Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) dikenal sebagai program reproduksi buatan yang mempunyai tingkat keberhasilan tinggi. Lantaran, Menurut dr. Muhammad Lutfi, Sp.OG(K)-FER, dari Universitas Gajah Mada, tingkat keberhasilan bayi tabung mencapai 30-40%. Jauh lebih besar dari program hamil obat-obatan maupun inseminasi buatan. Karena itulah, program ini banyak dilakukan pasangan yang sulit mendapatkan buah hati.
Keberhasilan bayi tabung berhubungan dengan proses transfer embrio. Tahap akhir embrio ini berupa prosedur memindahkan sel telur yang sudah dibuahi dan berkembang ke rahim Sister. Proses ini bertujuan agar embrio menempel ke dinding rahim, yang menandakan program kamu berhasil.
Saat menjalani program IVF, biasanya kamu dan pasangan harus menunggu sekitar 2 minggu untuk memastikan apakah benar-benar terjadi kehamilan atau tidak.
Nah, berikut ini beberapa tanda-tanda kehamilan setelah transfer embrio:
Bercak atau Perdarahan
Salah satu tanda kehamilan setelah embrio transfer adalah adanya perdarahan. Biasanya bercak darah ini terjadi sekitar seminggu setelah embrio bergerak ke rahim. Ketika embrio masuk ke lapisan rahim biasanya ada beberapa jaringan yang tumpah dan memicu perdarahan.
Biasanya warna darah yang keluar berwarna cokelat atau merah muda. Jumlahnya sendiri sangat sedikit, sehingga beberapa wanita jarang yang menyadari adanya bercak darah. Namun, Sister juga perlu memerhatikan durasi bercak darah. Jika bercak terjadi secara berkepanjangan, kemungkinan terjadi kegagalan implantasi setelah transfer embrio dijalani.
Nyeri perut
Tanda kehamilan setelah embrio transfer berikutnya adalah kram dan nyeri perut. Sebagian wanita setelah menjalani transfer embrio biasanya mengalami nyeri tajam atau cukup menusuk. Kadang kala kram ini rasanya mirip seperti nyeri perut saat menstruasi bulanan. Karena itu, tanda ini sering dianggap sebagai kegagalan implantasi.
Nyeri payudara
Mengalami nyeri payudara juga menjadi tanda kehamilan setelah melakukan embrio transfer. Lantaran nyeri payudara sering menjadi tanda awal kehamilan. Saat mengalami nyeri ini biasanya payudara akan bengkak atau sakit ketika disentuh.
Lelah
Rasa lelah dan letih bisa menjadi tanda kehamilan setelah melakukan embrio transfer. Karena setelah melakukan embrio transfer, biasanya dokter akan memberikan suplemen progesteron agar kadar hormon meningkat. Hormon progesteron ini bertujuan untuk menjaga lapisan rahim yang akan mendukung kehamilan. Namun, hormon ini bisa meningkatkan metabolisme, yang berisiko menguras energi dan cepat lelah.
Sering buang air kecil
Sensasi buang air kecil berlebih juga menjadi tanda kehamilan setelah embrio transfer. Hal ini karena adanya peningkatan kadar hormon hCG di dalam urine dan darah Sister.
Namun, Sister harus memerhatikan intensitas buang air kecil, ya! Kalau sensasi sering buang air kecil dibarengi dengan gejala nyeri, perdarahan, mual, dan muntah. Pasalnya kondisi tersebut menandakan adanya infeksi saluran kemih.
Haid Telat
Sama seperti tanda kehamilan pada umumnya. Terlambat haid juga menjadi tanda kehamilan setelah melakukan embrio transfer. Hal ini karena peningkatan hormon membuat lapisan dalam rahim menebal. Tak heran kalau kondisi ini menyebabkan Sister terlambat haid.
Keputihan
Keputihan juga menjadi kehamilan setelah melakukan embrio transfer. Khususnya kalau keputihan mempunyai tekstur encer, putih, dan tidak menyengat.
Hal ini karena faktor progesteron yang diresepkan dokter selama 2 minggu untuk menunggu hasil transfer embrio. Obat yang dimasukkan melalui vagina ini bertujuan untuk menjaga endometrium agar bisa mendukung implantasi embrio.
Mual
Sama seperti gejala kehamilan pada umumnya, rasa mual menjadi tanda kalau embrio transfer kita berhasil. Hal ini karena pengaruh hormon yang diberikan selama proses bayi tabung. Tidak hanya itu saja, peningkatan kadar beta hCG atau hormon kehamilan juga menjadi tanda kalau transfer embrio berhasil.
Perut Terasa kembung
Perut terasa kembung setelah transfer embrio juga menjadi tanda kehamilan yang jarang disadari banyak wanita. Lantaran perut kembung mirip seperti gangguan perut biasa. Nyatanya, perut kembung ini terjadi karena pengaruh obat yang dikonsumsi untuk meningkatkan kesuburan. Di saat inilah obat-obatan yang Sister konsumsi meningkatkan kadar progesteron. Obat-obat ini membuat saluran pencernaan lebih lambat, sehingga Sister mengalami perut kembung.
Itulah beberapa tanda kehamilan setelah transfer embrio. Kalau Sister tidak mengalami gejala tersebut jangan langsung khawatir, ya! Karena tidak adanya gejala bukan berarti program hamil gagal.
Untuk memastikan lebih lanjut keberhasilan program IVF Sister harus sering berkonsultasi dengan dokter, ya!
Semoga membantu!