Memiliki momongan pasti menjadi impian setiap pasangan yang sudah menikah. Sayangnya, tidak semua wanita memiliki kesuburan yang baik saat program hamil. Akibatnya, banyak wanita yang tidak segera dikaruniai buah hati meski sudah melakukan berbagai metode kehamilan bersama pasangan.
Masalah kesuburan wanita umumnya dipengaruhi oleh faktor usia. Berdasarkan Journal of Maternal and Child Health (UNS, 2017), usia menjadi faktor utama pengaruh kesuburan wanita. Karena pada usia >35 tahun biasanya fungsi reproduksi wanita mulai berkurang, sehingga memengaruhi infertilitas.
Selain faktor usia, infertilitas juga disebabkan oleh masalah medis yang jarang disadari wanita. Mulai dari gangguan ovulasi, penyumbatan tuba falopi, gangguan lendir serviks, hingga kelainan bawaan. Karena itu, sebelum melakukan program hamil kamu dan pasangan perlu menjaga kesehatan, ya!
Alih-alih merasa cemas dan khawatir, Sister bisa melakukan tes dasar kesuburan sejak dini. Apalagi saat kamu dan pasangan sudah rutin melakukan program hamil selama lebih dari 1 tahun. Nantinya, tes kesuburan dapat mendeteksi adanya masalah pada organ reproduksi yang menghambat kehamilan. Jadi, kamu bisa melakukan terapi atau pengobatan untuk mendukung program hamil.
Nah, berikut beberapa cara cek kesuburan wanita yang perlu Sister ketahui:
USG Transvaginal
Salah satu tes dasar kesuburan wanita adalah USG transvaginal. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengevaluasi keberadaan organ reproduksi. Karena beberapa perempuan ada yang lahir tanpa rahim dan indung telur. Selain itu, USG transvaginal juga bertujuan untuk mengecek kondisi rahim dan ovarium, ketebalan selaput lendir rahim, saluran indung telur, hingga sel telur yang belum matang di kantung kelenjar.
Saat melakukan pemeriksaan, biasanya dokter akan memasukkan suatu alat pemancar gelombang berfrekuensi tinggi dalam vagina. Gelombang suara akan memantul ke dalam organ reproduksi. Pantulan ini akan menghasilkan gambar di layar berupa kondisi alat reproduksi. Tenang saja, nantinya dokter akan mengecek ada tidaknya masalah di organ reproduksi wanita.
Histeroskopi
Tes histeroskopi tak kalah bermanfaat untuk mengecek dasar kesuburan wanita, lo! Menurut House of Commons Library UK, histeroskopi adalah prosedur pemeriksaan rahim dan serviks menggunakan alat histeroskop (selang tips yang terdapat kamera dan cahaya di ujungnya). Nantinya, dokter akan memasukkan selang di dalam rahim melalui vagina. Lalu, dokter akan melihat bagian dalam rahim melalui layar monitor yang terhubung dengan alat.
Pemeriksaan histeroskopi sangat efektif untuk mengetahui kesuburan dan gangguan di rahim. Kamu bisa melakukan pemeriksaan ini bila mengalami keluhan menstruasi, seperti siklus tidak normal. Nantinya, tes histeroskopi dapat mendeteksi penyebab infertilitas. Contohnya seperti masalah polip, mioma, hingga kanker. Kalau ditemukan masalah rahim, biasanya dokter akan melakukan penanganan lebih lanjut.
USG Abdomen
Lebih dikenal dengan USG perut, USG abdomen adalah pemeriksaan kesuburan dari luar perut. Prosedur pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan organ reproduksi wanita. Dokter juga dapat mendiagnosa penyakit organ reproduksi yang menyebabkan infertilitas. Misalnya, gangguan di tuba falopi, perlengketan organ, miom, radang panggul, maupun kanker.
Tidak hanya itu saja, USG ini dapat mengetahui jumlah sel telur sehat di dalam indung telur. Kalau sel terlalu sedikit biasanya dapat menyebabkan infertilitas. Sebaliknya, sel telur yang terlalu banyak dapat memicu gangguan PCOS. Karena itu, Sister bisa mengantisipasi hal yang tidak diinginkan lebih dini.
Teknik USG abdomen biasanya dengan mengoleskan gel ke seluruh area perut. Gel ini bertujuan untuk memperlancar pergerakan transduser (alat usg) di kulit perut. Nantinya, dokter memanfaatkan tranduser untuk menangkap gambar nyata dari organ-organ di dalam rahim. Sehingga, dokter akan mengetahui kondisi rahim lebih mudah.
Laparoskopi
Pemeriksaan kesuburan berikutnya adalah laparoskopi. Untuk melakukan pemeriksaan laparoskopi, biasanya dokter akan melakukan sayatan kecil di bagian perut. Nantinya, sayatan ini akan dimasukan kamera kecil untuk merekam kondisi panggul. Tak perlu takut soal bekas sayatan, karena dokter akan menjahit lagi sayatan dan memastikan tidak terjadi infeksi di perut, Sister.
Tujuan laparoskopi untuk mengetahui kesehatan sistem reproduksi di ovarium, rahim, dan saluran tuba. Biasanya, dokter dapat menemukan ada tidaknya masalah yang mengganggu kehamilan. Misal, adanya fibroid, kelainan sistem reproduksi, penumpukan jaringan parut, hingga endometriosis.
Histerosalpingografi (HSG)
Cara mengetahui kesuburan wanita berikutnya bisa menggunakan tes histerosalpingografi. Untuk melakukan HSG, biasanya dokter akan mengambil foto rontgen bagian dalam rahim dan tuba falopi.
Tes HSG bertujuan untuk memastikan kondisi rahim dan tuba falopi kita dalam keadaan normal. Selain itu, pemeriksaan ini juga bertujuan untuk mengetahui masalah yang menghambat pembuahan. Contohnya, bentuk ukuran rahim yang kurang normal atau penyumbatan di tuba falopi.
Itulah beberapa tes dasar pemeriksaan kesuburan wanita. Sisters, kalian tidak sendiri, ya! Mari kita pakai masa Menuju Dua Garis untuk mempersiapkan diri menjadi Ibu!