
Bayangkan saluran tuba itu hadir menjadi jalan jalan untuk sel telur. Prosesnya dari ovarium, sel telur harus lewat jalur ini untuk ketemu sperma dan kemudian menuju rahim. Kalau jalannya rusak, berlubang, atau ketutup, perjalanan itu jadi terganggu. Itulah kenapa sister dan paksu perlu memastikan apakah saluran tuba bermasalah atau tidak.
Salah satu hambatan yang sering muncul adalah hidrosalping dimana ujung tuba tersumbat dan berisi cairan atau hidrosalping, bahas lebih lanjut yuk! Bagaimana penanganannya
Akurasi USG Transvaginal untuk Mendeteksi Hidrosalping
Hidrosalping adalah kondisi ketika saluran tuba terisi cairan dan membesar, yang bisa mengganggu peluang kehamilan. Karena perannya sangat krusial dalam kesehatan reproduksi, pemeriksaan yang akurat jadi kunci untuk menentukan langkah penanganan.
USG transvaginal (USG-TV) menjadi salah satu cara non-invasif yang efektif untuk mendeteksi hidrosalping. Keunggulannya, banyak perempuan bisa terhindar dari tindakan laparoskopi yang sebenarnya tidak diperlukan. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa USG-TV memiliki tingkat akurasi tinggi, dengan risiko kesalahan diagnosis yang sangat rendah.
Kalau hasil USG-TV menunjukkan tanda-tanda hidrosalping, dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan lanjutan seperti laparoskopi. Prosedur ini tidak hanya memastikan diagnosis, tapi juga bisa langsung menangani masalahnya.
Peran Laparoskopi dan Histeroskopi
Dulu, memperbaiki tuba identik dengan operasi besar. Sekarang, ada laparoskopi dan histeroskopi dua prosedur minim sayatan yang bisa memeriksa sekaligus memperbaiki masalah di dalam panggul atau rahim.
Lewat teknik ini, dokter bisa membuka sumbatan, melepaskan perlengketan, atau memperbaiki bentuk ujung tuba (fimbriae) supaya sel telur bisa lewat dengan lancar.
Setelah Operasi, Bisakah Hamil Alami?
Jawabannya: bisa, tergantung tingkat kerusakan tuba. Banyak perempuan berhasil hamil alami setelah tindakan ini, terutama jika kerusakan tidak terlalu parah dan tuba satunya masih sehat.
Tapi kalau kondisinya berat misalnya hidrosalping besar, tuba terpuntir, atau fimbriae rusak peluang hamil alami menurun. Risiko kehamilan ektopik juga lebih tinggi, jadi tetap perlu pemantauan ketat.
Operasi memang bisa “membuka jalan”, tapi keberhasilan program hamil alami tetap bergantung pada kondisi tuba dan kesehatan reproduksi secara keseluruhan.
Itulah kenapa konsultasi pasca tindakan sangat penting. Dari evaluasi tersebut, dokter bisa menentukan apakah promil alami cukup aman dan realistis, atau sebaiknya langsung dibantu dengan program seperti IVF.
Referensi
- Nian, L., Yang, D. H., Zhang, J., Zhao, H., Zhu, C. F., Dong, M. F., & Ai, Y. (2021). Analysis of the clinical efficacy of laparoscopy and hysteroscopy in the treatment of tubal-factor infertility. Frontiers in Medicine, 8, 712222.
- Delgado-Morell, A., Nieto-Tous, M., Andrada-Ripolles, C., Pascual, M. A., Ajossa, S., Guerriero, S., & Alcazar, J. L. (2023). Transvaginal ultrasound accuracy in the hydrosalpinx diagnosis: a systematic review and meta-analysis. Diagnostics, 13(5), 948.