
Dari banyaknya tes sperma, yang paling penting tentu ukuran morfologi sperma, dimana ia merupakan penentu karena tes melibatkan bentuk sperma dari kepala hingga ekor, dengan begitu sangat penting bukan mengetahui bagaimana secara utuh sebuah sperma. MDG akan membahas lebih lanjut bagaimana mendorong kenormalan morfologi sperma melalui makanan yang paksu konsumsi. Baca sampai habis ya!
Penentu Fertilitas dipengaruhi Morfologi Sperma yang Normal
Morfologi sperma adalah keseluruhan bentuk sperma yang telah dilakukan proses pengecatan dan bentuk normalnya didasarkan pada kriteria Kruger. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat bentuk sperma dan menentukan persentase bentuk abnormal dari kepala sampai ekor. Abnormalitas morfologi sperma berdasarkan dampaknya dibagi menjadi 2 yaitu mayor dan minor.
Sedangkan waktu terjadinya dibedakan menjadi primer dan sekunder. Abnormalitas primer terjadi pada bagian kepala, bersifat genetis dan berdampak mayor terhadap fertilitas, sedangkan abnormalitas sekunder terjadi pada bagian ekor dan mudah terseleksi pada pengujian motilitas.
Normalnya dianggap morfologi normal jika diatas 14%, bahkan dalam sebuah penelitian dengan judul “In vitro fertilization and pregnancy rates: the influence of sperm motility and morphology on IVF outcome” Penelitian dilakukan dalam melihat perbedaan signifikan dalam parameter motilitas dan persentase morfologi normal pada sampel yang mencapai ≥50% fertilisasi dibandingkan dengan ≤50% fertilisasi dan antara sampel yang mencapai kehamilan dibandingkan dengan yang tidak. Ditemukan adanya korelasi positif signifikan antara persentase motilitas progresif, kecepatan gerakan sperma, dan parameter morfologi serta IVF dan kehamilan. Dan memiliki hasil parameter motilitas sperma dan persentase morfologi normal merupakan faktor signifikan dalam memprediksi tingkat fertilisasi dan kehamilan pada IVF.
Morfologi Sperma Normal Melalui Pola Makan dan nutrisi
Ternyata Ikan, kerang dan makanan laut, unggas, sereal, sayuran dan buah-buahan, susu rendah lemak dan susu skim berhubungan positif dengan beberapa parameter kualitas sperma.
Lalu apa saja secara spesifik jenis sayur dan buah ini, diantaranya adalah bawang putih yang mengandung vitamin B6 yang dapat mengatur hormon dan kesehatan sperma dan kandungannya berupa s-allyl cysteine yang dapat meningkatkan produksi hormon testosteron bahkan allicin yang membantu melindungi sperma dari kerusakan.
Selanjutnya ada biji-bijian yang dipastikan hadir sebagai antioksidan, pisang juga mengandung vitamin B1, C dan A membantu testis dalam menghasilkan sperma yang sehat bahkan secara mengejutkan vitamin C nya dapat meningkatkan jumlah, motilitas, dan morfologi sperma. Makanan lain yang mudah sister dan paksu temui ada telur ia dapat meningkatkan jumlah motilitas dan morfologi sperma, karena ia mengandung protein dan omega-3 juga vitamin E.
Wah bagaimana setelah mengetahui fakta tersebut, apakah sister dan paksu berniat untuk meningkatkan motilitas dan morfologi sperma melalui makanan yang kaya mengandung vitamin itu? tentu ini bukan satu-satunya cara, namun tidak salah untuk dicoba bukan? karena tidak hanya sperma saja yang sehat namun semua anggota tubuh juga dipastikan akan sehat. Untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Oehninger, S., & Kruger, T. F. (2021). Sperm morphology and its disorders in the context of infertility. F&S Reviews, 2(1), 75-92.
- Eilish, T. D. (1998). In vitro fertilization and pregnancy rates: the influence of sperm motility and morphology on IVF outcome. Fertil Steril, 70, 305-314.
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10258567/
- https://labkes.jogjaprov.go.id/artikel/detail/hubungan-morfologi-dan-motilitas-sperma-pada-pemeriksaan-analisa-sperma