
Yoga telah lama dikenal sebagai praktik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Dalam konteks kehamilan, kegiatan yang dilakukan oleh sister berupa latihan fisik ternyata memiliki pengaruh yang baik terhadap janin, kehamilan, berat bayi lahir, mengurangi komplikasi persalinan seperti pengurangan tingkat nyeri dan persalinan lama.
Selain latihan fisik, bentuk alternatif yang dapat dilakukan yaitu pemijatan dan terapi energi serta mindbody healing seperti salah satu diantaranya yaitu meditasi/yoga. Pada kesempatan ini MDG akan lebih detail menjelaskan bagaimana yoga ini memberikan manfaat pada kehamilan. Baca sampai habis ya!
Pengertian dan Teknik Yoga
Yoga hadir sebagai proses yang mempelajari 11 perpaduan antara fisik, mental dan spiritual untuk mencapai kesehatan yang menyeluruh yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari. Hal tersebut dilakukan setiap hari pada perempuan hamil dengan usia kehamilan 18 sampai 20 minggu kehamilan sampai waktu persalinan. Secara praktik aktivitas ini dapat dilakukan menjadi 3 bagian yaitu pemanasan, aktivitas inti dan pendinginan atau penutup.
Manfaat Yoga Untuk Ibu Hamil
Manfaat ini diantaranya adalah untuk mengatasi sakit punggung dan pinggang bahkan dapat mengurangi kecemasan dan mencegah prematuritas, menurunkan gangguan makan atau Eating Disorder Examination (EDE).
Yoga juga dapat meningkatkan kekuatan dan stamina tubuh, melancarkan sirkulasi darah dan asupan oksigen ke janin, menjalin komunikasi ibu dan janin sejak dalam kandungan, dan mempercepat pemulihan fisik.
Hal tersebut didukung oleh hasil dari sebuah penelitian oleh Chen dengan judul “effects of prenatal yoga on women’s stress and immune function across pregnancy: A randomized controlled trial” dengan hasil bahwa 12 yoga bisa menurunkan depresi pada ibu hamil dan nyeri.
Kapan Ibu Hamil dilarang Yoga?
Meski Yoga memiliki banyak manfaat pada ibu hamil, dalam kondisi tertentu justru membahayakan. Hal tersebut jika diterapkan pada pasien dengan komplikasi/ kelainan selama kehamilan. Seperti pecah ketuban, riwayat persalinan kurang bulan, riwayat keguguran dua kali atau lebih, Letak plasenta rendah atau plasenta previa, ibu dengan riwayat penyakit hipertensi pada kehamilan, jantung, diabetes mellitus, hipertiroid, perdarahan melalui vagina dan kehamilan dengan anak kembar.
Melalui artikel ini dapat diketahui bahwasanya yoga bukan hanya sekedar latihan fisika juga merupakan alat yang efektif untuk meningkatkan kesehatan reproduksi sister terutama dikala hamil. Meski demikian ketahui dulu kesehatan sister jangan sampai dipaksakan untuk yoga tanpa mengetahui konsekuensinya. Untuk informasi menarik lainnya sister dapat follow Instagram @menujuduagris.id
Referensi
- Carson C, et al. Complementary Care : Treatment Options for Cancer Patients.Cancer Fitness Programs, Colorado. 2004.
- Chen, P. J., Yang, L., Chou, C. C., Li, C. C., Chang, Y. C., & Liaw, J. J. (2017). Effects of prenatal yoga on women’s stress and immune function across pregnancy: A randomized controlled trial. Complementary Therapies in Medicine, 31, 109–117.
- Haryanti, P. (2018). PANDUAN PRAKTIK YOGA Ibu Hamil dan Melahirkan.