicenter Italian study. Archives of gynecology and obstetrics, 305(1), 149-157.