
DNA fragmentation index (DFI) hadir sebagai indikator untuk menentukan kualitas sperma. DFI mampu menganalisis kerusakan DNA sperma, hal ini tentu sebaiknya dipertimbangkan jika sister dan paksu ingin mengetahui penyebab infertilitas terutama berkaitan dengan sperma. Untuk itu pada kesempatan ini MDG akan membahas DFI agar sister dan paksu dapat memiliki pertimbangan yang tepat untuk program kehamilan. Baca sampai habis ya!
Apa itu DNA Fragmentation Index (DFI)?
Indeks fragmentasi DNA sperma (DFI) hadir berfungsi sebagai metrik untuk mengevaluasi integritas DNA sperma dengan mengukur tingkat fragmentasi kromatin dalam sel sperma. Indeks ini telah muncul sebagai penanda baru untuk menilai kualitas sperma, dengan relevansi khusus terhadap perkembangan embrio dan hasil kehamilan. Tentunya DFI menjadi metode yang sangat penting dilakukan.
Melihat Keberhasilan Penggunaan DFI
Sebelum lebih jauh mengetahui tentang DFI, sister perlu tau apa itu “prediksi D3” hal ini berkaitan dengan embrio hari ke-3 (D3) disebut sebagai “embrio tahap pembelahan”. Ini berarti embrio membelah (atau membelah) tetapi embrio itu sendiri tidak bertambah besar. Embrio biasanya terdiri dari 6-8 sel di dalam lapisan luar yang disebut zona pelusida juga dikenal sebagai cangkang.
GENESIS menggunakan jumlah sel dan tingkat fragmentasi untuk menilai kualitas embrio D3. Biasanya, jumlah sel yang lebih banyak dengan fragmentasi yang lebih rendah dianggap lebih baik, misalnya 8A pada D3 adalah tingkat terbaik. Proses ini dapat dilakukan melalui DNA Fragmentation Index.
Sebuah penelitian dengan judul “The effect of sperm DNA fragmentation on in vitro fertilization outcomes of unexplained infertility” menemukan bahwa Indeks Fragmentasi DNA Sperma (DFI) semakin diakui sebagai parameter untuk mengevaluasi kemandulan pria. DFI sperma hadir sebagai langkah yang baik untuk prediksi embrio D3 berkualitas baik pada pasangan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan sekalipun.
Hasil DFI (DNA Fragmentation Index) yang normal adalah 15% atau kurang. DFI yang baik hingga sedang adalah 15–25%, sedang hingga buruk adalah 25–50%.
Bagaimana Jika Hasil DFI Tinggi?
Pasien disarankan untuk mencari intervensi medis atau perubahan gaya hidup. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas sperma adalah mengurangi paparan toksikan, mengonsumsi antioksidan, menjaga testis tetap dingin, menurunkan nilai BMI, menghindari beberapa obat, mengurangi stres, memperbaiki varikokel yang besar
Bagaimana lebih baik melakukan tes DNA Fragmentation Index (DFI) terlebih dahulu bukan? dibanding dihadapkan pada keterlambatan penanganan?. Melalui informasi ini sister dan paksu dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam merencanakan kehamilan dan menangani masalah kesuburan secara lebih efektif. Mulai kini sister dan paksu dapat mulai memperhatikan sperma, dan bila perlu juga dapat mengetahui kualitas DNA spermatozoa melalui DFI sebagai indikator penting kesuburan agar dapat meningkatkan kualitasnya sebelum melakukan program kehamilan. Informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagris.id ya!
Referensi
- https://www.alodokter.com/mengenal-dna-fragmentation-index-dfi-dalam-tes-kesuburan-pria#:~:text=Pada%20beberapa%20kasus%2C%20hasil%20analisis,dilakukan%20pemeriksaan%20DNA%20fragmentation%20index.
- https://www.elsevier.es/en-revista-clinics-22-articulo-the-effect-sperm-dna-fragmentation-S1807593223000972
- https://www.genesisfertility.com/blog/understanding-embryo-grading/