
Kalau bicara soal nutrisi penting untuk kesuburan pria, salah satu yang banyak digunakan untuk membantu keberhasilan program hamil adalah vitamin B9, atau yang lebih dikenal dengan folat. Tapi disisi lain yang harus kita pahami adalah bahwa kemampuan tubuh dalam memanfaatkan folat bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, terutama oleh gen bernama MTHFR. Fakta menunjukkan bahwa mutasi pada gen ini bisa membuat tubuh sulit menggunakan folat secara optimal. Wah mengapa bisa begitu? pahami lebih lanjut yuk!
Pahami tentang hubungan Asam Folat dan Gen MTHFR
Asam folat (yang dikenal juga sebagai vitamin B9) penting banget buat pembentukan DNA, perbaikan sel, dan menangkal stres oksidatif. Tapi, sebelum bisa dipakai tubuh, asam folat harus “diaktifkan” dulu lewat proses kimiawi yang diatur oleh gen bernama MTHFR.
Nah, beberapa orang punya variasi genetik MTHFR, khususnya versi yang dikenal dengan nama C677T dan A1298C yang bikin proses ini nggak berjalan lancar. Akibatnya, asam folat jadi nggak bisa diproses maksimal, dan ini bisa ganggu proses pembentukan sperma.
Sebuah temuan yang dilakukan di Tiongkok yang melibatkan lebih dari 800 pria menunjukkan bahwa pria dengan gangguan kualitas sperma seperti jumlah sperma rendah atau sperma dengan gangguan motilitas, lebih sering memiliki variasi genetik MTHFR C677T dibandingkan pria dengan kualitas sperma normal. Nah temuan tersebut memberi petunjuk bahwa mutasi gen MTHFR bisa jadi berperan dalam beberapa kasus infertilitas pria, meski bukan satu-satunya faktor penyebab. Yuk kita lihat bagaimana ini perpengaruh ke infertilitas pria.
Gen MTHFR dan Infertilitas Pria
Jadi variasi genetik pada gen methylenetetrahydrofolate reductase (MTHFR), khususnya A1298C, diketahui dapat menurunkan kadar folat dalam plasma dan meningkatkan kerentanan terhadap berbagai gangguan multifaktorial.
Sebuah studi turut menganalisis 50 pria infertil dengan riwayat azoospermia nonobstruktif atau oligozoospermia berat, serta 50 pria fertil sebagai kelompok kontrol. Hasil analisis menunjukkan bahwa variasi A1298C pada gen MTHFR memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan infertilitas pria, sementara variasi C677T tidak menunjukkan asosiasi yang serupa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa polimorfisme A1298C berpotensi meningkatkan risiko infertilitas pria.
Karena folat nggak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh dan hanya bisa didapat dari makanan atau suplemen, maka mengetahui adanya mutasi pada gen MTHFR bisa membantu kalian untuk dapat mempertimbangkan intervensi nutrisi yang lebih tepat, seperti suplementasi folat aktif atau penguatan pola makan.
Selain itu, ini juga jadi pengingat bahwa gangguan kesuburan pria bisa dipengaruhi banyak faktor, termasuk genetik, dan bukan sekadar soal gaya hidup atau kesehatan umum.
Kalau sister dan paksu sedang menjalani program hamil dan merasa sudah mencoba banyak hal, pemeriksaan genetik bisa menjadi salah satu langkah lanjutan. Terutama kalau ada riwayat gangguan sperma atau hasil pemeriksaan semen yang kurang optimal. Informasi menarik lainnya jangan lupa follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Ren, F. J., Fang, G. Y., & Zhang, Z. Y. (2024). Association between methylenetetrahydrofolate reductase C677T polymorphisms and male oligozoospermia, asthenozoospermia or oligoasthenozoospermia: a case–control study. Scientific Reports, 14(1), 25219.
- Balunathan, N., Venkatesen, V., Chauhan, J., Reddy, S. N., Perumal, V., & Paul, S. F. (2021). Role of MTHFR gene polymorphisms in male infertility. Int J Infertil Fetal Med, 12(1), 7-12.