
Kontraktilitas uterus merupakan salah satu aspek penting dalam fungsi reproduktif wanita. Kemampuan otot rahim untuk berkontraksi dan relaksasi memainkan peran kritikal dalam proses fertilisasi, mulai dari siklus menstruasi hingga implantasi embrio. Sehingga gangguan kontraktilitas uterus dapat mempengaruhi fertilitas secara negatif. MDG akan mencoba menjabarkan bagaimana proses tersebut dapat saling mempengaruhi, Baca sampai habis ya!
Definisi dan Fungsi Kontraktilitas Uterus
Kontraktilitas uterus merujuk pada kemampuan otot rahim (miometrium) untuk bergerak dan berubah bentuk. Ternyata proses tersebut berhubungan erat dengan regulasi hormonal, terutama oksitosin dan prostaglandin, yang memicu kontraksi otot rahim.
Peran dari kontraktilitas uterus penting dalam beberapa proses diantaranya adalah pada menstrual cycle ia dapat mengontrol aliran darah menstruasi. Kemudian pada persalinan, yang berperan memfasilitasi kelahiran anak. yang terakhir adalah implantasi embrio, dimana ia berperan dalam meningkatkan kemungkinan implantasi embrio pada endometrium.
Hubungan Antara Kontraktilitas Uterus dan Fertilitas
Ternyata memiliki hubungan yang erat antara kontraktilitas dan fertilitas pada transport sel telur, kontraktilitas uterus membantu dalam transportasi sel telur dari ovarium ke saluran falopi. Gangguan kontraktilitas dapat menghambat transportasi ini, sehingga mengurangi kemungkinan fertilitas.
Selain itu, kontraktilitas uterus juga mempengaruhi transportasi sperma melalui rahim. Fibroid uterus, misalnya, dapat mengganggu transportasi sperma dengan cara mengubah pola kontraksi uterus dan meningkatkan resistansi pada sperma.
Sebuah penelitian dengan judul “The Effect of Uterine Contractions on Fertility Outcomes in Frozen Embryo Transfer Cycles: A Cohort Study” ditemukan Pasien dengan peristaltik uterus <4,0 gelombang/menit sebelum transfer embrio memiliki peluang keberhasilan implantasi dan kehamilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki frekuensi kontraksi yang lebih tinggi. Dari sini menunjukkan bahwasanya pengukuran frekuensi kontraksi uterus sebelum transfer embrio dapat membantu memprediksi hasil kehamilan.
Yang sister dan paksu juga dapat ketahui bahwasanya ada beberapa kondisi patologis yang dapat mempengaruhi kontraktilitas uterus dan fertilitas adalah, endometriosis Pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim dapat menyebabkan peradangan dan inflamasi kronis, yang mengganggu kontraktilitas uterus dan proses implantasi embrio. selain itu juga disebabkan oleh submucosal fibroid dapat mengubah struktur internal rahim dan mengganggu kontraktilitas uterus, sehingga menghambat transportasi sperma dan embrio serta mengganggu implantasi.
Setelah mengetahui itu semua diharapkan baik sister maupun paksu untuk lebih skeptis dengan keadaan yang kalian hadapi, Semoga informasi ini berguna dalam pemahaman lebih luas tentang bagaimana kontraktilitas uterus mempengaruhi proses reproduksi. Untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Masroor, M. J., Asl, L. Y., & Sarchami, N. (2023). The Effect of Uterine Contractions on Fertility Outcomes in Frozen Embryo Transfer Cycles: A Cohort Study. Journal of Reproduction & Infertility, 24(2), 132.
- https://media.neliti.com/media/publications/398781-fibroid-uterus-dan-infertilitas-4fe798c4.pdf
- https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/biomed/article/download/3817/2017
- https://herminahospitals.com/id/articles/infertilitas.html
- https://staff.universitaspahlawan.ac.id/upload/riset/366-lampiran.pdf